Rupiah Dibuka Loyo Saat Dolar AS Sentuh Level Tertinggi Dua Pekan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada awal perdagangan, Selasa (12/5/2020) dibuka loyo untuk meneruskan tren sesi sebelumnya. Pelemahan mata uang garuda mengiringi dolar AS yang menyentuh level terbaiknya dalam dua pekan saat gelombang kedua wabah virus corona atau Covid-19 meningkatkan permintaan terhadap mata uang safe haven.
Menurut kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, rupiah pagi ini dibuka sedikit lebih rendah ke posisi Rp14.978/USD. Level tersebut memperlihatkan rupiah menyusut dibandingkan kemarin Rp14.936/USD .
Posisi rupiah melihat data Bloomberg, pada perdagangan spot exchange memperlihatkan tren negatif untuk tergelincir menjadi Rp14.939/USD dibandingkan sebelumnya pada posisi Rp14.895 per USD. Rupiah hari ini bergerak di kisaran Rp14.937-Rp14.965/USD .
Berdasarkan data SINDOnews bersumber dari Limas menunjukkan rupiah pada sesi perdagangan pagi juga anjlok. Dimana terlihat kurs rupiah jatuh ke Rp14.939/USD atau memburuk dari sebelumnya. Selain itu menurut data YahooFinance memperlihatkan rupiah bertengger di Rp14.932/USD.
Di sisi lain, Dolar naik ke posisi tertinggi dua minggu rival utamanya pada perdagangan hari Selasa, didorong oleh meningkatnya imbal hasil obligasi AS dan peningkatan permintaan tehadap mata uang Safe-Haven. Hal itu terjadi di tengah meningkatnya kekhawatiran tentang gelombang kedua infeksi virus corona yang mengirim mata uang berisiko lebih rendah.
Dolar Australia menjadi pecundang terbesar saat merosot sekitar 0,8% untuk berada di level terendah satu minggu, sementara Kiwi juga memperpanjang tren pelemahan. Sedangkan euro jatuh di bawah USD1,08 untuk pertama kalinya dalam hampir seminggu dan Yen Jepang merajut pemulihan sekira 1% untuk duduk di 107,48 per dolar. Terhadap enam mata uang utama, USD mencapai posisi tertinggi dua minggu yakni 100,440.
Menurut kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, rupiah pagi ini dibuka sedikit lebih rendah ke posisi Rp14.978/USD. Level tersebut memperlihatkan rupiah menyusut dibandingkan kemarin Rp14.936/USD .
Posisi rupiah melihat data Bloomberg, pada perdagangan spot exchange memperlihatkan tren negatif untuk tergelincir menjadi Rp14.939/USD dibandingkan sebelumnya pada posisi Rp14.895 per USD. Rupiah hari ini bergerak di kisaran Rp14.937-Rp14.965/USD .
Berdasarkan data SINDOnews bersumber dari Limas menunjukkan rupiah pada sesi perdagangan pagi juga anjlok. Dimana terlihat kurs rupiah jatuh ke Rp14.939/USD atau memburuk dari sebelumnya. Selain itu menurut data YahooFinance memperlihatkan rupiah bertengger di Rp14.932/USD.
Di sisi lain, Dolar naik ke posisi tertinggi dua minggu rival utamanya pada perdagangan hari Selasa, didorong oleh meningkatnya imbal hasil obligasi AS dan peningkatan permintaan tehadap mata uang Safe-Haven. Hal itu terjadi di tengah meningkatnya kekhawatiran tentang gelombang kedua infeksi virus corona yang mengirim mata uang berisiko lebih rendah.
Dolar Australia menjadi pecundang terbesar saat merosot sekitar 0,8% untuk berada di level terendah satu minggu, sementara Kiwi juga memperpanjang tren pelemahan. Sedangkan euro jatuh di bawah USD1,08 untuk pertama kalinya dalam hampir seminggu dan Yen Jepang merajut pemulihan sekira 1% untuk duduk di 107,48 per dolar. Terhadap enam mata uang utama, USD mencapai posisi tertinggi dua minggu yakni 100,440.
(akr)