Siap Sambut Dana PEN Rp500 M, Bank Kalsel Luncurkan KUR Super Mikro
loading...
A
A
A
JAKARTA -
Direktur Utama Bank Kalsel Agus Syabarrudin mengatakan, bank yang didukung oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan itu telah mengajukan proposal ke Kementerian Keuangan untuk menjadi bank mitra penyalur dana pemulihan ekonomi nasional (PEN) dengan nominal Rp500 miliar.
"Pengajuan yang kami ajukan adalah sebesar Rp500 miliar, dimana nantinya akan di-leverage peningkatan potensi imbal hasil dua kali lipat dari itu, sehingga totalnya menjadi Rp1 triliun. Kalau kita lihat dari apa yang sudah berjalan, Himbara (Himpunan Bank Milik Negara) kan sudah diberikan sebesar Rp30 triliun, sementara penyerapan dana PEN per 14 Oktober 2020 baru sebesar 49,5%," kata Agus di Jakarta, Selasa (3/11/2020).
(Baca Juga: MNC Guna Usaha-Bank Kalsel Perkuat Modal Kerja, Sektor Pembiayaan Makin Prospektif)
Saat ini, sambung dia, kondisi Bank Kalsel menunjukkan kinerja yang positif yang mana dapat menjadi pertimbangansebagai bank yang mampu menyalurkan dana PEN. Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank Kalsel saat ini tercatat tumbuh normal sejak kuartal I hingga kuartal III/2020.
Per akhir September 2020, tercatat total DPK Bank Kalsel sejumlah Rp12,95 triliun yaitu naik Rp206,64 miliar dari bulan sebelumnya. Hal ini sejalan dengan komitmen perusahaan untuk menjadi salah satu penggerak utama dalam pemulihan ekonomi di Provinsi Kalimantan Selatan, khususnya terkait dengan bantuan stimulus permodalan kepada masyarakat yang terdampak oleh pandemi Covid-19.
Dia menuturkan, beberapa hari yang lalu Bank Kalsel meluncurkan produk kredit program baru bernama KUR Super Mikro, yaitu Kredit Usaha Rakyat yang diberikan kepada pelaku usaha mikro dengan plafon sampai dengan Rp10 juta. "Tujuan penyaluran KUR ini yaitu meningkatkan dan memperluas penyaluran KUR kepada usaha produktif, meningkatkan kapasitas daya saing usaha mikro, kecil dan menengah dan mendorong pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja," terangnya.
Sesuai dengan upaya pemulihan ekonomi, KUR Super Mikro sendiri mempunyai program sasaran khusus pertama ibu rumah tangga yang melakukan usaha produktif dan/layak dibiayai dan yang kedua pekerja yang terkena pemutusan hubungan kerja yang melakukan usaha produktif dan/layak dibiayai.
"Persyaratan penerima Kredit Super Mikro lebih mudah dan sederhana dibandingkan persyaratan kredit lainnya," kata dia. Sektor usaha yang dapat dibiayai oleh KUR Super Mikro ini sangat banyak, hampir semua sektor dapat dibiayai seperti pertanian, perkebunan, perikanan, perdagangan, makanan dan minuman, industri pengolahan kecil dan sektor usaha lainnya.
Sesuai dengan namanya, KUR Super Mikro ini diharapkandapat menjadi solusi super bagi pelaku usaha yang saat ini sedang berjuang memperpanjang usaha dalam memulihkan kondisi ekonominya maupun bagi yang ingin memulai usaha di situasi pandemi saat ini.
(Baca Juga: Di tengah Pandemi, OJK Tetapkan Bank Kalsel sebagai Bank Sehat dan Raih PK-2)
"Saat ini dalam masa penerapan new normal, usaha-usaha mikro dan kecil harus mulai bergerak dan mulai bangkit lagi. Usaha mikro dan kecil adalah yang paling mudah menciptakan peluang ekonomi di saat perusahaan menengah dan besar memutuskan hubungan kerja secara masif," ujar dia.
Oleh karena itu, Bank Kalsel siap menyediakan permodalan kepada pelaku usaha mikro dan kecil dengan KUR Super Mikro. Hal ini tentunya tidak lepas sebagai upaya menggenjot produk KUR yang telah ada sebelumnya dan berjalan dengan baik, sehingga tujuan utama untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional bisa terwujud.
Dalam hal Bank Kalsel dipercaya untuk menjadi mitra pemerintah dalam upaya menyalurkan dana pemulihan ekonomi nasional, Bank Kalsel siap menyambut dengan penyaluran dana ke sektor yang memang menjadi prioritas. Hal ini tentunya sebagai upaya mempercepat pemulihan ekonomi dengan KUR Super Mikro yang mudah persyaratannya, murah bunganya dan tanpa disyaratkan jaminan tambahan.
Direktur Utama Bank Kalsel Agus Syabarrudin mengatakan, bank yang didukung oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan itu telah mengajukan proposal ke Kementerian Keuangan untuk menjadi bank mitra penyalur dana pemulihan ekonomi nasional (PEN) dengan nominal Rp500 miliar.
"Pengajuan yang kami ajukan adalah sebesar Rp500 miliar, dimana nantinya akan di-leverage peningkatan potensi imbal hasil dua kali lipat dari itu, sehingga totalnya menjadi Rp1 triliun. Kalau kita lihat dari apa yang sudah berjalan, Himbara (Himpunan Bank Milik Negara) kan sudah diberikan sebesar Rp30 triliun, sementara penyerapan dana PEN per 14 Oktober 2020 baru sebesar 49,5%," kata Agus di Jakarta, Selasa (3/11/2020).
(Baca Juga: MNC Guna Usaha-Bank Kalsel Perkuat Modal Kerja, Sektor Pembiayaan Makin Prospektif)
Saat ini, sambung dia, kondisi Bank Kalsel menunjukkan kinerja yang positif yang mana dapat menjadi pertimbangansebagai bank yang mampu menyalurkan dana PEN. Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank Kalsel saat ini tercatat tumbuh normal sejak kuartal I hingga kuartal III/2020.
Per akhir September 2020, tercatat total DPK Bank Kalsel sejumlah Rp12,95 triliun yaitu naik Rp206,64 miliar dari bulan sebelumnya. Hal ini sejalan dengan komitmen perusahaan untuk menjadi salah satu penggerak utama dalam pemulihan ekonomi di Provinsi Kalimantan Selatan, khususnya terkait dengan bantuan stimulus permodalan kepada masyarakat yang terdampak oleh pandemi Covid-19.
Dia menuturkan, beberapa hari yang lalu Bank Kalsel meluncurkan produk kredit program baru bernama KUR Super Mikro, yaitu Kredit Usaha Rakyat yang diberikan kepada pelaku usaha mikro dengan plafon sampai dengan Rp10 juta. "Tujuan penyaluran KUR ini yaitu meningkatkan dan memperluas penyaluran KUR kepada usaha produktif, meningkatkan kapasitas daya saing usaha mikro, kecil dan menengah dan mendorong pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja," terangnya.
Sesuai dengan upaya pemulihan ekonomi, KUR Super Mikro sendiri mempunyai program sasaran khusus pertama ibu rumah tangga yang melakukan usaha produktif dan/layak dibiayai dan yang kedua pekerja yang terkena pemutusan hubungan kerja yang melakukan usaha produktif dan/layak dibiayai.
"Persyaratan penerima Kredit Super Mikro lebih mudah dan sederhana dibandingkan persyaratan kredit lainnya," kata dia. Sektor usaha yang dapat dibiayai oleh KUR Super Mikro ini sangat banyak, hampir semua sektor dapat dibiayai seperti pertanian, perkebunan, perikanan, perdagangan, makanan dan minuman, industri pengolahan kecil dan sektor usaha lainnya.
Sesuai dengan namanya, KUR Super Mikro ini diharapkandapat menjadi solusi super bagi pelaku usaha yang saat ini sedang berjuang memperpanjang usaha dalam memulihkan kondisi ekonominya maupun bagi yang ingin memulai usaha di situasi pandemi saat ini.
(Baca Juga: Di tengah Pandemi, OJK Tetapkan Bank Kalsel sebagai Bank Sehat dan Raih PK-2)
"Saat ini dalam masa penerapan new normal, usaha-usaha mikro dan kecil harus mulai bergerak dan mulai bangkit lagi. Usaha mikro dan kecil adalah yang paling mudah menciptakan peluang ekonomi di saat perusahaan menengah dan besar memutuskan hubungan kerja secara masif," ujar dia.
Oleh karena itu, Bank Kalsel siap menyediakan permodalan kepada pelaku usaha mikro dan kecil dengan KUR Super Mikro. Hal ini tentunya tidak lepas sebagai upaya menggenjot produk KUR yang telah ada sebelumnya dan berjalan dengan baik, sehingga tujuan utama untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional bisa terwujud.
Dalam hal Bank Kalsel dipercaya untuk menjadi mitra pemerintah dalam upaya menyalurkan dana pemulihan ekonomi nasional, Bank Kalsel siap menyambut dengan penyaluran dana ke sektor yang memang menjadi prioritas. Hal ini tentunya sebagai upaya mempercepat pemulihan ekonomi dengan KUR Super Mikro yang mudah persyaratannya, murah bunganya dan tanpa disyaratkan jaminan tambahan.
(fai)