Antisipasi Macet Libur Nataru, Menhub: Jangan Mudik di Hari yang Sama
loading...
A
A
A
JAKARTA - Libur panjang natal dan tahun baru 2021 (nataru) sudah di depan mata. Guna mengantisipasi lonjakan penumpang dan padatnya lalu lintas, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah menyiapkan berbagai strategi. Namun yang terpenting dalam penanganan liburan ini adalah protokol kesehatan.
“Kami akan mengupayakan secara maksimal aspek kesehatan, dengan pelaksanaan protokol kesehatan yang ketat di semua moda transportasi,” kata Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi V DPR RI, di Jakarta, Rabu (25/11/2020).
Ia menjelaskan, mengacu pada Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 41 Tahun 2020, pelayanan transportasi akan menerapkan protokol kesehatan dengan ketat melalui program 3M. Hal ini akan dilakukan semua moda transportasi baik dari angkutan darat, laut, maupun udara.
(Baca Juga : Libur Panjang Dipangkas, Kemenhub Siapkan SE Aturan Kendaraan Barang )
“Penerapan protokol kesehatan secara ketat mulai dari keberangkatan hingga kedatangan,” jelasnya
Kemenhub telah menyediakan kereta api 265 unit, angkutan laut sebanyak 1.186 kapal, dan udara sebanyak 10.422 penerbangan. Budi mengatakan angka itu sifatnya masih fleksibel, sehingga bisa dinaikan lagi dalam keadaan tertentu.
“Kami menyiapkan armada untuk laut, udara dan darat serta menyediakan armada tambahan guna mengantisipasi lonjakan penumpang,” ungkapnya
(Baca Juga : Libur Panjang Akhir Tahun Dipotong Bikin Pupus Harapan Juragan Hotel dan Resto )
Untuk mengatasi kemacetan atau kepadatan lalu lintas, pihaknya akan melakukan manajemen dan rekayasa lalu lintas di semua transportasi. Tentunya hal ini berkerja sama dengan pihak terkait seperti Korlantas.
“Misalnya, pada moda angkutan jalan kami koordinasi dengan Korlantas, skenarionya kita sudah cukup padu. Dan Korlantas akan berlakukan contraflow (bila terjadi kemacetan), buka tutup rest area, dan imbauan tidak mudik di hari bersamaan,” tandasnya
“Kami akan mengupayakan secara maksimal aspek kesehatan, dengan pelaksanaan protokol kesehatan yang ketat di semua moda transportasi,” kata Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi V DPR RI, di Jakarta, Rabu (25/11/2020).
Ia menjelaskan, mengacu pada Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 41 Tahun 2020, pelayanan transportasi akan menerapkan protokol kesehatan dengan ketat melalui program 3M. Hal ini akan dilakukan semua moda transportasi baik dari angkutan darat, laut, maupun udara.
(Baca Juga : Libur Panjang Dipangkas, Kemenhub Siapkan SE Aturan Kendaraan Barang )
“Penerapan protokol kesehatan secara ketat mulai dari keberangkatan hingga kedatangan,” jelasnya
Kemenhub telah menyediakan kereta api 265 unit, angkutan laut sebanyak 1.186 kapal, dan udara sebanyak 10.422 penerbangan. Budi mengatakan angka itu sifatnya masih fleksibel, sehingga bisa dinaikan lagi dalam keadaan tertentu.
“Kami menyiapkan armada untuk laut, udara dan darat serta menyediakan armada tambahan guna mengantisipasi lonjakan penumpang,” ungkapnya
(Baca Juga : Libur Panjang Akhir Tahun Dipotong Bikin Pupus Harapan Juragan Hotel dan Resto )
Untuk mengatasi kemacetan atau kepadatan lalu lintas, pihaknya akan melakukan manajemen dan rekayasa lalu lintas di semua transportasi. Tentunya hal ini berkerja sama dengan pihak terkait seperti Korlantas.
“Misalnya, pada moda angkutan jalan kami koordinasi dengan Korlantas, skenarionya kita sudah cukup padu. Dan Korlantas akan berlakukan contraflow (bila terjadi kemacetan), buka tutup rest area, dan imbauan tidak mudik di hari bersamaan,” tandasnya
(her)