PT PII Jamin Proyek Penyediaan Air Minum di Pekanbaru
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero) atau PT PII salah satu Special Mission Vehicle (SMV) Kementerian Keuangan berkomitmen untuk mendukung upaya pemerintah mendorong percepatan pembangunan proyek-proyek infrastruktur. Dalam situasi terkini, ketersediaan infrastruktur khususnya yang terkait kesehatan, air minum dan sanitasi, diharapkan memberikan kontribusi dalam mengatasi dampak pandemi COVID-19, selain sebagai upaya pemulihan ekonomi nasional.
PT PII pada Rabu (16/12), melaksanakan kegiatan seremonial daring penandatanganan perjanjian terkait penjaminan Pemerintah untuk Proyek Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) di sektor Air Minum yaitu Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Kota Pekanbaru. Penandatanganan ini dilaksanakan PT PII sebagai Badan Usaha Penjaminan Infrastruktur (BUPI) dengan PDAM Tirta Siak Kota Pekanbaru sebagai Penanggung Jawab Proyek Kerja Sama (PJPK) dalam Perjanjian Regres dan dengan PT Pembangunan Perumahan Tirta Madani sebagai Badan Usaha Pelaksana (BUP) dalam Perjanjian Penjaminan terkait Proyek.
Proyek SPAM Kota Pekanbaru merupakan proyek pembangunan dan pengoperasian SPAM berkapasitas 750 lpd dengan nilai Capex sebesar Rp 499,9 miliar (di luar jaringan distribusi). Melalui Proyek SPAM Kota Pekanbaru ini, PDAM Tirta Siak diharapkan dapat meningkatkan kapasitas untuk melayani sampai dengan 61.000 SL, atau hingga hampir empat kali lipat dari kapasitas jumlah pelanggan yang dilayani pada saat ini.
Direktur Jenderal Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko Kementrian Keuangan Luky Alfirman, yang hadir secara virtual mewakili Menteri Keuangan Sri Mulyani, menyatakan bahwa Kementerian Keuangan telah menyediakan berbagai bentuk dukungan melalui fiscal tools sebagai bagian dari upaya Pemerintah dalam turut mendorong percepatan penyediaan infrastruktur pada proyek dengan skema KPBU. Dalam proyek SPAM Kota Pekanbaru ini, selain Penjaminan Pemerintah melalui PT PII, dukungan lain yang diberikan Kemenkeu pada proyek SPAM Pekanbaru ini adalah Viability Gap Fund (VGF)/Dukungan Kelayakan, dan Project Development Facility (PDF) melalui SMV Kementerian Keuangan lain yaitu PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero)/PT SMI.
"Fasilitas-fasilitas yang diberikan Pemerintah melalui Kementerian Keuangan ini diharapkan dapat mendorong percepatan pembangunan infrastruktur, tidak hanya proyek SPAM Pekanbaru, namun juga pada proyek-proyek infrastruktur lainnya sehingga pembangunan infrastruktur tetap berlanjut walaupun di tengah pandemi global yang saat ini melanda, dan semakin banyak dan luas manfaat yang bisa dirasakan oleh masyarakat," kata dia.
Sementara itu, Direktur Utama PT PII M. Wahid Sutopo menyatakan bahwa PT PII sebagai SMV Kementerian Keuangan telah memberikan penjaminan pada proyek tersebut dengan total nilai eksposur penjaminan sebesar Rp 469 Miliar sampai dengan 15 tahun masa operasi komersial.
"Terima kasih kepada Kementerian Keuangan, Pemerintah Kota Pekanbaru dan PDAM Tirta Siak yang telah mempercayakan skema penjaminan pemerintah melalui PT PII. Proyek SPAM Kota Pekanbaru adalah Proyek ke 30 yang mendapatkan skema penjaminan dari PT PII dan Proyek SPAM yang ke 4 setelah SPAM Umbulan, SPAM Bandar Lampung dan SPAM Semarang Barat. Harapannya skema penjaminan ini menambah keyakinan bagi para investor dan Lembaga keuangan untuk berpartisipasi lebih aktif dalam pembangunan infrastruktur," tutup Sutopo.
PT PII pada Rabu (16/12), melaksanakan kegiatan seremonial daring penandatanganan perjanjian terkait penjaminan Pemerintah untuk Proyek Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) di sektor Air Minum yaitu Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Kota Pekanbaru. Penandatanganan ini dilaksanakan PT PII sebagai Badan Usaha Penjaminan Infrastruktur (BUPI) dengan PDAM Tirta Siak Kota Pekanbaru sebagai Penanggung Jawab Proyek Kerja Sama (PJPK) dalam Perjanjian Regres dan dengan PT Pembangunan Perumahan Tirta Madani sebagai Badan Usaha Pelaksana (BUP) dalam Perjanjian Penjaminan terkait Proyek.
Proyek SPAM Kota Pekanbaru merupakan proyek pembangunan dan pengoperasian SPAM berkapasitas 750 lpd dengan nilai Capex sebesar Rp 499,9 miliar (di luar jaringan distribusi). Melalui Proyek SPAM Kota Pekanbaru ini, PDAM Tirta Siak diharapkan dapat meningkatkan kapasitas untuk melayani sampai dengan 61.000 SL, atau hingga hampir empat kali lipat dari kapasitas jumlah pelanggan yang dilayani pada saat ini.
Direktur Jenderal Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko Kementrian Keuangan Luky Alfirman, yang hadir secara virtual mewakili Menteri Keuangan Sri Mulyani, menyatakan bahwa Kementerian Keuangan telah menyediakan berbagai bentuk dukungan melalui fiscal tools sebagai bagian dari upaya Pemerintah dalam turut mendorong percepatan penyediaan infrastruktur pada proyek dengan skema KPBU. Dalam proyek SPAM Kota Pekanbaru ini, selain Penjaminan Pemerintah melalui PT PII, dukungan lain yang diberikan Kemenkeu pada proyek SPAM Pekanbaru ini adalah Viability Gap Fund (VGF)/Dukungan Kelayakan, dan Project Development Facility (PDF) melalui SMV Kementerian Keuangan lain yaitu PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero)/PT SMI.
"Fasilitas-fasilitas yang diberikan Pemerintah melalui Kementerian Keuangan ini diharapkan dapat mendorong percepatan pembangunan infrastruktur, tidak hanya proyek SPAM Pekanbaru, namun juga pada proyek-proyek infrastruktur lainnya sehingga pembangunan infrastruktur tetap berlanjut walaupun di tengah pandemi global yang saat ini melanda, dan semakin banyak dan luas manfaat yang bisa dirasakan oleh masyarakat," kata dia.
Sementara itu, Direktur Utama PT PII M. Wahid Sutopo menyatakan bahwa PT PII sebagai SMV Kementerian Keuangan telah memberikan penjaminan pada proyek tersebut dengan total nilai eksposur penjaminan sebesar Rp 469 Miliar sampai dengan 15 tahun masa operasi komersial.
"Terima kasih kepada Kementerian Keuangan, Pemerintah Kota Pekanbaru dan PDAM Tirta Siak yang telah mempercayakan skema penjaminan pemerintah melalui PT PII. Proyek SPAM Kota Pekanbaru adalah Proyek ke 30 yang mendapatkan skema penjaminan dari PT PII dan Proyek SPAM yang ke 4 setelah SPAM Umbulan, SPAM Bandar Lampung dan SPAM Semarang Barat. Harapannya skema penjaminan ini menambah keyakinan bagi para investor dan Lembaga keuangan untuk berpartisipasi lebih aktif dalam pembangunan infrastruktur," tutup Sutopo.
(nng)