Ketika Bahlil Bernostalgia Tentang Peran UMKM Saat Krisis Dulu

Selasa, 01 Desember 2020 - 22:39 WIB
loading...
Ketika Bahlil Bernostalgia Tentang Peran UMKM Saat Krisis Dulu
Foto/YorriFarli/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) disebut-sebut sebagai salah satu sektor bisnis yang paling berkontribusi pada perekonomian nasional. Bahkan, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyebut, bukan konglomerat atau korporasi besar yang mampu menyelamatkan ekonomi Indonesia dalam tekanan krisis, tapi UMKM.

Di depan sejumlah pelaku UMKM dalam acara pemberdayaan UMKM dan kerja sama Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) dan BKPM, Bahlil menegaskan, dalam krisis ekonomi Indonesia pada 1998 silam, UMKM menjadi instrumen pemerintah yang dapat menyelamatkan ekonomi dalam jurang resesi akibat krisis finansial Asia selama 1997-1998. ( Baca juga:Pasar E-commerce RI Capai Rp955 Triliun di 2022, Peluang bagi UMKM )

"Dalam sejarah, untuk mengisi kemerdekaan, pada 1998, pada saat krisis ekonomi (Indonesia), yang menyelamatkan perekonomian kita adalah UMKM, bukan konglomerat atau korporasi besar," ujar Bahlil, Selasa (1/12/2020).

Pernyataan Bahlil cukup beralasan, secara agregat, UMKM memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) Indonesia sebesar 60%. Angka ini paling besar jika dibandingkan sumbangsih ekonomi dari sektor bisnis lainnya.

Tak hanya itu, di sisi pembukaan lapangan kerja saat ini, usaha mikro tersebut mampu menyerap sebanyak 120 juta lapangan pekerjaan. Hal itu sebanding dengan jumlah unit usaha UMKM di sejumlah wilayah di Indonesia yang tercatat hingga mencapai 99,7%.

"Jadi tak perlu merasa malu untuk mengatakan bahwa kita adalah pengusaha umkm. Tidak boleh ada perasaan itu," kata Bahlil. ( Baca juga:Mobil Tabrak Para Pejalan Kaki di Kota Trier Jerman, Dua Orang Tewas )

Krisis moneter berakibat pada kontraksinya ekonomi Indonesia secara signifikan, karena defisit ekonomi Indonesia mencapai 13%, inflasi ekonomi 88%, serta cadangan devisa dengan 17 miliar dolar Amerika Serikat (AS). Namun UMKM mampu memberikan kontribusi untuk memulihkan perekonomian Tanah Air.

"Di saat defisit ekonomi kita 13%, inflasi ekonomi kita 88%, dan cadangan devisa dengan 17 miliar dolar AS, UMKM mampu memberikan kontribusinya yang luar biasa," kata dia.
(uka)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1453 seconds (0.1#10.140)