Analis: Fundamental Jangka Panjang PGAS Tetap Solid

Kamis, 19 November 2020 - 17:15 WIB
loading...
A A A
"Fundamental bisnis PGN akan tetap solid dalam jangka panjang. Penguasaan infrastruktur gas bumi dan tren peningkatan kebutuhan industri terhadap energi yang efisien akan menguntungkan PGN," jelas host Podcast Investasi OmFin Channel ini.

Selain pipa minyak Rokan yang diproyeksikan beroperasi Januari 2022, PGN juga tengah menyelesaikan proyek pipa gas dari Gresik ke Semarang. Pipa ini akan menyalurkan gas bumi diantaranya dari Lapangan Jambaran Tiung Biru di Bojonegoro untuk kebutuhan PLTGU Tambak Lorok, Semarang.

Keberadaan pipa Gresik-Semarang ini dapat dioptimalkan untuk memasok kebutuhan gas di sejumlah kawasan industri baru diwilayah di Jawa Tengah. Tiga perusahaan BUMN, PT Kawasan Industri Wijayakusuma (KIW), PT Pembangunan Perumahan (PTPP), dan PT Perkebunan Negara (PTPN) IX, membentuk konsorsium untuk mengelola Kawasan Industri Terpadu Batang.

Sementara PT Jababeka Tbk dan Sembcorp Development Ltd (Singapura) lebih dulu mengembangkan Kendal Industrial Parks yang diresmikan oleh Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong pada 14 November 2016.

(Baca Juga: Lampaui Target, Pengerjaan Proyek Jargas PGN Capai 73,8%)

Fendi menilai secara teknikal saham PGN masih berpotensi untuk menguat hingga level Rp1.550 dalam jangka pendek (1-3 minggu ke depan). Bahkan secara Teknikal jangka menengah berpeluang mencapai resistance level Rp1.650. Namun bagi investor yang menginginkan hasil investasi yang optimal, saham PGN lebih tepat untuk pilihan jangka panjang.

Dengan stabilitas bisnis yang semakin terjaga dan posisi PGN sebagai bagian dari BUMN, selalu ada potensi dividen tahunan, maka profil Investasi saham PGAS memberikan efek risiko moderat dengan potensi dividen yield dan capital gain yang relatif tinggi.

"Sebagai penguasa bisnis gas bumi, PGN adalah pilihan investasi jangka panjang yang menarik. Apalagi sebagai BUMN (Badan Usaha Milik Negara), PGN juga ditarget untuk membayar deviden setiap tahun," imbuhnya.

Dalam risetnya 14 Oktober 2020, UOB menargetkan harga saham PGAS hingga level Rp1.530 per saham. Sementara riset Kresna Sekuritas dalam risetnya 12 Oktober merekomendasikan beli saham PGAS dengan target harga Rp1.570 per saham.
(fai)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1596 seconds (0.1#10.140)