Trading Bitcoin Cs Tanpa Perantara, Symblox Tantang UniSwap
loading...
A
A
A
JAKARTA - Anda mungkin terbiasa dengan trading (jual-beli) aset kripto , seperti Bitcoin di bursa biasa yang sentralistik. Tapi trading Bitcoin Cs tanpa perantara yang desentralistik, bagaimana rasanya? Itulah yang kini sedang dikebut oleh Symblox yang praktis menantang keunggulan Uniswap.
Trading aset kripto secara desentralistik artinya transaksi berlangsung pada aplikasi khusus di blockchain . Perdagangan seperti itu tak memerlukan sistem order book, sebagaimana yang terjadi di bursa aset kripto biasa.
Aset kripto di bursa biasa dinilai tidak begitu likuid karena sedikitnya pihak yang berperan sebagai market maker. Itulah alasan mengapa ketika aset kripto baru diperdagangkan di bursa, perdagangannya tidak dinamis dan begitu mudah ditinggalkan para trader.
(Baca Juga: Aset Kripto Terpopuler Kedua Setelah Bitcoin Catatkan Sejarah )
Nah, bursa aset kripto desentralistik menjawab itu dengan memanfaatkan smart contract (sistem bahasa pemrograman di blockchain) khusus agar perdagangan terjadi secara otomatis dan langsung.
Sistem book order pun digantikan dengan sistem liquidity pool, di mana nilai kurs atas pair aset kripto tertentu ditentukan dengan seberapa banyak aset kripto yang dibenamkan oleh pihak lain. Pihak ini mendapatkan imbalan aset kripto tertentu dan trader mendapatkan nilai tukar yang terbaik.
“Dalam konteks itu Symblox besutan Velas, perusahaan asal Swiss itu memastikan penggunaan smart contract yang lebih unggul daripada Uniswap, dengan nilai likuiditas yang lebih tinggi dan slippage yang lebih rendah,” ujar CH Egan, Marketing Executive Symblox dalam keterangannya.
Dengan demikian, besar kemungkinan proses pertukaran/swap antar aset kripto gagal, karena trader mendapatkan harga yang lebih pantas.
Symblox sebagai aplikasi DeFi (decentralized finance) memanfaatkan blockchain Velas. Blockchain ini bertenaga artificial intuition alias intuisi buatan, menyerupai intuisi psikologi manusia—berpangkal dari konsep “sinkronisitas” oleh psikilog ternama, yakni Carl Jung. Sistem ini memastikan galat (error) sistem diperbaiki secara otomatis tanpa mengkonfigurasi ulang sistem dengan banyak.
(Baca Juga: Investasi Bitcoin dan Aset Kripto, Mana Lebih Untung? )
Trading aset kripto secara desentralistik artinya transaksi berlangsung pada aplikasi khusus di blockchain . Perdagangan seperti itu tak memerlukan sistem order book, sebagaimana yang terjadi di bursa aset kripto biasa.
Aset kripto di bursa biasa dinilai tidak begitu likuid karena sedikitnya pihak yang berperan sebagai market maker. Itulah alasan mengapa ketika aset kripto baru diperdagangkan di bursa, perdagangannya tidak dinamis dan begitu mudah ditinggalkan para trader.
(Baca Juga: Aset Kripto Terpopuler Kedua Setelah Bitcoin Catatkan Sejarah )
Nah, bursa aset kripto desentralistik menjawab itu dengan memanfaatkan smart contract (sistem bahasa pemrograman di blockchain) khusus agar perdagangan terjadi secara otomatis dan langsung.
Sistem book order pun digantikan dengan sistem liquidity pool, di mana nilai kurs atas pair aset kripto tertentu ditentukan dengan seberapa banyak aset kripto yang dibenamkan oleh pihak lain. Pihak ini mendapatkan imbalan aset kripto tertentu dan trader mendapatkan nilai tukar yang terbaik.
“Dalam konteks itu Symblox besutan Velas, perusahaan asal Swiss itu memastikan penggunaan smart contract yang lebih unggul daripada Uniswap, dengan nilai likuiditas yang lebih tinggi dan slippage yang lebih rendah,” ujar CH Egan, Marketing Executive Symblox dalam keterangannya.
Dengan demikian, besar kemungkinan proses pertukaran/swap antar aset kripto gagal, karena trader mendapatkan harga yang lebih pantas.
Symblox sebagai aplikasi DeFi (decentralized finance) memanfaatkan blockchain Velas. Blockchain ini bertenaga artificial intuition alias intuisi buatan, menyerupai intuisi psikologi manusia—berpangkal dari konsep “sinkronisitas” oleh psikilog ternama, yakni Carl Jung. Sistem ini memastikan galat (error) sistem diperbaiki secara otomatis tanpa mengkonfigurasi ulang sistem dengan banyak.
(Baca Juga: Investasi Bitcoin dan Aset Kripto, Mana Lebih Untung? )