Ada Corona, Harga Bitcoin Melesat Jadi Rp270 Juta

Jum'at, 11 Desember 2020 - 10:52 WIB
loading...
Ada Corona, Harga Bitcoin Melesat Jadi Rp270 Juta
Tahun 2020 banyak sejarah penting bagi dunia blockchain dan dunia aset kripto.
A A A
JAKARTA - Tahun 2020 menjadi sejarah penting bagi perjalanan dunia cryptocurrency atau aset kripto di seluruh dunia. Hal ini ditandai dengan meroketnya kembali harga Bitcoin yang menyentuh level tertingginya sepanjang sejarah. Selain Bitcoin, aset kripto lainnya juga semakin menarik.

CEO INDODAX Oscar Darmawan mengatakan, tahun 2020 ini banyak sejarah penting bagi dunia blockchain dan dunia aset kripto. Salah satu kabar paling menggembirakan adalah harga Bitcoin yang kembali menyentuh level tertingginya, yaitu sekitar USD19.600 atau Rp270 juta.

(Baca juga:Trading Bitcoin Cs Tanpa Perantara, Symblox Tantang UniSwap)

“Bitcoin mengalami permintaan yang masif dari kuartal II/2020. Saat itu, orang-orang memahami bahwa Bitcoin adalah aset safe haven saat pandemi. Orang-orang mengamankan asetnya di Bitcoin karena aset lain menurun saat pandemi Covid-19. Naiknya harga Bitcoin karena tingginya demand aset kripto tersebut,” kata Oscar Darmawan dalam video virtual, Jumat (11/12/2020).

(Baca juga:Menangkap Peluang Ledakan Harga Bitcoin)

Oscar melanjutkan, di pertengahan tahun, sejumlah konglomerat dan perusahaan ternama di Amerika Serikat menyebutkan bahwa Bitcoin mampu menjadi aset yang melindungi inflasi. Perusahaan keuangan seperti PayPal dan Square juga menyediakan fitur Bitcoin. Efeknya, permintaan Bitcoin terus bertambah.

“Ini sejarah penting karena orang-orang akhirnya makin yakin dan mengakui fundamental Bitcoin sebagai aset safe haven dan nilai lindung inflasi,” kata Oscar Darmawan.

(Baca juga:Investasi Bitcoin dan Aset Kripto, Mana Lebih Untung?)

Tidak hanya soal Bitcoin melulu, dia menambahkan, Ethereum dan koin-koin Decentralized Finance (DeFi) juga mencatatkan sejarah penting pada tahun ini. Ethereum adalah jaringan yang memiliki banyak platform DeFi. Pada akhir tahun ini, Ethereum berevolusi menjadi Ethereum 2.0 di mana menyediakan jaringan platform yang lebih mudah diakses, lebih murah dan tanpa kendala.

“DeFi sudah banyak digandrungi. Koin-koin berbasis DeFi bisa naik dan turun secara fantastis hanya dalam satu malam dan dua malam saja. Ini terjadi karena permintaan DeFi,” tandasnya.
(dar)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1546 seconds (0.1#10.140)