Teten Sebut 11 Juta Usaha Mikro Sudah Terima Banpres Produktif
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Teten Masduki menyampaikan bahwa Bantuan Presiden (Banpres) Produktif bagi Usaha Mikro telah tersalurkan sebesar 92%. Adapun total bantuan yang telah tersalur sebanyak 11 juta usaha mikro dari total 12 juta usaha mikro.
"Banpres produktif usaha mikro sudah 92 persen atau 11 juta lebih, dari target 12 juta usaha mikro," ujar Teten dalam keterangan tertulis, Minggu (6/12/2010).
( )
Teten menuturkan, penyaluran banpres produktif seharusnya bisa dipercepat. Namun, masih menunggu beberapa daerah di wilayah Indonesia Timur, yang kuotanya belum terpenuhi dengan pertimbangan pemerataan bantuan.
"Sebenarnya bisa dipercepat, namun masih menunggu di beberapa daerah di wilayah Timur yang kuotanya belum terpenuhi. Kita harus perhatikan juga aspek pemerataan," kata dia.
Teten memastikan pada tahun 2021 banpres produktif usaha mikro akan dilanjutkan. Hal tersebut sesuai instruksi Presiden Jokowi karena sektor UMKM khususnya usaha mikro masih terpukul akibat pandemi Covid-19. "Insha Allah tahun depan akan dilanjutkan. Presiden sudah instruksikan karena UMKM masih berat terutama di mikro," ujar Teten.
( )
Teten menyebut, telah mengusulkan kepada DPR agar anggaran bagi program Banpres produktif ditambah sebesar Rp48 triliun bagi 20 juta pelaku usaha mikro. "Kami usulkan juga dengan DPR, penerima 20 juta usaha mikro dengan total 48 triliun," ucapnya.
Teten mengusulkan agar yang telah mendapatkan banpres produktif usaha mikro sebesar Rp2,4 juta, mendapatkan program Kredit Usaha Rakyat (KUR) super mikro dibawah Rp10 juta dengan bunga 0 persen.
Dia menyebut sampai saat ini ada sebanyak 28 juta pelaku usaha mikro yang menginginkan banpres produktif, namun pemerintah hanya sanggup mengucurkan 12 juta. "Kita evaluasi. Ke depan yang mendapatkan harus yang baru. Karena ada 28 juta yang minta. Kita hanya memberikan 12 juta," tuturnya.
"Banpres produktif usaha mikro sudah 92 persen atau 11 juta lebih, dari target 12 juta usaha mikro," ujar Teten dalam keterangan tertulis, Minggu (6/12/2010).
( )
Teten menuturkan, penyaluran banpres produktif seharusnya bisa dipercepat. Namun, masih menunggu beberapa daerah di wilayah Indonesia Timur, yang kuotanya belum terpenuhi dengan pertimbangan pemerataan bantuan.
"Sebenarnya bisa dipercepat, namun masih menunggu di beberapa daerah di wilayah Timur yang kuotanya belum terpenuhi. Kita harus perhatikan juga aspek pemerataan," kata dia.
Teten memastikan pada tahun 2021 banpres produktif usaha mikro akan dilanjutkan. Hal tersebut sesuai instruksi Presiden Jokowi karena sektor UMKM khususnya usaha mikro masih terpukul akibat pandemi Covid-19. "Insha Allah tahun depan akan dilanjutkan. Presiden sudah instruksikan karena UMKM masih berat terutama di mikro," ujar Teten.
( )
Teten menyebut, telah mengusulkan kepada DPR agar anggaran bagi program Banpres produktif ditambah sebesar Rp48 triliun bagi 20 juta pelaku usaha mikro. "Kami usulkan juga dengan DPR, penerima 20 juta usaha mikro dengan total 48 triliun," ucapnya.
Teten mengusulkan agar yang telah mendapatkan banpres produktif usaha mikro sebesar Rp2,4 juta, mendapatkan program Kredit Usaha Rakyat (KUR) super mikro dibawah Rp10 juta dengan bunga 0 persen.
Dia menyebut sampai saat ini ada sebanyak 28 juta pelaku usaha mikro yang menginginkan banpres produktif, namun pemerintah hanya sanggup mengucurkan 12 juta. "Kita evaluasi. Ke depan yang mendapatkan harus yang baru. Karena ada 28 juta yang minta. Kita hanya memberikan 12 juta," tuturnya.
(ind)