China Kenakan Bea Masuk Anti-dumping untuk Anggur Australia hingga 4 Bulan

Kamis, 03 Desember 2020 - 15:53 WIB
loading...
China Kenakan Bea Masuk...
China menerapkan bea masuk anti-dumping 107-212% terhadap impor anggur Australia hingga 4 bulan ke depan. Foto/Ilustrasi
A A A
BEIJING - China akan mempertahankan bea masuk anti-dumping sementara atas impor anggur dari Australia hingga empat bulan. Namun, Kementerian Perdagangan China menyatakan bisa memperpanjangnya menjadi sembilan bulan dalam keadaan khusus.

(Baca Juga: Makin Panas! China Patok Tarif hingga 200% bagi Anggur Australia)

Mengutip Reuters, Kamis (3/12/2020), Juru Bicara Kementerian Perdagangan China Gao Feng mengatakan, pihaknya akan menetapkan langkah-langkah anti-dumping terakhir pada anggur Australia menurut hukum. Namun, dia tidak memerinci keadaan khusus terkait hal itu.

Pekan lalu, China mengatakan akan memberlakukan tarif 107,1% hingga 212,1% untuk anggur dari Australia mulai 28 November di tengah memburuknya hubungan antara kedua negara.

Sebelumnya, China menuduh produsen Australia menjual anggur dengan harga di bawah biaya produksi. Meski penyelidikan belum akan selesai sampai tahun depan, Kementerian Perdagangan China mengumumkan bahwa mulai 28 November, importir anggur Australia yang memasuki China harus membayar "uang jaminan anti-dumping" sementara.

(Baca Juga: China Ancam Australia dengan 'Hukuman Abadi', Seteru Kian Memanas)

Deposito jaminan, yang pada praktiknya bekerja secara efektif seperti bea masuk tersebut ditetapkan berkisar antara 107% hingga lebih dari 200%. Langkah itu dilakukan setelah Kementerian Perdagangan China memberikan instruksi informal kepada importir untuk menangguhkan pesanan anggur dan enam jenis ekspor Australia lainnya awal bulan ini.
(fai)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Kelabui AS, China Gunakan...
Kelabui AS, China Gunakan Label Palsu 'Made in Korea' Agar Lolos ke Amerika
Negosiasi Gagal, Trump...
Negosiasi Gagal, Trump Siap Berlakukan Tarif Baru Dua Pekan ke Depan
China Desak AS Cabut...
China Desak AS Cabut Kebijakan Tarif Sepihak, Bantah Sudah Bicara dengan Trump
China Ancam Perusahaan...
China Ancam Perusahaan Korea yang Kirim Produk Tanah Jarang ke AS
Perusahaan Tambang Wanti-wanti...
Perusahaan Tambang Wanti-wanti AS Kekurangan Pasokan Mineral Tanah Jarang
Impor Batu Bara China...
Impor Batu Bara China dari Rusia Melesat 6% pada Maret, Indonesia Turun Tajam
Trump Tiba-tiba Bersikap...
Trump Tiba-tiba Bersikap Baik ke China, Iming-iming Turunkan Tarif Impor
10 Negara Penghasil...
10 Negara Penghasil Emas Terbesar di Dunia, Indonesia Urutan ke Berapa?
Batasi Impor Baja Murah...
Batasi Impor Baja Murah dari China, India Kenakan Tarif 12%
Rekomendasi
Sosok Ibu Muncul di...
Sosok Ibu Muncul di Sidang Hasto, KPK Dalami Perlu Tidaknya Pemanggilan
Thariq Halilintar Jelang...
Thariq Halilintar Jelang Kelahiran Anak Pertamanya: Lagi Belajar Jadi Ayah yang Baik
Konvoi Ambulans Ditembaki,...
Konvoi Ambulans Ditembaki, Sentimen Anti-China Meningkat di Myanmar
Berita Terkini
Harta 50 Miliarder Korea...
Harta 50 Miliarder Korea Melorot Jadi Rp1.646 T Gegara Darurat Militer dan Tarif AS
22 menit yang lalu
BULOG Jatim Serap Hasil...
BULOG Jatim Serap Hasil Panen Hingga 300 Ribu Ton Setara Beras
1 jam yang lalu
Menteri Keuangan AS...
Menteri Keuangan AS Bertemu Menko Airlangga Mendorong Proses Negosiasi Tarif
1 jam yang lalu
Perang Dagang dan Penurunan...
Perang Dagang dan Penurunan Pendapatan Minyak Bikin Menkeu Rusia Was-was
2 jam yang lalu
Ingin Punya Rumah Terganjal...
Ingin Punya Rumah Terganjal SLIK, Menteri Ara Ajak Pengembang, Bank, dan OJK, Diskusi
3 jam yang lalu
Rapor Bursa Sepekan:...
Rapor Bursa Sepekan: IHSG Naik 3,74 Persen, Market Cap Tumbuh Rp441 Triliun
4 jam yang lalu
Infografis
Militer China Kepung...
Militer China Kepung Taiwan untuk Simulasi Invasi Besar-besaran
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved