Banpres Jokowi Sudah Ngucur Rp22,38 Triliun, Bali Jadi Prioritas
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan bantuan langsung tunai (BLT) UMKM atau Bantuan Presiden (Banpres) Produktif telah diberikan kepada 9,3 juta pelaku usaha mikro di seluruh Indonesia dengan jumlah bantuan sebesar Rp22,38 triliun. Banpres tersebut untuk meringankan beban UMKM terdampak pandemi Covid-19.
"Saat ini, Banpres Produktif telah disalurkan kepada 9,3 juta pelaku usaha mikro di seluruh Indonesia dengan jumlah bantuan sebesar Rp22,38 triliun," ucap Teten di Jakarta, Minggu (15/11/2020).
Tidak hanya itu, pemerintah juga memberikan restrukturisasi pinjaman dan subsidi bunga bagi pedagang mikro melalui perbankan dengan melakukan penempatan dana pemulihan ekonomi. Tak terkecuali bagi UMKM sektor pariwisata di Bali yang sangat bergantung pada kunjungan wisatawan mancanegara dan domestik. "Sektor pariwisata hampir semua terhenti akibat pandemi. Makanya, kontraksi di Bali masih tinggi, yaitu negatif 12 persen. Tapi, begitu turis datang lagi, saya meyakini bahwa perekonomian Bali bakal langsung melesat lagi," jelasnya.
Teten berharap, banpres sebesar Rp2,4 juta per pelaku usaha bisa bermanfaat mendongkrak produktivitas UMKM khususnya di Bali. Apalagi selama ini Bali memberikan kontribusi besar pada perekonomian nasional, khususnya di sektor pariwisata. "Sebab itu, Banpres Produktif untuk Usaha Mikro di Bali termasuk yang kita prioritaskan. Bali itu Showroom Indonesia ke dunia internasional," ungkapnya. Di sisi lain, pemerintah juga menyelematkan koperasi dengan cara mengalokasikan anggaran untuk tambahan modal kerja kepada koperasi melalui LPDB KUMKM.
"Saat ini, Banpres Produktif telah disalurkan kepada 9,3 juta pelaku usaha mikro di seluruh Indonesia dengan jumlah bantuan sebesar Rp22,38 triliun," ucap Teten di Jakarta, Minggu (15/11/2020).
Tidak hanya itu, pemerintah juga memberikan restrukturisasi pinjaman dan subsidi bunga bagi pedagang mikro melalui perbankan dengan melakukan penempatan dana pemulihan ekonomi. Tak terkecuali bagi UMKM sektor pariwisata di Bali yang sangat bergantung pada kunjungan wisatawan mancanegara dan domestik. "Sektor pariwisata hampir semua terhenti akibat pandemi. Makanya, kontraksi di Bali masih tinggi, yaitu negatif 12 persen. Tapi, begitu turis datang lagi, saya meyakini bahwa perekonomian Bali bakal langsung melesat lagi," jelasnya.
Teten berharap, banpres sebesar Rp2,4 juta per pelaku usaha bisa bermanfaat mendongkrak produktivitas UMKM khususnya di Bali. Apalagi selama ini Bali memberikan kontribusi besar pada perekonomian nasional, khususnya di sektor pariwisata. "Sebab itu, Banpres Produktif untuk Usaha Mikro di Bali termasuk yang kita prioritaskan. Bali itu Showroom Indonesia ke dunia internasional," ungkapnya. Di sisi lain, pemerintah juga menyelematkan koperasi dengan cara mengalokasikan anggaran untuk tambahan modal kerja kepada koperasi melalui LPDB KUMKM.
(nng)