Pilpres AS Berujung Sengketa, Waspadai Aksi Ambil Untung

Minggu, 08 November 2020 - 09:29 WIB
loading...
Pilpres AS Berujung Sengketa, Waspadai Aksi Ambil Untung
Donald Trump vs Joe Biden. Foto/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Pemilu Amerika Serikat (AS) telah berlangsung pada 3 November 2020 yang menjadi perhatian pelaku pasar. Indeks di pasar saham mayoritas menguat menyambut potensi Joe Biden memenangkan pemilu.

Dari hasil prediksi perhitungan tidak resmi menunjukan Biden berhasil memenangkan pemilu dengan 290 elektoral. Demokrat berdasarkan prediksi berhasil memenangkan suara di Georgia lagi sejak terakhir kali tahun 1992 dan Arizona sejak 1996.

( )

Proyeksi BBC berdasarkan hasil tidak resemi Negara bagian yang telah menyelesaikan perhitungan suara, menunjukan kemenangan Biden dengan 273 suara elektoral.

"Pelaku pasar sangat memperhatikan pemilihan presiden karena mempengaruhi kebijakan Amerika Serikat ke depannya," kata Analis Saham Hans Kwee di Jakarta, Minggu (8/11/2020).

Potensi sengketa pemilu sangat mungkin terjadi. Hal ini tidak lepas dari metode pemilihan umum yang dilakukan, dimana diizinkannya penggunaan pos untuk mengirim surat suara.

Pendukung Demokrat lebih taat protokol kesehatan sehingga banyak megirim surat suara via pos, sedangkan pendukung Republik banyak datang ke tempat pengambilan suara.

( )

"Oleh karena itu di awal perhitungan di beberapa Negara bagian yang mengalami pertarungan berat diawal perhitungan suara Republik mampu memang, tetapi setelah surat suara dari pos dihitung keadaan mulai berbalik. Belum lagi di Negara bagian yang sangat ketat ini selisih suara kedua partai cukup ketat sehingga menimbulkan risiko diperdebatkan," beber dia.

Di negara bagian dengan pertarungan ketat seperti Georgia, Pennsylvania, Arizona, dan Nevada Biden mampu memimpin setelah surat suara via pos dihitung. Trump merasa dicurangi karena pembalikan arah suara ini.

Di beberapa Negara bagian penting yang menentukan perhitungan suara Trump telah mengajukan gugatan hukum sehingga menaikkan ketidakpastian pasar. "Pemilu yang berakhir di pengadilan dikhawatirkan akan membuat pelaku pasar melakukan aksi ambil untung," ungkap dia.

Simak video:

(ind)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.5555 seconds (0.1#10.140)