KRAS Siap Penuhi Permintaan Baja Nasional
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) telah menerima dana investasi pemerintah dalam program pemulihan ekonomi nasional (PEN) senilai Rp2,2 triliun pada 30 Desember 2020 lalu. Perolehan dana ini diterima setelah ditandatanganinya perjanjian penerbitan obligasi wajib konversi (OWK) pada 28 Desember 2020 antara Krakatau Steel dan PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) sebagai pelaksana investasi pemerintah sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 118/PMK.06/2020.
Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim mengatakan, penerimaan dana OWK selanjutnya akan diterima Krakatau Steel pada Desember 2021 sebesar Rp800 miliar sehingga total dana OWK yang diterima perusahaannya mencapai Rp3 triliun. (Baca: Tak Ada Kata Senja di Industri Baja)
“Dana OWK ini adalah amanat dan kepercayaan yang harus kami kawal dengan sebaik-baiknya dan Krakatau Steel berkomitmen untuk terus menerapkan prinsip tata kelola perusahaan yang baik serta memenuhi seluruh ketentuan yang berlaku dalam penggunaan dana OWK tersebut,” ucap Silmy di Jakarta kemarin.
Dukungan investasi pemerintah melalui program PEN pada Krakatau Steel akan memberikan fleksibilitas dalam meningkatkan pasokan bahan baku pada industri hilir dan industri pengguna baja nasional. Dukungan itu juga membantu dalam membendung derasnya impor baja yang masuk ke Indonesia.
“Dengan dana OWK ini Krakatau Steel dapat mengantisipasi peningkatan permintaan baja dalam negeri setelah membaiknya perekonomian nasional yang diperkirakan akan kembali normal pada kuartal III-2021,” tambah Silmy.
Krakatau Steel mengapresiasi berbagai langkah strategis yang telah diambil pemerintah agar dapat terus menjaga perekonomian nasional, terutama dengan menjaga momentum pemulihan ekonomi nasional dalam mendukung sistem mitigasi penyelamatan ekonomi akibat pandemi Covid-19. (Baca juga: Guru di Jabar Mengaku Sedih, Perjuangan Bertahun-tahun untuk Jadi PNS Sirna)
“Kami berharap bahwa stimulus investasi pemerintah yang diperoleh mampu memberikan dampak positif terhadap penguatan industri baja dari hulu hingga hilir, serta berdampak pada pergerakan laju pertumbuhan ekonomi nasional,” tutup Silmy. (Michelle Natalia)
Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim mengatakan, penerimaan dana OWK selanjutnya akan diterima Krakatau Steel pada Desember 2021 sebesar Rp800 miliar sehingga total dana OWK yang diterima perusahaannya mencapai Rp3 triliun. (Baca: Tak Ada Kata Senja di Industri Baja)
“Dana OWK ini adalah amanat dan kepercayaan yang harus kami kawal dengan sebaik-baiknya dan Krakatau Steel berkomitmen untuk terus menerapkan prinsip tata kelola perusahaan yang baik serta memenuhi seluruh ketentuan yang berlaku dalam penggunaan dana OWK tersebut,” ucap Silmy di Jakarta kemarin.
Dukungan investasi pemerintah melalui program PEN pada Krakatau Steel akan memberikan fleksibilitas dalam meningkatkan pasokan bahan baku pada industri hilir dan industri pengguna baja nasional. Dukungan itu juga membantu dalam membendung derasnya impor baja yang masuk ke Indonesia.
“Dengan dana OWK ini Krakatau Steel dapat mengantisipasi peningkatan permintaan baja dalam negeri setelah membaiknya perekonomian nasional yang diperkirakan akan kembali normal pada kuartal III-2021,” tambah Silmy.
Krakatau Steel mengapresiasi berbagai langkah strategis yang telah diambil pemerintah agar dapat terus menjaga perekonomian nasional, terutama dengan menjaga momentum pemulihan ekonomi nasional dalam mendukung sistem mitigasi penyelamatan ekonomi akibat pandemi Covid-19. (Baca juga: Guru di Jabar Mengaku Sedih, Perjuangan Bertahun-tahun untuk Jadi PNS Sirna)
“Kami berharap bahwa stimulus investasi pemerintah yang diperoleh mampu memberikan dampak positif terhadap penguatan industri baja dari hulu hingga hilir, serta berdampak pada pergerakan laju pertumbuhan ekonomi nasional,” tutup Silmy. (Michelle Natalia)
(ysw)