Telat Buat Laporan Keuangan, 21 Perusahaan Didenda BEI Rp150 Juta
loading...
A
A
A
JAKARTA - Bursa Efek Indonesia (BEI) menyampaikan pengumuman Penyampaian Laporan Keuangan Perusahaan Tercatat yang Berakhir per 30 Juni 2020. Pengumuman ini diterbitkan dengan nomor No. Peng-LK-00017/BEI.PP1/11-2020, No. Peng-LK-00020/BEI.PP2/10-2020 dan No. Peng-LK-00018/BEI.PP3/10-2020.
Dalam pengumuman BEI yang dikutip dari keterbukaan informasi BEI tercatat ada 26 perusahaan yang belum membuat laporan keuangan kuartal III/2020.
(Baca Juga: Komisaris BEI: IPO Perusahaan Teknologi Akan Terjadi Lebih Cepat)
"Sebanyak 21 perusahaan tercatat belum menyampaikan Laporan Keuangan Interim yang tidak diaudit dan tidak ditelaah secara terbatas oleh akuntan publik dan/atau belum memenuhi kewajiban pembayaran denda hingga tanggal 27 Oktober 2020 (dikenakan Peringatan Tertulis III dan Denda sebesar Rp150.000.000)," seperti dikutip dari pengumuman BEI, Senin (9/11/2020).
Sementara, satu perusahaan tercatat belum menyampaikan laporan keuangan yang tidak ditelaah secara terbatas dan yang tidak diaudit oleh akuntan publik dan/atau belum memenuhi kewajiban pembayaran denda hingga tanggal 27 Oktober 2020, serta dalam proses forced delisting, maka dikecualikan dari pengenaan Peringatan Tertulis III dan Denda Rp150 Juta.
(Baca Juga: Harapan 28 Tahun Perjalanan Bursa Efek Indonesia Jadi Pilar Memajukan Ekonomi)
Selanjutnya, tiga perusahaan tercatat belum menyampaikan Laporan yang diaudit oleh akuntan publik. Akibatnya, mereka diberika Peringatan Tertulis I. "Satu perusahaan tercatat yang berbeda tahun buku yaitu Juni yang belum wajib menyampaikan Laporan Keuangan Tahunan auditan yang berakhir per 30 Juni 2020 (Relaksasi sampai dengan 30 November 2020," tutup BEI.
Dalam pengumuman BEI yang dikutip dari keterbukaan informasi BEI tercatat ada 26 perusahaan yang belum membuat laporan keuangan kuartal III/2020.
(Baca Juga: Komisaris BEI: IPO Perusahaan Teknologi Akan Terjadi Lebih Cepat)
"Sebanyak 21 perusahaan tercatat belum menyampaikan Laporan Keuangan Interim yang tidak diaudit dan tidak ditelaah secara terbatas oleh akuntan publik dan/atau belum memenuhi kewajiban pembayaran denda hingga tanggal 27 Oktober 2020 (dikenakan Peringatan Tertulis III dan Denda sebesar Rp150.000.000)," seperti dikutip dari pengumuman BEI, Senin (9/11/2020).
Sementara, satu perusahaan tercatat belum menyampaikan laporan keuangan yang tidak ditelaah secara terbatas dan yang tidak diaudit oleh akuntan publik dan/atau belum memenuhi kewajiban pembayaran denda hingga tanggal 27 Oktober 2020, serta dalam proses forced delisting, maka dikecualikan dari pengenaan Peringatan Tertulis III dan Denda Rp150 Juta.
(Baca Juga: Harapan 28 Tahun Perjalanan Bursa Efek Indonesia Jadi Pilar Memajukan Ekonomi)
Selanjutnya, tiga perusahaan tercatat belum menyampaikan Laporan yang diaudit oleh akuntan publik. Akibatnya, mereka diberika Peringatan Tertulis I. "Satu perusahaan tercatat yang berbeda tahun buku yaitu Juni yang belum wajib menyampaikan Laporan Keuangan Tahunan auditan yang berakhir per 30 Juni 2020 (Relaksasi sampai dengan 30 November 2020," tutup BEI.
(fai)