Terdampak Covid-19, UMKM Tetap Komitmen Investasi Teknologi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Hasil survei terkini yang dilakukan oleh UOB, Accenture dan Dun & Bradstreet kepada 1.000 UKM di ASEAN menunjukkan bahwa usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) tetap fokus dan berkomitmen untuk berinvestasi dalam teknologi meski usaha mereka terdampak oleh Covid-19.
Mereka mengakui bahwa dengan melakukan transformasi digital bagi usaha mereka, tidak hanya memiliki peluang untuk tetap relevan dalam ekonomi digital tetapi juga dapat meningkatkan ketangguhan mereka dalam menghadapi peristiwa-peristiwa yang tidak dapat diprediksi seperti Covid-19.
Ekonom UOB Indonesia Enrico Tanuwidjaja mengatakan, sebanyak 60% responden setuju bahwa transformasi digital harus dilakukan untuk mengatasi hambatan usaha mereka karena Covid-19. Di samping itu, mereka juga memanfaatkan teknologi untuk melakukan otomatisasi dari berbagai fungsi bisnis.
"Ini urgensi atau keperluan penting untuk melakukan transformasi digital. Dari 60% itu, sebanyak 61% mengatakan mereka harus melakukan digital sales," ujarnya pada webinar, Selasa (3/11/2020).
( )
Menurut dia, konsumen semakin pintar dalam menavigasi jaringan internet sebelum melaksanakan pembelian. "Dengan merebaknya era digital maka konsumen akan lebih memilih self service. Mereka akan cari tahu sendiri," ungkapnya.
Head of Public Policy Indonesia E-commerce Association (idEA) Rofi Uddarojat mengatakan, digital bisa menjadi solusi di tengah pandemi Covid-19 karena perdagangan offline ditutup. Banyak pedagang UMKM yang beralih berjualan online sehingga bisa terselamatkan.
( )
"Ada kenaikan dalam belanja online. Kemudian Covid-19 juga mengubah perilaku konsumen online yang tadinya banyak membeli barang-barang sekunder, tersier, ketika Covid datang yang dicari barang kesehatan seperti masker dan sanitizer," tuturnya.
Mereka mengakui bahwa dengan melakukan transformasi digital bagi usaha mereka, tidak hanya memiliki peluang untuk tetap relevan dalam ekonomi digital tetapi juga dapat meningkatkan ketangguhan mereka dalam menghadapi peristiwa-peristiwa yang tidak dapat diprediksi seperti Covid-19.
Ekonom UOB Indonesia Enrico Tanuwidjaja mengatakan, sebanyak 60% responden setuju bahwa transformasi digital harus dilakukan untuk mengatasi hambatan usaha mereka karena Covid-19. Di samping itu, mereka juga memanfaatkan teknologi untuk melakukan otomatisasi dari berbagai fungsi bisnis.
"Ini urgensi atau keperluan penting untuk melakukan transformasi digital. Dari 60% itu, sebanyak 61% mengatakan mereka harus melakukan digital sales," ujarnya pada webinar, Selasa (3/11/2020).
( )
Menurut dia, konsumen semakin pintar dalam menavigasi jaringan internet sebelum melaksanakan pembelian. "Dengan merebaknya era digital maka konsumen akan lebih memilih self service. Mereka akan cari tahu sendiri," ungkapnya.
Head of Public Policy Indonesia E-commerce Association (idEA) Rofi Uddarojat mengatakan, digital bisa menjadi solusi di tengah pandemi Covid-19 karena perdagangan offline ditutup. Banyak pedagang UMKM yang beralih berjualan online sehingga bisa terselamatkan.
( )
"Ada kenaikan dalam belanja online. Kemudian Covid-19 juga mengubah perilaku konsumen online yang tadinya banyak membeli barang-barang sekunder, tersier, ketika Covid datang yang dicari barang kesehatan seperti masker dan sanitizer," tuturnya.
(ind)