Rencana Pemberlakuan PSBB Ketat di DKI Picu Kecemasan Pasar
loading...
A
A
A
JAKARTA - Rencana Pemprov DKI Jakarta memberlakukan pengetatan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jakarta menimbulkan kecemasan pelaku pasar. Direktur PT. Anugerah Mega Investama Hans Kwee mengatakan, hal ini akan berdampak negatif terhadap pemulihan ekonomi nasional.
"Hal ini menjadi sentimen negatif yang menyebabkan pasar terkoreksi di dua hari terakhir perdagangan saham di Desember 2020," kata Hans Kwee di Jakarta, Minggu (3/1/2021).
( )
Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyatakan bahwa pemerintah provinsi sedang mempertimbangkan kembali mengambil kebijakan PSBB ketat akibat tingginya jumlah kasus positif Covid-19 di Ibu Kota.
(Baca Juga : Banjir Stimulus, Bisnis Ritel Diyakini Kembali Bergeliat pada 2021 )
Hans Kwee melanjutkan, memudarnya sentimen positif penandatanganan paket stimulus fiskal Amerika Serikat dan kesepakatan Brexit yang masih jauh dari sempurna membuat pasar saham kekurangan sentimen positif.
( )
Ditambah masih tingginya kasus Covid-19 baik di dalam maupun di luar negeri, Hans memperkirakan pasar saham berpeluang konsolidasi melemah di awal Januari 2021. "IHSG bergerak dengan support di level 5.962 sampai 5.775 dan resistance di level 6.055 sampai 6.195," tandasnya.
Lihat Juga: MNC Sekuritas Dukung Kegiatan UNAS Investment Festival: Capital Market Literation For Gen Z
"Hal ini menjadi sentimen negatif yang menyebabkan pasar terkoreksi di dua hari terakhir perdagangan saham di Desember 2020," kata Hans Kwee di Jakarta, Minggu (3/1/2021).
( )
Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyatakan bahwa pemerintah provinsi sedang mempertimbangkan kembali mengambil kebijakan PSBB ketat akibat tingginya jumlah kasus positif Covid-19 di Ibu Kota.
(Baca Juga : Banjir Stimulus, Bisnis Ritel Diyakini Kembali Bergeliat pada 2021 )
Hans Kwee melanjutkan, memudarnya sentimen positif penandatanganan paket stimulus fiskal Amerika Serikat dan kesepakatan Brexit yang masih jauh dari sempurna membuat pasar saham kekurangan sentimen positif.
( )
Ditambah masih tingginya kasus Covid-19 baik di dalam maupun di luar negeri, Hans memperkirakan pasar saham berpeluang konsolidasi melemah di awal Januari 2021. "IHSG bergerak dengan support di level 5.962 sampai 5.775 dan resistance di level 6.055 sampai 6.195," tandasnya.
Lihat Juga: MNC Sekuritas Dukung Kegiatan UNAS Investment Festival: Capital Market Literation For Gen Z
(ind)