Gelombang Dua dan Tiga Covid-19 Perlu Dikendalikan, Realisasi PEN Rp483,62 T

Senin, 21 Desember 2020 - 20:34 WIB
loading...
Gelombang Dua dan Tiga...
Kemenkeu mencatat realisasi program pemulihan ekonomi nasional (PEN) sebesar Rp483,62 triliun atau 69,6% dari pagu ketika gelombang kedua Covid-19 dan ketiga terjadi di Eropa. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat realisasi program pemulihan ekonomi nasional (PEN) sebesar Rp483,62 triliun (69,6% dari pagu sebesar Rp695,2 triliun). Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan, realisasi tersebut didorong oleh pencairan Pinjaman Daerah, PMN BUMN, serta Pinjaman BUMN.

Sementara realisasi perlindungan sosial dan dukungan UMKM segera mencapai lebih dari 90%. "Realisasi tren penyerapan positif sejak Semester I 2020, dan pada akhir kuartal IV ini menunjukkan akselerasi pencairan pada semua kluster," kata Menkeu Sri Mulyani dalam video virtual, Senin (21/12/2020).

(Baca Juga: Awan Gelap Masih Menyelimuti Pemulihan Ekonomi Nasional )

Pemerintah terang dia, terus memastikan agar program PEN tetap relevan dan dapat mengakomodir kebutuhan masyarakat sesuai kondisi ekonomi terkini. Apalagi, kasus Covid-19 kembali meningkat di seluruh dunia. Contohnya Jerman melaporkan kenaikan tajam pada tingkat kematian akibat Covid-19, sementara Inggris kembali mengambil kebijakan lockdown di London untuk menekan penyebaran Covid-19.

"World Health Organization (WHO) juga memberikan peringatan kepada Eropa terkait risiko peningkatan Covid-19 akibat libur natal. Hal ini mengindikasikan risiko Covid-19 tetap perlu dikendalikan seiring dengan terjadinya gelombang kedua dan ketiga ," katanya.

(Baca Juga: Gubernur BI: Ada Vaksin, Pemulihan Ekonomi Indonesia Bertahap )

Lalu, kasus Covid-19 di Indonesia juga mengalami peningkatan yang signifikan, namun di sisi lain jumlah pasien yang sembuh juga meningkat signifikan. Di sisi komoditas, sentimen positif atas perkembangan vaksin Covid-19 (Pfizer, BioNTech, dan Moderna) dan berlanjutnya peningkatan aktivitas ekonomi di berbagai negara menyebabkan harga komoditas global melanjutkan penguatan selama bulan November, salah satunya adalah harga minyak dunia.
(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1204 seconds (0.1#10.140)