Kementan: Optimalkan Lahan Pekarangan Rumah untuk Bertani

Senin, 21 Desember 2020 - 12:27 WIB
loading...
Kementan: Optimalkan Lahan Pekarangan Rumah untuk Bertani
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (kanan) mengunjungi kawasan pertanian. (Foto: Dok. Humas Kementan)
A A A
JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) mendorong agar setiap rumah tangga mengoptimalkan lahan di pekarangan rumahnya ditanami berbagai tanaman pertanian. Tujuannya agar setiap rumah tangga dapat mengakses pangan secara mudah dan murah dari pekarangan rumah.

“Kelebihan hasil panen bisa dibagikan pada tetangga atau dijual ke pedagang keliling atau pasar,” ujar Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Senin (21/12/2020).

(Baca juga:Diseminasi Teknologi Pertanian 2021, Kementan Kerahkan 40.835 Penyuluh)

Menurut Mentan, bertani di pekarangan akan menghemat pengeluaran rumah tangga, juga berdampak positif pada kesehatan fisik. “Tubuh akan mendapat cukup sinar matahari dan gerakan menanam mendorong keluarnya keringat yang menyehatkan tubuh,” kata.

Karena itu Mentan mengapresiasi berbagai pihak yang turut memanfaatkan pekarangan dan lahar tidur di sekitar lingkungannya untuk dimanfaatkan untuk bertani. Seperti yang dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara yang mengadakan Lomba Kelompok Wanita Tani (KWT) di Desa Tani Harapan, Kecamatan Loa Janan. Tujuannya untuk mendukung ketahanan pangan lingkup keluarga di Provinsi Kalimantan Timur.

(Baca juga:Industri Peternakan Masih Terkendala Rantai Pasok Produk Pertanian)

“Lomba KWT mendorong pemanfaatan pekarangan dan lahan tidur di sekitar lingkungan warga dimanfaatkan untuk bertani. Pengeluaran keluarga bisa lebih hemat dan dapur hidup di pekarangan,” kata Kabid Usaha dan Penyuluhan Dinas Pertanian dan Peternakan Pemkab Kukar, Ananias.

Dari 11 KWT terpilih empat KWT terbaik yakni Garden Family raih skor 906, Anggrek (888), Pelangi (861) dan Tulip (860). Skor merujuk hasil survei dinamika, kebun dan produk olahan tiap KWT. Peserta lomba merupakan binaan Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Loa Janan, yang digagas dalam kaitan syukuran desa dan Hari Ibu, yang diperingati tiap 22 Desember.

(Baca juga:Jangan Teori Saja, Mentan SYL Minta Mahasiswa Ikut Jaga Ketahanan Pangan)

Inisiatif Pemkab Kukar sejalan dengan seruan Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi bahwa insan pertanian di seluruh Indonesia untuk bekerja keras mendukung ketahanan pangan, termasuk ibu rumah tangga untuk mengembangkan KWT di lingkungan masing-masing, seperti halnya KWT di Desa Tani Harapan, Kukar yang mendukung program Pekarangan Pangan Lestari (P2L).

“Pengembangan P2L oleh KWT solusi tepat bagi kaum wanita memanfaatkan sumber pangan dari pekarangan sekaligus menangkal pandemi korona dari kegiatan bertani,” kata Dedi Nursyamsi.

(Baca juga:Miris Petani Milenial di Kota Cimahi Hanya Ada 12 Orang, Ketahanan Pangan Terancam)

Dedi Nursyamsi selaku Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) mendorong unit pelaksana teknis (UPT) di seluruh Indonesia untuk menggelorakan semangat bertani mulai dari rumah tangga hingga ke lahan pertanian. Kabid Ananias menambahkan Desa Tani Harapan, salah satu desa di Kecamatan Loa Janan, Kukar dengan mata pencaharian utama penduduk dari lada dan kelapa sawit.

Penyuluh pusat di Kementan Sri Widjiastuti selaku pendamping penyuluhan pertanian Kaltim, mengatakan pengembangan KWT didukung oleh Kepala Desa Ismail dan penyuluh Jasmingan.

(Baca juga:Pasar Domestik Jadi Penguat Ketahanan Pangan)

Sedangkan benih dan pupuk untuk KWT didukung dana tanggung jawab sosial perusahaan dari PT Kutai Energi. “Jangan hanya menjadi penonton. Kita semua harus ambil bagian menyiapkan produk pangan yang sehat,” kata Ananias.
(dar)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1776 seconds (0.1#10.140)