Mulai Pulih, BI Prediksi Ekonomi Tahun Ini hanya Minus 2%
loading...
A
A
A
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini akan berada di kisaran -1% hingga -2%. Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, meskipun masih minus, tren ekonomi Indonesia masih positif dan tumbuh.
(Baca Juga: Ekonomi RI Lebih Baik dari G20, Sri Mulyani: Jangan Merasa Krisis Sudah Lewat)
"Akan mulai positif triwulan keempat 2020 dan akan di kisaran -1% hingga -2% pada keseluruhan tahun 2020," kata Perry dalam acara RDG, Kamis (17/12/2020).
Menurut dia, pada tahun 2021 ekonomi Indonesia akan kembali pulih. Adapun proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia menurutnya berada di kisaran 4,8% hingga 5% tahun depan. BI dan Pemerintah, tegas dia, akan menjaga pemulihan ekonomi Indonesia.
"Untuk pertumbuhan ekonomi akan meningkat tinggi pada kisaran 4,8-5% di tahun 2021. BI akan memperkuat koordinasi dalam menerapkan langkah-langkah kebijakan dalam pemulihan ekonomi," tegasnya.
(Baca Juga: Ini Langkah Pemerintah Jaga Momentum Pemulihan Ekonomi)
Menurut dia, neraca pembayaran Indonesia akan baik dan mendukung ketahanan eksternal. Adapun aliran modal asing juga akan terus masuk dan turut menjaga ketahanan eksternal. "Kita juga terus memperkuat fundamental dan ketersediaan pasar," tambahnya.
(Baca Juga: Ekonomi RI Lebih Baik dari G20, Sri Mulyani: Jangan Merasa Krisis Sudah Lewat)
"Akan mulai positif triwulan keempat 2020 dan akan di kisaran -1% hingga -2% pada keseluruhan tahun 2020," kata Perry dalam acara RDG, Kamis (17/12/2020).
Menurut dia, pada tahun 2021 ekonomi Indonesia akan kembali pulih. Adapun proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia menurutnya berada di kisaran 4,8% hingga 5% tahun depan. BI dan Pemerintah, tegas dia, akan menjaga pemulihan ekonomi Indonesia.
"Untuk pertumbuhan ekonomi akan meningkat tinggi pada kisaran 4,8-5% di tahun 2021. BI akan memperkuat koordinasi dalam menerapkan langkah-langkah kebijakan dalam pemulihan ekonomi," tegasnya.
(Baca Juga: Ini Langkah Pemerintah Jaga Momentum Pemulihan Ekonomi)
Menurut dia, neraca pembayaran Indonesia akan baik dan mendukung ketahanan eksternal. Adapun aliran modal asing juga akan terus masuk dan turut menjaga ketahanan eksternal. "Kita juga terus memperkuat fundamental dan ketersediaan pasar," tambahnya.
(fai)