Tingkatkan Panen Tambak Udang, Baba Rafi Group Gandeng eFishery

Rabu, 04 November 2020 - 07:44 WIB
loading...
Tingkatkan Panen Tambak...
Foto/Ist
A A A
JAKARTA - eFishery, startup agriculture technology (agritech) , menandatangani perjanjian kerja sama dengan salah satu pionir jaringan waralaba makanan terbesar di Indonesia, Baba Rafi Group, untuk pengelolaan franchise tambak udang vaname . Bagi Baba Rafi, ini adalah kerja sama pertama yang dilakukan dengan tech startup dalam rangka meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi udang vaname dengan menerapkan Internet of Things (IoT). Pada fase pertama dalam kolaborasi ini, eFishery akan mengelola 71 tambak udang seluas 40.000 meter persegi yang merupakan tambak kelolaan Baba Rafi. ( Baca juga:Buka Kemitraan, Kuch2Hotahu Hadirkan Varian Baru )

CEO & Co-Founder eFishery Gibran Huzaifah mengungkapkan, eFishery memiliki expertise dalam penguasaan teknologi akuakultur, dan sangat tertarik dengan kerja sama ini karena dapat mengaplikasikan teknologi sekaligus mengelola bisnis tambak udang secara end-to-end. Selain itu, kerja sama dengan Baba Rafi yang ahli dalam mengelola franchise ini merupakan suatu bentuk strategic partnership.

"Baba Rafi yang menjalankan bisnis waralaba sedangkan eFishery yang mengelola operasional tambak. Kami berharap kolaborasi ini akan memberikan manfaat lebih besar bagi masyarakat dan stakeholders lainnya,” kata Gibran, dalam keterangan tertulisnya, Rabu (4/11/2020).

Udang merupakan hasil ekspor perikanan andalan Indonesia yang jumlahnya mencapai hingga 40% dari seluruh ekspor perikanan. Selain itu, udang juga termasuk dalam 10 komoditas non-migas dengan surplus terbesar di Indonesia.

Fakta itu yang membuat Baba Rafi tertarik untuk menggeluti bisnis tambak udang vaname dan menjadikannya suatu bisnis dengan model waralaba. Melalui waralaba tambak udang ini, Baba Rafi mengundang masyarakat untuk dapat menjadi investor dengan seluruh operasional dan manajemen bisnis dikelola oleh pihak Baba Rafi sehingga tingkat keamanan dalam berinvestasi terjamin.

Kepastian hasil produksi tambak udang vaname Baba Rafi semakin terjaga dengan masuknya eFishery sebagai pengelola tambak. Sejak didirikan tahun 2013, eFishery dikenal sebagai pemain utama di bidang teknologi akuakultur dan merupakan perusahaan aquaculture intelligence pertama di Indonesia. Berangkat dari produk eFisheryFeeder yang merupakan alat pemberi pakan otomatis berbasis cloud yang mampu meningkatkan mutu dan hasil panen ikan dan udang, eFishery kini juga menawarkan solusi untuk memecahkan masalah-masalah lain di sektor akuakultur secara terintegrasi dengan mengacu pada data dan teknologi.

Hendy Setiono, founder dan group CEO Baba Rafi Enterprise, menyadari akan pentingnya sentuhan teknologi dalam pengelolaan tambak udang. Menurutnya, di era revolusi industri 4.0 ini, memang tidak bisa dipungkiri peran teknologi dalam segala bidang, salah satunya di akuakultur.

"Kami juga ingin turut berperan dalam perubahan tersebut. Saya selalu percaya, dengan berkolaborasi banyak manfaat yang bisa kita capai dan hasil yang lebih maksimal,” kata Hendy.

Dalam kerja sama ini, eFishery bertindak sebagai technical expert yang akan mengatur manajemen operasional tambak dan memberikan pendampingan dari awal hingga akhir siklus budidaya. Pendampingan dimulai dari proses penyediaan benih, pemilihan pakan, hingga penyediaan teknologi pendukung.

Selain teknologi eFisheryFeeder yang mampu mengefisienkan FCR, eFishery juga menggunakan inovasi terbaru untuk menghindarkan penyakit pada udang. Serangan penyakit pada udang diketahui mampu menyebabkan penurunan hasil panen hingga 90%.

Gibran menambahkan, potensi tambak udang di Indonesia amat besar, dan dengan target pemerintah untuk meningkatkan nilai produksi udang sebesar tiga kali lipat selama lima tahun ke depan, dibutuhkan inovasi bisnis agar itu dapat tercapai. Model waralaba tambak udang yang diterapkan oleh Baba Rafi ini adalah pola ekspansi bisnis yang sangat inovatif dan scalable.

"Model ekspansi ini, dikombinasikan dengan teknologi serta layanan eFishery, diharapkan dapat menjadi standar dan contoh operasional tambak udang yang dapat direplikasi dengan cepat. Kami berharap dapat menjadi lokomotif dalam mengakselerasi dan menjadikan Indonesia sebagai produsen udang nomor satu di dunia,” terang Gibran.

Tidak hanya dilengkapi dengan berbagai teknologi, eFishery juga memfasilitasi tambak udang vaname Baba Rafi dengan teknisi andal yang sudah berpengalaman dalam mengelola tambak udang. Penjualan udang pun akan difasilitasi oleh Baba Rafi sehingga pemilik modal tidak perlu khawatir akan kesulitan dalam memasarkan hasil panennya. ( Baca juga:Investasi di Jawa Melempem, Luar Jawa Justru Melesat )

Penerapan teknologi oleh eFishery diperkirakan mampu menekan angka kegagalan panen hingga 50%. Kombinasi antara teknologi, pendekatan sains, dan staf ahli di lapangan ini diprediksi mampu meningkatkan tingkat produksi atau hasil panen dari tambak udang hingga 25-30%. Upaya ini diharapkan mampu mendongkrak potensi Indonesia yang saat ini merupakan negara produsen udang ketiga terbesar di dunia, setelah China dan India.

Hingga saat ini, Baba Rafi mengelola 204 kolam tambak yang berada di Subang dan Lampung. Sejak diluncurkan pada 2017, waralaba tambak udang vaname Baba Rafi laris manis dan telah memiliki ratusan investor. Dalam beberapa tahun ke depan, diharapkan akan ada 500 tambak yang dikelola secara digital oleh Baba Rafi dan eFishery.
(uka)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1681 seconds (0.1#10.140)