Di Tengah Pandemi, Usaha Mikro Bergerak Paling Lincah

Jum'at, 18 Desember 2020 - 14:14 WIB
loading...
Di Tengah Pandemi, Usaha...
Foto/MichelleNatalia/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Ninja Xpress, sebagai salah satu mitra usaha kecil dan menengah (UKM) Indonesia, meluncurkan laporan “Suara UKM Negeri 2020” bekerja sama dengan Markplus, dengan metode survei CATI kepada 400 UKM di Indonesia. Dalam laporan itu terungkap, sebanyak 64% UKM terkena dampak negatif pandemi Covid-19.

Sementara itu, berdasarkan data dari Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) , UKM memiliki kontribusi yang cukup signifikan terhadap pembentukan atau pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) yaitu sekitar 61,1%. Terhambatnya bisnis UKM tentu saja berimbas kepada turunnya perekonomian nasional. ( Baca juga:Pemerintah Sudah Guyur Koperasi dan UMKM Sebanyak Rp87 Triliun )

"Kontribusi UMKM sangat besar bagi perekonomian negara, penyerapan tenaga kerja mencapai 97% dari total 120,5 juta tenaga kerja. Sektor usaha mikro merupakan sektor usaha paling lincah di industri, dapat beradaptasi dengan cepat dengan permintaan pasar," ujar Staf Ahli Bidang Hubungan Antar Lembaga KemenKop UKM Luhur Pradjarto dalam video virtual di Jakarta, Jumat (18/12/2020).

Kondisi ini, kata dia, membuat pelaku UKM membutuhkan bimbingan dari para pelaku usaha di industri digital dari berbagai sektor untuk membantu mereka, mentransfer ilmu yang aplikatif, agar bersama-sama mampu mendongkrak kembali perekonomian nasional secara menyeluruh.

Dalam kesempatan yang sama, Country Head Ninja Xpress Ignatius Eric Saputra menyampaikan bahwa sebagai mitra UKM, Ninja Xpress sejak awal telah menjalankan berbagai program dukungan pengembangan kapasitas UKM untuk mendorong keberlanjutan bisnis mereka selama pandemi.

"Kami terobsesi mendengar suara UKM negeri agar dapat berinovasi menghadirkan program yang tepat guna dan tepat sasaran. Laporan ini kami harapkan dapat menjadi acuan tidak hanya bagi Ninja Xpress, tetapi mitra UKM lainnya agar melakukan penyesuaian dengan kebutuhan serta permintaan yang ada di lapangan," tuturnya.

Sebagai informasi, responden laporan ini didominasi oleh usaha mikro dengan volume pengiriman yang relatif rendah dibawah 250 pengiriman per bulan (79%), dan 97% memiliki channel online. Pemilik usaha mikro sebagian besar adalah generasi milenial yang berdomisili di Jabodetabek dan Bandung dengan rata-rata pendapatan kurang dari 300 juta Rupiah (93%).

Jika dipilah berdasarkan sektor bisnis, responden kebanyakan memiliki usaha di bidang fesyen, tekstil dan aksesoris (58%), kuliner (15,3%), perawatan kulit dan kosmetik (8%), serta kesehatan (6,5%).

“Laporan ini mencakup berbagai macam tantangan yang dihadapi UKM lokal di tengah pandemi dan masa kenormalan baru, khususnya dalam isu finansial, promosi, distribusi, dan pengembangan SDM yang penting untuk disimak oleh akselerator UKM,” ujar Head of Automotive Transportation and Logistics Industry dari Markplus Inc Nadya Prasetyo.

Hasil survei menunjukkan 57% UKM mengalami masalah bisnis paling utama dalam penurunan persentase daya beli konsumen. Daya beli menyiratkan daya beli pelanggan yang secara tidak langsung membuat pendapatan bisnis menurun, dan masalah ini terjadi hampir di semua lini industri. ( Baca juga:Lewandowski, Pesepak Bola yang Punya Selera Tinggi dan Tak Pernah Berhenti Bermimpi )

"Membahas masalah keuangan, dari seluruh responden, 60% mengalami penurunan pendapatan, dan 50% memiliki kendala keterbatasan modal untuk menjalankan usahanya. Sedangkan dalam isu logistik, sejak pemberlakukan peraturan PSBB, 45% UKM mengeluhkan waktu pengiriman menjadi lebih lama, dan 21% merasakan tantangan biaya pengiriman yang jadi semakin mahal," tambahnya.

Fakta menarik yang ditemukan dari tanggapan responden. "Terkait pengembangan SDM, 40% UKM belum menyadari betapa pentingnya pengembangan SDM bagi bisnis mereka di tengah krisis pandemi yang terjadi," pungkas Nadya.
(uka)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Didukung BNI Xpora,...
Didukung BNI Xpora, Produsen Permen Jahe Asal Jateng Tembus Pasar Ekspor
UMKM Binaan BRI Tembus...
UMKM Binaan BRI Tembus Pasar Global, Ikuti Pameran Natural Product Expo West 2025 di Los Angeles
UU Minerba Izinkan UKM...
UU Minerba Izinkan UKM Kelola Tambang, Syaratnya Bikin Bingung
BNI Xpora Dampingi UKM...
BNI Xpora Dampingi UKM Keripik Pisang Tembus Pasar Internasional
PNM Optimistis Dukungan...
PNM Optimistis Dukungan Ekonomi Bisa Wujudkan Masyarakat Madani
SME Bureau Meluncur,...
SME Bureau Meluncur, Layanan Pengelolaan Bisnis dan Keuangan UKM
Dorong Entrepreneurship...
Dorong Entrepreneurship Generasi Muda, BRI Gelar Program Pengusaha Muda BRILiaN 2024
Maskot Tumtum Siap Bawa...
Maskot Tumtum Siap Bawa UKM Indonesia Mendunia di World Expo 2025 Osaka
Pertamina Buka UMK Academy...
Pertamina Buka UMK Academy 2024, 1.686 Pelaku Usaha Siap Naik Kelas
Rekomendasi
Kronologi Pembakaran...
Kronologi Pembakaran Mobil Polisi oleh Warga di Depok
Dunia Berduka, Lonceng...
Dunia Berduka, Lonceng Gereja-gereja Berdentang untuk Paus Fransiskus
Pemprov Jakarta Bakal...
Pemprov Jakarta Bakal Kirim 150 Pelajar untuk Kuliah di Universiti Kuala Lumpur
Berita Terkini
Canggih, Perusahaan...
Canggih, Perusahaan Ekspedisi Ini Hadirkan CEO Virtual di Indonesia
57 menit yang lalu
Bidik Pasar Singapura,...
Bidik Pasar Singapura, KIN dan Morinaga Kolaborasi Hadirkan Inovasi Susu Premium
1 jam yang lalu
Indonesia dan USTR Intensif...
Indonesia dan USTR Intensif Bahas Negosiasi Tarif dalam 60 Hari ke Depan
1 jam yang lalu
Wamen PKP Fahri Hamzah...
Wamen PKP Fahri Hamzah Blak-blakan Backlog Perumahan di Indonesia Membengkak Jadi 15 Juta
1 jam yang lalu
Elnusa Petrofin Gelar...
Elnusa Petrofin Gelar Job Fair Perkuat Pengembangan Talenta Muda
1 jam yang lalu
Meluruskan Persepsi...
Meluruskan Persepsi dan Menguak Rahasia MSG Melalui Demo Masak
2 jam yang lalu
Infografis
5 Negara Penguasa Harta...
5 Negara Penguasa Harta Karun Logam Tanah Jarang di Dunia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved