Vaksinasi Maju Selangkah, BPOM Terbitkan Lot Release untuk Vaksin Sinovac

Senin, 04 Januari 2021 - 17:44 WIB
loading...
Vaksinasi Maju Selangkah,...
Foto/Ilustrasi/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah menerbitkan lot release untuk 1,2 juta dosis vaksin yang sudah didatangkan pada 6 Desember 2020 lalu. Pengujian lot release dilakukan di laboratorium pusat pengembangan dan pengujian obat dan makanan nasional di BPOM.

Juru Bicara BPOM Lucia Rizka Andalusia mengatakan, lot release menjadi persyaratan penting lainnya yang harus diperhatikan untuk memastikan kualitas vaksin. Lot release merupakan persyaratan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) berupa proses evaluasi yang dilakukan oleh otoritas obat di setiap negara untuk menjamin mutu setiap lot atau setiap batch vaksin. ( Baca juga:Ganti Tahun Tinggal Hitungan Jam, BPOM Belum Kasih Izin Penggunaan Vaksin Sinovac )

"BPOM telah menerbitkan sertifikat lot release untuk 1,2 juta vaksin Corona yang telah datang pada 6 Desember 2020. Persyaratan lain yang penting yang harus diperhatikan, dalam memastikan kualitas vaksin adalah lot release," ujar Lucia dalam konferensi pers, Senin (4/1/2021).

Sementara itu, BPOM terus mengawal proses penyediaan vaksin Covid-19 yang rencananya akan segera disuntikkan kepada masyarakat. Sejak kedatangan vaksin tersebut di Indonesia pada 6 dan 31 Desember 2020, BPOM memastikan mutu dan keamanan vaksin terjaga dengan melakukan sampling dan pengujian vaksin.

Pada proses penerimaan vaksin di bandara, BPOM juga melakukan pengecekan kesesuaian dokumen serta kesesuaian suhu tempat penyimpanan vaksin di dalam envirotainer.

Sedangkan untuk percepatan proses pemberian Emergency Use Authorization (EUA), BPOM melakukan rolling submission. Data yang dimiliki oleh industri farmasi dapat disampaikan secara bertahap. ( Baca juga:Ngerinya Hutang Zina, Jangan Diremehkan! )

"BPOM telah melakukan evaluasi terhadap data uji pre klinik dan uji klinik fase 1 dan fase 2 untuk menilai keamanan dan respons imun yang dihasilkan dari penggunaan vaksin, dan juga uji klinik fase 3 yang dipantau dalam periode 1 bulan setelah pemberian suntikan yang kedua," kata dia.

Tentunya sesuai dengan persyaratan dari WHO, minimal pengamatan harus dilakukan sampai tiga bulan untuk interim analysis yang digunakan untuk mendapat data keamanan dan khasiat vaksin sebagai data dukung pemberian EUA.
(uka)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Sinergi PNM dan BPOM...
Sinergi PNM dan BPOM Mempercepat Pertumbuhan Kualitas UMKM Pangan
PNM Dampingi Ratusan...
PNM Dampingi Ratusan Nasabah PNM Mekaar Daftar Izin Edar BPOM
PNM Bersama BUMN Mendorong...
PNM Bersama BUMN Mendorong Percepatan Pertumbuhan UMKM lewat BPOM
Penegasan BPOM Soal...
Penegasan BPOM Soal Roti Aoka Beri Ketenangan ke Masyarakat
Dukung Program Kelestarian...
Dukung Program Kelestarian Lingkungan lewat Penanaman Mangrove
Terapkan Program Keberlanjutan,...
Terapkan Program Keberlanjutan, Indofood Raih Penghargaan dari BPOM
BPOM Pastikan Indomie...
BPOM Pastikan Indomie Aman Dikonsumsi dan Sudah Memenuhi Syarat Keamanan sebelum Beredar
Taiwan Temukan Mi Instan...
Taiwan Temukan Mi Instan RI Mengandung Zat Pemicu Kanker, BPOM Sebut Aman Dikonsumsi
Mengenal Aturan BPOM...
Mengenal Aturan BPOM Soal Kemasan Pangan, Ini Daftar Zat Berbahaya yang Harus Diwaspadai
Rekomendasi
Kronologi Jonathan Frizzy...
Kronologi Jonathan Frizzy Terseret Kasus Narkoba, Masih Berstatus Saksi
Putin Umumkan Gencatan...
Putin Umumkan Gencatan Senjata 3 Hari untuk Perayaan Kemenangan Perang Dunia II
Kornas Kawan Indonesia...
Kornas Kawan Indonesia Desak Penegak Hukum Usut Tuntas Orang Tamak Dalam Program MBG
Berita Terkini
Sanksi AS Gagal Runtuhkan...
Sanksi AS Gagal Runtuhkan Moskow, Rusia Catat Pertumbuhan Ekonomi 4,1%
6 menit yang lalu
Scooter Prix dan Pertamina...
Scooter Prix dan Pertamina Mandalika Racing Series Bisa Menjadi Katalisator Ekonomi
8 menit yang lalu
Kementerian BUMN Dorong...
Kementerian BUMN Dorong Penguatan Komunikasi Digital Lewat Workshop Media Sosial Berbasis AI
38 menit yang lalu
Kinerja Positif, Indonesia...
Kinerja Positif, Indonesia Re Catat Laba Konsolidasi Rp72,7 Miliar di 2024
1 jam yang lalu
19 Perusahaan Korsel...
19 Perusahaan Korsel Bakal Tambah Investasi Rp30 Triliun usai Bertemu Prabowo, Ini Daftarnya
2 jam yang lalu
Optimalkan Potensi KEK...
Optimalkan Potensi KEK Mandalika dengan Membangun Ekosistem Pariwisata Hijau
2 jam yang lalu
Infografis
AS Butuh Rp15.919 Triliun...
AS Butuh Rp15.919 Triliun untuk Memodernisasi Senjata Nuklirnya
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved