Dampingi Jokowi Lepas Ekspor, Wamendag: ke Depan Akan Terus Meningkat

Minggu, 06 Desember 2020 - 23:50 WIB
loading...
Dampingi Jokowi Lepas...
Wamendag Jerry Sambuaga Optimistis kinerja ekspor di tahun-tahun mendatang akan semakin baik dengan menjangkau pasar tradisional dan juga pasar non-tradisional. Foto/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Wakil Menteri Perdagangan ( Wamendag ) Jerry Sambuaga bersama Mendag Agus Suparmanto pekan lalu mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam pelepasan ekspor terbesar tahun 2020. Pelepasan ekspor tersebut dilakukan bersamaan di beberapa kota melalui sistem hibrida, yakni fisik dan virtual.

Presiden Joko Widodo secara virtual melakukan peresmian peluncuran ekspor di Jakarta. Di Boyolali, Wamendag Jerry Sambuaga mengikuti acara itu secara fisik bersama Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen dan para pengusaha.

Sementara, Mendag Agus Suparmanto melakukan hal yang serupa di Lamongan, dengan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Selain di Boyolali dan Lamongan, ekspor juga dilepas dari Medan, Jakarta, Bontang, Makassar, Bandung dan Lampung.

(Baca Juga: 16 Provinsi Serentak Lakukan Ekspor, Aceh Sumbang Produk Kopi Berkualitas Tinggi)

Produk yang diekspor sangat beragam, mulai dari makanan olahan, alas kaki, rempah-rempah, produk pertanian, perikanan, kehutanan, furniture hingga barang-barang unik seperti gazebo dan serat kapuk. Jumlah provinsi yang terlibat sebanyak 16 provinsi dengan nilai ekspor sebesar USD1,64 miliar atau Rp23,75 triliun.

Yang menarik dalam pelepasan ekspor tersebut adalah keikutsertaan banyak usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Tak hanya itu, banyak dari UMKN itu yang baru pertama kali melakukan ekspor.

Presiden Joko Widodo mengapresiasi Kementerian Perdagangan (Kemendag) sekaligus menekankan masih banyak tantangan yang harus dihadapi. Jokowi mengatakan, kendati Indonesia mencapai surplus sebesar USD17,07 miliar sampai dengan Oktober 2020, namun sebenarnya masih banyak peluang yang bisa digarap dan diptimalkan. Oleh karena itu, Presiden berpesan agar jangan cepat puas dan terus berupaya meningkatkan kinerja ekspor.

Wamendag Jerry Sambuaga yang mengikuti proses pelepasan ekspor oleh presiden itu mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo konsisten dalam kebijakan ekspor maupun pembinaan ekonomi secara umum. Konsistensi itu menurut dia melingkupi semua aspek, mulai dari percepatan perundingan perdagangan, pembinaan semua sektor dan skala industri, hingga pembenahan sistem logistik dan transportasi.

"Presiden ingin kita serius mengoptimalkan ekspor agar ekspor bisa makin punya kontribusi bagi perekonomian nasional, pendorong kebangkitan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Itulah yang kami terjemahkan dalam berbagai program di Kemendag. Bukan hanya dalam program internal, tetapi juga dalam sinergi dengan K/L maupun stakeholder lain," kata Jerry dalam siaran pers, Minggu (6/12/2020).

Wamendag juga menyampaikan apresiasi kepada para pelaku usaha yang tidak pesimis meski dalam masa pandemi. Menurutnya, pandemi memang memberikan tantangan yang cukup berat, tetapi terbukti bahwa dalam konteks ekspor banyak pengusaha yang justru meningkat volume ekspornya.

"Terbukti bahwa banyak pengusaha justru mendapatkan peningkatan pesanan, bahkan sampai mereka harus mengantre kontainer peti kemas dan juga pelayaran. Jadi, semoga ini menjadi sinyal positif perekonomian Indonesia bisa segera bangkit dan ekspor menjadi pendorongnya," tuturnya.

(Baca Juga: Mantap! 54 UKM Terlibat Ekspor Senilai Rp178,15 Miliar)

Di bagian lain, Jerry mengungkapkan bahwa Kemendag telah berhasil menyelesaikan banyak perjanjian perdagangan. Antara lain Indonesia-Australia CEPA dan ASEAN-Hong Kong Free Trade Agreement. Selain itu, penandatangan Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) dan perpanjangan fasilitas GSP juga merupakan pencapaian diplomasi dagang tahun ini.

Implementasi dari berbagai perjanjian perdagangan itu menurutnya juga menunjukkan tren yang sangat positif, yang ditunjukkan dengan utilisasi Surat Keterangan Asal (SKA) yang meningkat tajam. Pada konteks Indonesia-Chile CEPA misalnya, peningkatan utilisasi SKA mencapai lebih dari 160% dan volume perdagangan juga meningkat tajam menjadi USD 53,3 juta per Juli 2020.

"Jadi saya sangat optimis bahwa di tahun-tahun mendatang ekspor Indonesia akan terus meningkat, bukan hanya di pasar-pasar tradisional tetapi juga menjangkau pasar-pasar non-tradisional dan negara-negara baru," pungkasnya.
(fai)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1137 seconds (0.1#10.140)