Siap-siap! Pasar Obligasi RI Diprediksi Makin Moncer di 2021

Jum'at, 01 Januari 2021 - 18:01 WIB
loading...
Siap-siap! Pasar Obligasi RI Diprediksi Makin Moncer di 2021
Kinerja pasar obligasi tahun ini diyakini akan semakin baik dari tahun 2020 lalu. Foto/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Di tengah kondisi pandemi yang mempengaruhi ekonomi , kinerja pasar obligasi sepanjang tahun 2020 berhasil mencatatkan kinerja positif. Faktor apa yang mendukung kinerja pasar obligasi?

Director & Chief Investment Officer Fixed Income PT Manulife Aset Manajemen Indonesia Ezra Nazula mengatakan, pasar obligasi mencatat kinerja yang baik tahun 2020 mengacu pada indeks obligasi BINDO per akhir November pasar obligasi mencatat penguatan 12,68%.

(Baca Juga: Garuda Terbitkan Obligasi Wajib Konversi Rp8,5 Triliun, Buat Apa?)

"Dalam kondisi ketidakpastian ekonomi, kelas aset obligasi menjadi salah satu pilihan bagi investor untuk mengurangi tingkat risiko portofolio. Secara umum kinerja pasar obligasi didukung oleh beberapa faktor," kata Ezra di Jakarta, Jumat (1/1/2020).

Faktor pertama adalah tren penurunan suku bunga secara global termasuk di Indonesia. Kondisi ini menjadi iklim yang suportif bagi pasar obligasi, terutama bagi investor yang mencari yield lebih menarik di tengah tren penurunan suku bunga.

Faktor kedua adalah stimulus dari bank sentral yang meningkatkan likuiditas di sistem finansial. Tingginya likuiditas di sistem finansial meningkatkan permintaan untuk obligasi, karena perbankan yang mengalami kelebihan likuiditas dapat memarkir dananya di obligasi.

(Baca Juga: Obligasi Korporasi Lebih Menggiurkan Dibanding Punya Pemerintah)

Faktor ketiga adalah bank sentral dan pemerintah yang berhasil menjaga kredibilitas. Peranan otoritas dan regulator dalam menerapkan kebijakan yang tepat dan kredibel sangat penting untuk menjaga keyakinan pasar di tengah kondisi pasar yang volatil. Secara umum pemerintah dan Bank Indonesia berhasil melakukan hal tersebut, terlihat dari permintaan investor domestik yang kuat dan investor asing yang mulai kembali masuk ke pasar obligasi Indonesia.

"Kami melihat 2021 sebagai tahun pemulihan ekonomi, melanjutkan tema dari semester II/2020 di mana data ekonomi mulai menunjukkan perbaikan. Secara makroekonomi kami melihat beberapa faktor yang dapat menjadi tema utama pasar di tahun 2021," tandasnya.
(fai)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1509 seconds (0.1#10.140)