Sri Mulyani Sebut Banyak Negara Saling Intip Kebijakan Hadapi Corona

Selasa, 12 Mei 2020 - 21:33 WIB
loading...
Sri Mulyani Sebut Banyak Negara Saling Intip Kebijakan Hadapi Corona
Ilustrasi penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Foto/Istimewa
A A A
JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan dampak pandemi virus corona (Covid-19) tidak diduga oleh negara-negara di dunia. Sehingga tidak ada satu pun negara di dunia, termasuk negara maju yang siap atau imun dalam menghadapi virus mematikan ini.

Ketidaksiapan ini membuat banyak negara maju saling intip dan saling contek kebijakan sebuah negara dalam menghadapi pandemi Covid-19. Hal ini ditambah dengan penyebaran Covid-19 yang masih belum dapat dipastikan kapan dan bagaimana cara mengatasinya untuk bisa berakhir.

Beberapa negara saling mengintip kebijakan negara lainnya dalam upaya merumuskan langkah-langkah kebijakan di bidang kesehatan yang berimplikasi secara luas di bidang sosial ekonomi dan keuangan.

"Semua negara di dunia saling melihat dan mengkaji untuk menetapkan langkah-langkah yang paling tepat bagi negaranya. Mengambil pelajaran dari pengalaman negara yang dianggap sukses," ujarnya dalam sidang paripurna RAPBN 2021 di Jakarta, Selasa (12/5/2020).

Khusus di Indonesia, lanjut Sri Mulyani, pencegahan Covid-19 dilakukan dengan kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Arah kebijkan ini adalah untuk membatasi pergerakan dan aktivitas masyarakat untuk memutus rantai penyebaran virus corona.

"Bagi daerah yang belum melakukan PSBB, pemerintah juga mengeluarkan protokol kesehatan untuk menjaga jarak atau phisycal distancing. Selain itu, pemerintah juga mengeluarkan edaran berupa larangan perjalanan, penutupan perbatasan, penutupan sekolah, penutupan kantor dan tempat kerja, penutupan tempat ibadah, bahkan isolasi suatu wilayah pun dilakukan," katanya.

Tak hanya itu, keputusan berat pemerintah lainnya juga diambil melalui pelarangan mudik Lebaran 2020. Pelarangan mudik ini sempat menimbulkan pro dan kontra, namun dalam realisasinya cukup berhasil menekan penyebaran virus corona.

Adanya kebijakan yang dikeluarkan tersebut lanjut Sri Mulyani, mempengaruhi kinerja sekotr bisnis. Sehingga, ekonomi nasional secara keseluruhan mengalami tekanan karena adanya penurunan dari sisi konsusmi maupun produksi.

"Tingkat konsumsi tertekan, tingkat produksi terkendala, dan rantai pasok global terganggu," pungkasnya.
(bon)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.7131 seconds (0.1#10.140)