Skenario Pemulihan Ekononi Beredar, Sri Mulyani: Itu Masih Kajian

Senin, 11 Mei 2020 - 12:14 WIB
loading...
Skenario Pemulihan Ekononi Beredar, Sri Mulyani: Itu Masih Kajian
Menkeu Sri Mulyani menyebutkan bahwa skenario pemulihan ekonomi yang beredar belum lama ini baru sekadar kajian pemerintah. Foto/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Skenario pemulihan ekonomi nasional pascapandemi Covid-19 beberapa waktu lalu telah beredar di kalangan masyarakat, dan kabarnya sedang dibahas di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Adapun pada skenario tersebut menunjukkan rentang waktu dimana pada Juni-Juli 2020 masyarakat dan bisnis telah bisa beraktivitas kembali dengan syarat dan berbagai ketentuan.

Menanggapi hal itu, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan, timeline pemulihan ekonomi nasional pasca-Covid-19 merupakan sebuah kajian yang sedang dibahas oleh Menko Perekonomian Airlangga Hartarto.

"Termasuk dari berbagai kementerian/lembaga yang miliki kompetensi untuk melihat dari semua aspek secara seimbang. Aspek kesehatan dari sisi keamanan masyarakat, aspek dati kegiatan sosial dan ekonomi bahkan dari sisi aspek religius," ujar Sri Mulyani di Jakarta, Senin (11/5/2020).

(Baca Juga: Skema Pemulihan Ekonomi Dikaji, Ini Kegiatan Usaha yang Boleh Buka)

Mantan direktur pelaksana Bank Dunia ini menuturkan, saat ini pemerintah juga tengah melakukan berbagai langkah-langkah yang difokuskan untuk penanganan Covid-19 pada penyebaran dan mencegah korban jiwa bertambah. Adapun pembahasan itu juga dibarengi dengan mengkaji berbagai kemungkinan agar dampak ke sosial dan ekonomi bisa berkurang.

"Jadi, artinya Presiden dan kabinet akan lihat seluruh langkah dari berbagai aspek dan lihat data untuk penanganan penyebaran Covid-19 ini untuk bisa dilihat apakah ada kemungkinan-kemungkinan untuk melakukan tindakan yang bisa menyeimbangkan antara kebutuhan tetap jaga kesehatan dan keselamatan masyarakat," kata dia.

(Baca Juga: Menkeu: Momentum Perbaikan Ekonomi Berubah Terdampak Covid-19)

Sri Mulyani menyampaikan, interaksi sosial dan ekonomi perlu diberi ruang khusus untuk pembahasan dengan istilah yang disebut The New Normal. Dia mencontohkan dibeberapa negara yang telah melakukan hal tersebut setelah memastikan penyebaran Covid-19 berkurang.

"Kalau dilihat di Eropa mereka akan lakukan, di Inggris, Jerman, Prancis bahkan negara-negara seperti di Italia, Spanyol dengan kriteria-kriteria tertentu mengenai apa yang bisa dan tidak bisa dilakukan dalam kondisi new normal tersebut," pungkasnya.
(fai)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1125 seconds (0.1#10.140)