Ada B30, RI Bisa Tekan Defisit Neraca Dagang dan Impor Solar

Rabu, 09 Desember 2020 - 13:23 WIB
loading...
Ada B30, RI Bisa Tekan...
Foto/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Kelapa sawit di Indonesia turut berkontribusi menjadikan Indonesia sebagai produsen Biodiesel atau energi terbarukan yang lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan bahan bakar fosil. Biodiesel dengan bahan baku berasal dari minyak sawit merupakan hasil pencampuran dengan minyak solar yang menghasilkan B30.

Plt. Direktur Kemitraan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), Edi Wibowo mengatakan, sejak Januari 2020, B30 telah menjadikan Indonesia sebagai pionir dalam pemanfaatan campuran Biodiesel dalam BBM Solar terbesar di dunia.

"(B30) menjadikan Indonesia sebagai pionir dalam pemanfaatan campuran Biodiesel dalam BBM Solar terbesar di dunia yang mengurangi ketergantungan negara kita asal impor minyak solar sekaligus mengurangi defisit neraca perdagangan sektor migas," ujar Edi dalam Webinar bertajuk Prospek Bisnis Vitamin A & E Berbasis Minyak Kelapa Sawit, Rabu (9/12/2020).

( )

Selain itu, Edi menyebut, produk kelapa sawit turut mewarnai kehidupan sehari hari masyarakat Indonesia, mulai dari yang paling familiar adalah minyak goreng dari sawit.

Adapun produk turunan minyak sawit lebih luas lagi, seperti dalam produk sabun, shampoo, deterjen, lipstik, produk kosmetik, personal care, juga roti, cokelat, biskuit, krimer, margarin, susu formula bayi termasuk vitamin A dan E.

"Penggunaan minyak sawit dan turunannya yang merupakan minyak nabati dengan produktivitas tertinggi menjadikan produk dapat digunakan oleh segenap kalangan masyarakat dengan harga relatif terjangkau," kata dia.

( )

Edi menyampaikan, salah satu program yang dijalankan BPDPKS terkait program pendanaan penelitian dan pengembangan adalah dengan mendukung pendanaan untuk riset dan sekaligus dapat digunakan untuk melawan kampanye hitam kelapa sawit, diantaranya terkait dengan peningkatan aspek sustainability dan kesehatan.

Adapun riset yang telah didanai BPDPKS adalah mitigasi isu kandungan 3-MPCD dan glycidol esters pada minyak sawit dan pengembangan proses produksi vitamin E dan Magnesium.

"Riset-riset yang telah dilakukan ini diharapkan dapat dimanfaatkan seluruh stakeholder, baik perusahaan, pemerintah, masyarakat dan media untuk pengembangan dan menjaga keberlanjutan industri kelapa sawit," ucapnya.
(ind)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1754 seconds (0.1#10.140)