Bikin Sekolah Pasar, Mendag Ingin Aktivitas Pasar Rakyat Lebih Giat Lagi
loading...
A
A
A
Sementara itu, Dirjen Syailendra menyampaikan Sekolah Pasar untuk pedagang pasar rakyat sudah dilaksanakan sejak 2017. Hingga 2020, program pasar rakyat telah diikuti 1.640 pedagang dari 29 pasar rakyat dan ditargetkan dapat diikuti 4.200 pedagang pada 2021.
“Pelaksanaan Sekolah Pasar di Pasar Rakyat Badung merupakan penutup dari pelaksanaan Sekolah Pasar 2020. Kami memahami dengan jumlah pedagang di Pasar Badung yang mencapai 826 tidak semuanya dapat mengikuti program ini. Diharapkan pedagang yang telah mengikuti sekolah pasar dapat menyebarluaskan dan mengaplikasikan informasi yang diperoleh kepada pedagang lainnya,” terang Syailendra.
Dikatakan Syailendra, selain program Sekolah Pasar yang menyasar pedagang, Kemendag juga memberikan pelatihan kepada pengelola pasar. Pelatihan diberikan dengan tujuan agar pasar-pasar yang telah dibangun dapat dikelola dengan baik dan memberikan kenyamanan bagi pengunjung dan pedagang.
“Pada pelatihan ini, pengelola mendapat pelatihan untuk melakukan berbagai kegiatan aktivasi pasar sehingga dapat mendatangkan pengunjung. Diharapkan melalui melatihan ini dapat meningkatkan omzet pasar serta kesejahteraan pedagang. Pada 2021, pelatihan ini ditargetkan dapat diikuti 210 orang pengelola pasar,” jelas Syailendra.
Syailendra menambahkan, Kemendag juga mendorong semua kabupaten/kota untuk menerapkan Digitalisasi Pasar yang bekerja sama dengan Pelaku Perdagangan Melalui Sistem Elektronik (PPMSE). “Kemendag mengapresiasi Provinsi Bali, khususnya Kota Denpasar yang mayoritas pasarnya telah mengadopsi teknologi digital dalam sistem pembayaran dan e-retribusi. Dengan diterapkan PMSE, pemenuhan barang kebutuhan pokok masyarakat dapat dilakukan secara daring maupun luring,” tutupnya.
“Pelaksanaan Sekolah Pasar di Pasar Rakyat Badung merupakan penutup dari pelaksanaan Sekolah Pasar 2020. Kami memahami dengan jumlah pedagang di Pasar Badung yang mencapai 826 tidak semuanya dapat mengikuti program ini. Diharapkan pedagang yang telah mengikuti sekolah pasar dapat menyebarluaskan dan mengaplikasikan informasi yang diperoleh kepada pedagang lainnya,” terang Syailendra.
Dikatakan Syailendra, selain program Sekolah Pasar yang menyasar pedagang, Kemendag juga memberikan pelatihan kepada pengelola pasar. Pelatihan diberikan dengan tujuan agar pasar-pasar yang telah dibangun dapat dikelola dengan baik dan memberikan kenyamanan bagi pengunjung dan pedagang.
“Pada pelatihan ini, pengelola mendapat pelatihan untuk melakukan berbagai kegiatan aktivasi pasar sehingga dapat mendatangkan pengunjung. Diharapkan melalui melatihan ini dapat meningkatkan omzet pasar serta kesejahteraan pedagang. Pada 2021, pelatihan ini ditargetkan dapat diikuti 210 orang pengelola pasar,” jelas Syailendra.
Syailendra menambahkan, Kemendag juga mendorong semua kabupaten/kota untuk menerapkan Digitalisasi Pasar yang bekerja sama dengan Pelaku Perdagangan Melalui Sistem Elektronik (PPMSE). “Kemendag mengapresiasi Provinsi Bali, khususnya Kota Denpasar yang mayoritas pasarnya telah mengadopsi teknologi digital dalam sistem pembayaran dan e-retribusi. Dengan diterapkan PMSE, pemenuhan barang kebutuhan pokok masyarakat dapat dilakukan secara daring maupun luring,” tutupnya.
(nng)