Industri Mamin 2021 Diramal Masih Tertekan, Pengusaha Dituntut Berinovasi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Analis Pefindo Martin Pandiangan memprediksi industri makanan dan minuman pada 2021 masih akan mengalami tekanan. Untuk keluar dari masalah tersebut, katanya industri mamin harus melakukan transformasi agar tetap tumbuh.
"Penjualan mamin masih akan tertekan. Untuk itu pandemi ini menurut saya, perusahan - perusahan untuk lebih proaktif dan inovatif untuk melakukan pemasaran melalui berbagai channel" katanya dalam Market Review IDX Channel, Senin (2/11/2020).
Berdasarkan laporan, selama pandemi Covid-19 lebih dari 60 persen masyarakat berbelanja dengan menggunakan cara baru. Di mana, dari angka tersebut sebanyak 58 persen secara digital dan 48 persen pick up delivery. "Jadi kuncinya adalah bagaimana bisa menjual secara efektif dan penetrasi pasar baru" jelasnya.
Sebelumnya, Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman (Gapmmi) memprediksi industri makanan dan minuman bakal tumbuh sebesar 5-7 persen pada tahun 2021. Angka itu lebih rendah jika dibandingkan dengan tahun 2019 yang mencapai 8 persen.
"Penjualan mamin masih akan tertekan. Untuk itu pandemi ini menurut saya, perusahan - perusahan untuk lebih proaktif dan inovatif untuk melakukan pemasaran melalui berbagai channel" katanya dalam Market Review IDX Channel, Senin (2/11/2020).
Berdasarkan laporan, selama pandemi Covid-19 lebih dari 60 persen masyarakat berbelanja dengan menggunakan cara baru. Di mana, dari angka tersebut sebanyak 58 persen secara digital dan 48 persen pick up delivery. "Jadi kuncinya adalah bagaimana bisa menjual secara efektif dan penetrasi pasar baru" jelasnya.
Sebelumnya, Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman (Gapmmi) memprediksi industri makanan dan minuman bakal tumbuh sebesar 5-7 persen pada tahun 2021. Angka itu lebih rendah jika dibandingkan dengan tahun 2019 yang mencapai 8 persen.
(nng)