Waktu 3,5 Tahun untuk Vaksinasi Terlalu Lama, Anggota DPR: Kita Mau 12 Bulan Tuntas

Minggu, 03 Januari 2021 - 15:01 WIB
loading...
Waktu 3,5 Tahun untuk Vaksinasi Terlalu Lama, Anggota DPR: Kita Mau 12 Bulan Tuntas
Ilustrasi vaksinasi. Foto/Reuters
A A A
JAKARTA - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyebut butuh waktu 3,5 tahun untuk menyuntikkan vaksin Covid-19 ke penduduk Indonesia. Budi juga menyebut, untuk mencapai herd immunity, pemerintah telah telah menyiapkan sebanyak 426 juta dosis vaksin Covid-19 untuk 181 juta penduduk Indonesia.

Menanggapi hal tersebut, Anggota Komisi XI DPR, Kamrussamad berpendapat bahwa waktu 3,5 tahun untuk menyuntikkan vaksin Covid-19 ke penduduk Indonesia merupakan waktu yang cukup lama.

Sehingga, jika menunggu kebangkitan ekonomi pasca selesainya semua vaksin maka bisa dipastikan kebangkitan ekonomi belum memberikan tanda-tanda perbaikan signifikan.

( )

"Karena itu, menurut saya, dengan waktu 3,5 tahun yang ditawarkan Menkes adalah sesuatu yang sangat perlu ditinjau kembali, kenapa kita tidak coba optimalkan 1 juta orang setiap hari yang divaksinasi misalnya. Kalau 10 bulan berarti kita bisa menjangkau lebih kurang 300.000 atau 270 juta rakyat kita sudah terjangkau semua," ujar Kamrussamad dalam diskusi virtual “Vaksin & Kebangkitan Pariwisata Indonesia”, Minggu (3/1/2021).



Politisi Partai Gerindra ini bahkan merujuk kepada negara-negara yang sebelumnya mengalami resesi di tengah pandemi Covid-19 dan saat ini telah memulai treatment vaksin Covid-19 untuk selanjutnya memasuki tahapan pemulihan ekonomi.

"Jadi, selain terus mengampanyekan protokol kesehatan, Singapura, Jepang, Korea Selatan, negara-negara ini mengalami resesi ekonomi yang sama dengan Indonesia, tetapi mereka dua langkah di depan kita sudah melakukan vaksinasi terhadap masyarakatnya," kata dia.

( )

Kamrussamad menyebut, dengan jangka waktu 3,5 tahun untuk proses vaksinasi Covid-19 perlu dievaluasi kembali. Dia mengingatkan agar vaksinasi jangan sampai dijadikan alat untuk kampanye Pilpres 2024.

"Untuk vaksin tadi perlu ditinjau 3,5 tahun itu, kenapa? Jangan sampai vaksin menjadi alat untuk kampanye politik Pilpres 2024, karena kalau liat timeline-nya 3,5 tahun itu finishnya di 2023, persis masa pendaftaran pilpres pada Agustus 2023, sehingga kita mau supaya vaksin 12 bulan sudah tuntas," ucapnya.
(ind)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2021 seconds (0.1#10.140)