Agung Podomoro Agresif Garap Properti di Jawa Barat

Jum'at, 06 November 2020 - 23:39 WIB
loading...
A A A
Saat ini Agung Podomoro terus mengembangkan sejumlah proyek properti di berbagai kota utama di Indonesia. Mulai dari Jakarta, Bogor, Karawang, Bandung, Medan, Balikpapan, Samarinda hingga Batam. Direktur Eksekutif Indonesia Property Watch Ali Tranghanda menjelaskan, Agung Podomoro merupakan salah satu pengembang besar yang tetap konsisten menjalankan proyek propertinya dalam berbagai situasi. Ditengah krisis ekonomi saat ini, pengembang seperti inilah yang dibutuhkan dan juga semakin dipercaya oleh konsumen.( )

“Properti adalah salah satu tolak ukur bergeraknya roda ekonomi. Melihat komitmen Agung Podomoro dan respon besar konsumen Jawa Barat untuk tetap membeli properti saat pandemi, ini hal yang sangat positif dan membuat optimis,” jelas Ali.

Ali mengatakan, dibandingkan negara lain, kondisi Indonesia sesungguhnya memiliki fundamental yang cukup bagus. Meskipun pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam dua kuartal terakhir di 2020 masih negatif, namun masih lebih baik dibandingkan negara-negara lain yang memperlihatkan pertumbuhan negatif yang sangat tinggi. Inflasi Indonesia masih sangat terjaga, dan tren suku bunga relatif menurun. Itu sebabnya dapat dipercaya bahwa pengalaman China yang berhasil bangkit dari pandemi dengan pertumbuhan ekonomi yang sudah positif sebesar 3,2%, dapat di ikuti Indonesia.

“Di China ekonomi berangsur membaik secara bertahap dan ini merupakan harapan yang baik. Strategi Agung Podomoro untuk tetap ngegas di Jawa Barat bisa semakin mempercepat recovery ekonomi wilayah ini. Karena itu mestinya harus didukung penuh oleh pemerintah daerah,” tambah Ali. *

Pertama aspek kesehatan dan kelengkapan infrastruktur, dimana masa pandemi ini masyarakat memiliki kesadaran tinggi untuk memprioritaskan kesehatan dan membutuhkan ruang terbuka hijau, adanya pancaran sinar matahari dan dukungan infrastruktur teknologi informasi. Kedua yakni kemudahan akses yang mendukung mobilitas masyarakat. Meski lokasinya berada di luar Jakarta, selama sarana infrastruktur untuk mengakses ke pusat kota ataupun lokasi kerja tersedia, maka konsumen akan tetap memilihnya.

Ketiga, ketika pandemi berakhir, harga properti di wilayah-wilayah tersebut diperkirakan akan cenderung mengalami kenaikan. Situasi ini juga menjadi pertimbangan masyarakat untuk membeli properti. Keempat, rekam jejak dan kredibilitas pengembang semakin menjadi pertimbangan masyarakat dalam membeli properti.

”Sebagai pengembang properti, selama lebih dari 51 tahun Agung Podomoro telah membuktikan komitmen dan karya-karya yang telah menjadi milestone di industri properti nasional. Kami akan tetap mendorong proyek properti di Jawa Barat ini sebagai bagian dari katalisator kebangkitan ekonomi kita,” ujarnya.

Saat ini Agung Podomoro terus mengembangkan sejumlah proyek properti di berbagai kota utama di Indonesia. Mulai dari Jakarta, Bogor, Karawang, Bandung, Medan, Balikpapan, Samarinda hingga Batam. Direktur Eksekutif Indonesia Property Watch Ali Tranghanda menjelaskan, Agung Podomoro merupakan salah satu pengembang besar yang tetap konsisten menjalankan proyek propertinya dalam berbagai situasi. Ditengah krisis ekonomi saat ini, pengembang seperti inilah yang dibutuhkan dan juga semakin dipercaya oleh konsumen.

“Properti adalah salah satu tolak ukur bergeraknya roda ekonomi. Melihat komitmen Agung Podomoro dan respon besar konsumen Jawa Barat untuk tetap membeli properti saat pandemi, ini hal yang sangat positif dan membuat optimis,” jelas Ali.

Ali mengatakan, dibandingkan negara lain, kondisi Indonesia sesungguhnya memiliki fundamental yang cukup bagus. Meskipun pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam dua kuartal terakhir di 2020 masih negatif, namun masih lebih baik dibandingkan negara-negara lain yang memperlihatkan pertumbuhan negatif yang sangat tinggi. Inflasi Indonesia masih sangat terjaga, dan tren suku bunga relatif menurun. Itu sebabnya dapat dipercaya bahwa pengalaman China yang berhasil bangkit dari pandemi dengan pertumbuhan ekonomi yang sudah positif sebesar 3,2%, dapat di ikuti Indonesia.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2748 seconds (0.1#10.140)