Pandemi Ubah Perilaku Konsumen Terhadap Industri Asuransi

Minggu, 01 November 2020 - 22:31 WIB
loading...
Pandemi Ubah Perilaku Konsumen Terhadap Industri Asuransi
Foto/Ilustrasi/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia sudah berlangsung lebih dari tujuh bulan. Salah satu dampaknya adalah adanya perubahan kebiasaan masyarakat yang mengedepankan protokol kesehatan dan mengurangi interaksi fisik. Bagi dunia bisnis, perubahan itu lantas mengubah perilaku konsumen.

Perusahaan teknologi asuransi (insurtech) Qoala mencatat, ada tiga perubahan perilaku konsumen yang nyata terjadi. Pertama, konsumen kini fokus pada hal yang sifatnya esensial dan penting dengan memikirkan value atas barang yang dibeli. Kedua, karena saat ini kegiatan berupa interaksi fisik tidak bisa dilakukan, adopsi digital sangat penting. Mau tak mau banyak kegiatan sehari-hari dilakukan secaraonlinedan pemenuhan kebutuhan dilakukan secara digital. ( Baca juga:Libur Panjang, Kasus Positif COVID-19 di Jakarta Meningkat )

"Ketiga, kesehatan menjaditop of mind, muncul kekhawatiran terkait potensi penularan Covid-19 terhadap diri sendiri dan keluarga," ujarCo-foundersekaligusChief Operating Officer(COO) Qoala Tommy Martin, dalam keterangan tertulisnya yang diterima, Minggu (1/11/2020).

Tommy menjelaskan, perubahan perilaku konsumen juga berimplikasi pada industri asuransi . Jalur distribusi asuransi yang biasanyaoffline, otomatis terkena dampak karena adanya social distancing. Perusahaan asuransi harus menerapkan strategi digital agar konsumen tetap bisa mendapatkan akses terhadap produk asuransi.

"Di sinilah kemudian Qoala sebagaiinsurtechberperan. Kami membangun teknologi dan bekerja dengan platform digital. Qoala membantu perusahaan asuransi untuk memasarkan produk asuransi secaraonline," ujar Tommy.

Senada dengan Tommy,Finance DirectorGreat Eastern Life Indonesia Fauzi Arfan mengatakan, pandemi memberikan dampak pada pola hidup, sehingga risiko kesehatan semakin besar. Hal ini menegaskan pentingnya memiliki asuransi sebagai kebutuhan dasar untuk bertahan di situasi yang menantang ini.

Pandemi Ubah Perilaku Konsumen Terhadap Industri Asuransi

COO Qoala Tommy Martin

"Sampai dengan hari ini masyarakat masih dihantui perasaan cemas kapan pandemi Covid-19 berakhir. Tentunya diperlukan perlindungan dari berbagai risiko yang dapat terjadi, baik risiko finansial maupun risiko kesehatan, yaitu dengan memiliki proteksi asuransi untuk menghadirkan ketenangan pikiran," tambah Fauzi.

SedangkanChief Marketing OfficerAkseleran Andri Madian menyampaikan, melalui platformfintechberbasispeer to peer (P2P) lendingdiharapkan mampu memberikan alternatif pengembangan dana yang cocok bagi seluruh lapisan masyarakat Indonesia di masa pandemi Covid-19 sekarang ini. ( Baca juga:Bendungan Tapin Rampung, Dukung Peningkatan Produksi Pangan di Kalsel )

Apalagi, kata Andri, di Akseleran tidak hanya membuka akses permodalan seluas-luasnya kepada sebanyak mungkin pelaku usaha di negeri ini, namun juga tetap berusaha memberikan akses pendanaan kepada masyarakat dari mulai yang terbawah sampai yang teratas. Jadi setiap orang dapat memberikan pendanaan kepada berbagai usaha dengan nilai nominal mulai dari Rp100 ribu dan imbal hasil yang diperoleh mencapai hingga 21% per tahun.

“Melakukan pendanaan di Akseleran mulai dari kecil-kecilan dulunggakapa-apa, mulai dari 100 ribu rupiah tapi mulainya sekarang karena ada efek waktu ataucompounding interestsehingga semakin cepat memulai akan semakin besar keuntungan yang didapat. Dan sebagian besar pinjaman yang ada di Akseleran sudah terproteksi oleh asuransi kredit juga beragunan sehingga tingkat risikonya terukur,” tambah Andri.
(uka)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2441 seconds (0.1#10.140)