Woow..... Potensi Ekonomi Digital Indonesia di 2025 Bisa Capai USD133 Miliar
loading...
Potensi ekonomi digital di Indonesia pada 2025 sebesar USD133 miliar
A
A
A
JAKARTA - Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III/2020 terkontraksi sebesar -3.49% (year on year) membaik dibandingkan kuartal II/2020. Adapun konsumsi pemerintah sebesar 9,76% di mana sektor pertanian dan informasi dan komunikasi masih tumbuh positif.
“Penting bagi kita untuk menjaga momentum pertumbuhan. Kami melihat beberapa sektor yang mampu bertahan saat ini seperti informasi dan komunikasi,” ujar Asisten Deputi Keuangan Inklusif dan Keuangan Syariah Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Erdiriyo saat webinar di Jakarta, Selasa (1/12/2020).
(Baca juga:Potensi Ekonomi Digital Diprediksi Bisa Capai 9,5% dari PDB)
Dia melanjutkan, pembatasan sosial dalam penanggulangan covid-19 membawa momentum dan akselerasi dalam transformasi digital untuk meningkatkan inklusi keuangan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Berdasarkan data 2019, lanjut dia, populasi yang menggunakan internet sekitar 180 juta orang atau sekitar 67% dari populasi.
Sementara pengguna internet aktif sekitar 150 juta. “Sekitar 32% dari populasi yang menggunakan internet itu generasi Y yakni dari umur 25 sampai 39 tahun,” imbuh dia.
(Baca juga:Menkeu Akui Pemanfaatan Ekonomi Digital Belum Maksimal)
Adapun potensi ekonomi digital di Indonesia pada 2025 sebesar USD133 miliar. Sedangkan potensi ekonomi digital masyarakat Asean sebesar USD300 miliar. “Trasformasi digital ini bertujuan untuk merespon terhadap revolusi industri 4.0 . Selain itu memungkinkan adanya pemulihan ekonomi serta penguat fondasi perekonomian untuk mendukung pembangunan berkelanjutan,” beber dia.
(Baca juga:Jokowi Yakin UU Cipta Kerja Dorong Ekonomi Digital Tumbuh Pesat)
Dengan memaksimalkan potensi digital Indonesia yang sangat besar, Indonesia dapat menggunakan momen transformasi digital untuk percepatan inklusi keuangan di Indonesia. Selain itu, digitalisasi Electronic Know Your Customer (e-KYC) juga akan mendukung pencapaian target indeks keuangan inklusif sebesar 90% pada tahun 2024.
“Penting bagi kita untuk menjaga momentum pertumbuhan. Kami melihat beberapa sektor yang mampu bertahan saat ini seperti informasi dan komunikasi,” ujar Asisten Deputi Keuangan Inklusif dan Keuangan Syariah Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Erdiriyo saat webinar di Jakarta, Selasa (1/12/2020).
(Baca juga:Potensi Ekonomi Digital Diprediksi Bisa Capai 9,5% dari PDB)
Dia melanjutkan, pembatasan sosial dalam penanggulangan covid-19 membawa momentum dan akselerasi dalam transformasi digital untuk meningkatkan inklusi keuangan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Berdasarkan data 2019, lanjut dia, populasi yang menggunakan internet sekitar 180 juta orang atau sekitar 67% dari populasi.
Sementara pengguna internet aktif sekitar 150 juta. “Sekitar 32% dari populasi yang menggunakan internet itu generasi Y yakni dari umur 25 sampai 39 tahun,” imbuh dia.
(Baca juga:Menkeu Akui Pemanfaatan Ekonomi Digital Belum Maksimal)
Adapun potensi ekonomi digital di Indonesia pada 2025 sebesar USD133 miliar. Sedangkan potensi ekonomi digital masyarakat Asean sebesar USD300 miliar. “Trasformasi digital ini bertujuan untuk merespon terhadap revolusi industri 4.0 . Selain itu memungkinkan adanya pemulihan ekonomi serta penguat fondasi perekonomian untuk mendukung pembangunan berkelanjutan,” beber dia.
(Baca juga:Jokowi Yakin UU Cipta Kerja Dorong Ekonomi Digital Tumbuh Pesat)
Dengan memaksimalkan potensi digital Indonesia yang sangat besar, Indonesia dapat menggunakan momen transformasi digital untuk percepatan inklusi keuangan di Indonesia. Selain itu, digitalisasi Electronic Know Your Customer (e-KYC) juga akan mendukung pencapaian target indeks keuangan inklusif sebesar 90% pada tahun 2024.
(dar)
Explore More