Dicari, Enam Startup yang Ingin Ekspansi ke Negara Lain
loading...
A
A
A
JAKARTA - Visa, perusahaan penyedia layanan pembayaran digital , mencari enam perusahaan startup di kawasan Asia Pasifik untuk diajak mengembangkan bisnis di negara lain. Melalui Visa Accelerator Program, perusahaan itu memberikan peluang kepada bisnis rintisan untuk berkolaborasi bersama Visa dan jaringan mitra bank serta merchant yang tersebar di wilayah tersebut.
“Dalam upaya menjalin kerja sama dengan komunitas startup, kami sering melihat banyak perusahaan yang sukses di negara asalnya yang menghadapi tantangan saat hendak berekspansi ke beberapa negara lain,” ungkap Regional President Visa Asia Pasifik Chris Clark dalam keterangan tertulisnya Selasa (01/12/2020).
(Baca juga: Mandiri Capital Guyur Rp1 Triliun ke 14 Startup Lokal )
Pada program tersebut, para pelaku startup yang terpilih masuk dalam Visa Accelerator Program harus siap menghadapi sejumlah peluang keuangan dan teknologi. Melalui skema itu, Visa mencari perusahaan rintisan yang ingin memberi solusi di sejumlah bidang usaha.
Beberapa segmen yang dibidik antara lain perluasan akses ekonomi digital bagi konsumen dan badan usaha, mendukung usaha kecil yang menghadapi kesulitan mengejar ketertinggalan teknologi dan menghadapi dampak pandemi Covid-19, serta memanfaatkan ekosistem open data yang bertumbuh di Asia Pasifik untuk mengembangkan layanan perbankan.
Selanjutnya, Visa juga memberikan kesempatan kepada perusahaan yang mengembangkan cara baru untuk memindahkan uang tanpa perlu bergantung pada kartu kredit dan debit.
(Baca juga: Penyaluran Kredit Bank Masih Lesu, Ini Sebabnya )
“Selalu ada solusi fantastis yang datang dari komunitas startup di Asia Pasifik. Bagi Visa, hal terpenting adalah bagaimana dapat mendukung berbagai solusi tersebut dapat ditawarkan secara komersil kepada bank, perusahaan ritel atau perusahaan teknologi terkemuka di Asia Pasifik,” ucap Clark.
“Dalam upaya menjalin kerja sama dengan komunitas startup, kami sering melihat banyak perusahaan yang sukses di negara asalnya yang menghadapi tantangan saat hendak berekspansi ke beberapa negara lain,” ungkap Regional President Visa Asia Pasifik Chris Clark dalam keterangan tertulisnya Selasa (01/12/2020).
(Baca juga: Mandiri Capital Guyur Rp1 Triliun ke 14 Startup Lokal )
Pada program tersebut, para pelaku startup yang terpilih masuk dalam Visa Accelerator Program harus siap menghadapi sejumlah peluang keuangan dan teknologi. Melalui skema itu, Visa mencari perusahaan rintisan yang ingin memberi solusi di sejumlah bidang usaha.
Beberapa segmen yang dibidik antara lain perluasan akses ekonomi digital bagi konsumen dan badan usaha, mendukung usaha kecil yang menghadapi kesulitan mengejar ketertinggalan teknologi dan menghadapi dampak pandemi Covid-19, serta memanfaatkan ekosistem open data yang bertumbuh di Asia Pasifik untuk mengembangkan layanan perbankan.
Selanjutnya, Visa juga memberikan kesempatan kepada perusahaan yang mengembangkan cara baru untuk memindahkan uang tanpa perlu bergantung pada kartu kredit dan debit.
(Baca juga: Penyaluran Kredit Bank Masih Lesu, Ini Sebabnya )
“Selalu ada solusi fantastis yang datang dari komunitas startup di Asia Pasifik. Bagi Visa, hal terpenting adalah bagaimana dapat mendukung berbagai solusi tersebut dapat ditawarkan secara komersil kepada bank, perusahaan ritel atau perusahaan teknologi terkemuka di Asia Pasifik,” ucap Clark.
(ynt)