Mendag Dorong UMKM Pakai Strategi Hybrid
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Perdagangan Agus Suparmanto mengharapkan, di masa pandemi ini para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) mulai memasarkan produknya secara hybrid, yaitu secara daring (online) dan juga luring (offline). Dengan begitu, kontribusi UMKM terhadap perekonomian nasional akan tetap terjaga. ( Baca juga:Delapan Amalan yang Bisa Dongkrak Ekspor Produk Halal, Apa Saja? )
“Di masa pandemi ini banyak terjadi pergeseran adaptasi kebiasaan baru. Termasuk pergeseran pola konsumsi masyarakat yang banyak beralih ke belanja daring. Dengan segala perubahan yang terjadi, UMKM diharapkan mampu menggeser tren penjualannya secara hybrid kerja,” jelas Mendag dalam Pembukaan Hari Ritel Nasional 2020 dengan tema Optimizing National Market for Global Experience di Lotte Mall Kemang Village, Jakarta, Rabu (25/11/2020).
Ia berharap, dengan adanya transformasi, UMKM dapat menjaga kontribusinya terhadap total produk domestik bruto (PDB) sebesar 60%, total ekspor nasional sebesar 14%, dan penyerapan 96% tenaga kerja dari 133 angkatan.
Pemerintah, lanjut Mendag, selalu mendukung sektor UMKM dengan berbagai kebijakan serta kegiatan. Sejak 14 Mei 2020, Presiden RI Joko Widodo telah meluncurkan Program Bangga Buatan Indonesia. Berbagai kegiatan telah dilaksanakan Kementerian Perdagangan untuk mempromosikan produk-produk UMKM secara daring melalui Virtual Expo Pernak-Pernik Unik dan juga secara luring melalui pameran (in store promotion) yang dilaksanakan di beberapa pusat perbelanjaan.
Di samping itu, Mendag mengharapkan peran (Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia) untuk terus membantu pemerintah menjaga stabilitas harga dan pasokan, membantu pelaku UMKM meningkatkan usahanya melalui program kemitraan dan program lainnya, serta membantu peningkatan penjualan barang produksi dalam negeri. ( Baca juga:Dunia Berduka Atas Kepergian Sang ‘Tangan Tuhan’ Diego Maradona )
"Semoga kegiatan seperti ini dapat menjadi ajang untuk menambah akses pasar, meningkatkan kreativitas dan inovasi, serta menjadi ajang untuk turut serta menjaga stabilitas pertumbuhan konsumsi nasional di tengah pandemi Covid-19,” pungkas Mendag.
“Di masa pandemi ini banyak terjadi pergeseran adaptasi kebiasaan baru. Termasuk pergeseran pola konsumsi masyarakat yang banyak beralih ke belanja daring. Dengan segala perubahan yang terjadi, UMKM diharapkan mampu menggeser tren penjualannya secara hybrid kerja,” jelas Mendag dalam Pembukaan Hari Ritel Nasional 2020 dengan tema Optimizing National Market for Global Experience di Lotte Mall Kemang Village, Jakarta, Rabu (25/11/2020).
Ia berharap, dengan adanya transformasi, UMKM dapat menjaga kontribusinya terhadap total produk domestik bruto (PDB) sebesar 60%, total ekspor nasional sebesar 14%, dan penyerapan 96% tenaga kerja dari 133 angkatan.
Pemerintah, lanjut Mendag, selalu mendukung sektor UMKM dengan berbagai kebijakan serta kegiatan. Sejak 14 Mei 2020, Presiden RI Joko Widodo telah meluncurkan Program Bangga Buatan Indonesia. Berbagai kegiatan telah dilaksanakan Kementerian Perdagangan untuk mempromosikan produk-produk UMKM secara daring melalui Virtual Expo Pernak-Pernik Unik dan juga secara luring melalui pameran (in store promotion) yang dilaksanakan di beberapa pusat perbelanjaan.
Di samping itu, Mendag mengharapkan peran (Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia) untuk terus membantu pemerintah menjaga stabilitas harga dan pasokan, membantu pelaku UMKM meningkatkan usahanya melalui program kemitraan dan program lainnya, serta membantu peningkatan penjualan barang produksi dalam negeri. ( Baca juga:Dunia Berduka Atas Kepergian Sang ‘Tangan Tuhan’ Diego Maradona )
"Semoga kegiatan seperti ini dapat menjadi ajang untuk menambah akses pasar, meningkatkan kreativitas dan inovasi, serta menjadi ajang untuk turut serta menjaga stabilitas pertumbuhan konsumsi nasional di tengah pandemi Covid-19,” pungkas Mendag.
(uka)