Agar Bangkit, UMKM Perlu Paham Tiga Konsep Pengelolaan Keuangan Ini
loading...
A
A
A
Temy tidak menyoalkan adanya kucuran stimulus dari pemerintah maupun bantuan perusahaan melalui CSR (corporate social responsibility). Namun, ia mendorong mereka agar tetap bertanggung jawab secara moral. ( Baca juga:Bunuh Pacar Asal Indonesia, Pria Bangladesh Divonis Mati di Singapura )
“Jangan hanya kasih bantuan, pinjaman aja. Tapi juga bertanggung jawab secara moral supaya pelaku UMKM itu bisa berkembang. Misalnya, memberikan pendampingan atau training pengelolaan operasional, keuangan secara jangka panjang,” celetuk penulis buku Mahir Akuntasi itu.
Sejauh ini, menurut pengamatan Temy, belum ada kewajiban pertanggungjawaban moral akan setiap bantuan yang diberikan terhadap UMKM. Padahal, bisnis terus berkembang secara dinamis.
Lantaran itu, edukasi dan pendampingan sangat dibutuhkan para pelaku UMKM. Mereka membutuhkan tutor sehingga bisa memahami pengelolaan kas, sehingga bisa mengatur keuangan, kreatif dan bisa memanfaatkan peluang untuk berinvestasi demi bertahan di tengah persaingan usaha saat ini yang kiat sengit di era digitalisasi dan pandemi saat ini.
“Jangan hanya kasih bantuan, pinjaman aja. Tapi juga bertanggung jawab secara moral supaya pelaku UMKM itu bisa berkembang. Misalnya, memberikan pendampingan atau training pengelolaan operasional, keuangan secara jangka panjang,” celetuk penulis buku Mahir Akuntasi itu.
Sejauh ini, menurut pengamatan Temy, belum ada kewajiban pertanggungjawaban moral akan setiap bantuan yang diberikan terhadap UMKM. Padahal, bisnis terus berkembang secara dinamis.
Lantaran itu, edukasi dan pendampingan sangat dibutuhkan para pelaku UMKM. Mereka membutuhkan tutor sehingga bisa memahami pengelolaan kas, sehingga bisa mengatur keuangan, kreatif dan bisa memanfaatkan peluang untuk berinvestasi demi bertahan di tengah persaingan usaha saat ini yang kiat sengit di era digitalisasi dan pandemi saat ini.
(uka)