Ketua BPK Sebut Lima Target Pembangunan Bekerlanjutan Gagal Tercapai

Senin, 11 Januari 2021 - 10:26 WIB
loading...
Ketua BPK Sebut Lima Target Pembangunan Bekerlanjutan Gagal Tercapai
Foto/Ilustrasi/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) mencatat ada lima target dalam program tujuan pembangunan berkelanjutan atau sustainable development goals (SDGs) terancam tidak tercapai. Ketua BPK Agung Firman Sampurna mengatakan hal itu terjadi akibat adanya pandemi Covid-19 .

Adapun target program SDGs yang berpotensi tidak tercapai adalah memastikan kehidupan yang sehat dan mempromosikan kesejahteraan untuk semua usia. Kemudian target mengakhiri kemiskinan ekstrem dan mencapai ketahanan pangan dan peningkatan gizi. ( Baca juga:Menelisik Belanja Negara di Masa Pandemi )

Selain itu memastikan pendidikan berkualitas yang inklusif dan adil serta mempromosikan kesempatan belajar seumur hidup bagi semua juga bakal gagal tercapai. "Kemisikinan masih terus terjadi dan masih cukup sulit. Jadi komponen SDG sulit tercapai," kata Firman dalam video virtual, Senin (11/1/2021).

Ia menyatakan kelima target program SDGs tersebut terancam tidak tercapai karena hingga saat ini pandemi Covid-19 belum mereda dan justru memasuki gelombang kedua di beberapa negara. Hal ini terlihat dari jumlah korban yang masih terus meningkat secara global, yaitu mencapai lebih dari 90,2 juta orang dengan jumlah korban meninggal sebanyak 1,93 juta jiwa.

Di Indonesia sendiri hingga 10 Januari 2020 telah mencapai 818 ribu kasus dengan total kematian sebanyak 23.947 jiwa dan penambahan per hari pada seminggu terakhir lebih dari 10 ribu orang.

Menurutnya, pandemi Covid- 19 memperparah keadaan yang sebelumnya telah mengalami empat gangguan global lainnya seperti krisis keuangan pada 2008, dan krisis teknologi atau Industri 4.0 pada 2009, krisis politik pada 2016.

“Pandemi Covid-19 merupakan tantangan yang sangat besar. Tidak ada satu negara pun yang siap menghadapinya dan masih berjuang untuk mengatasinya,” ujarnya. ( Baca juga:Ciri Sebaik-baiknya Rumah Menurut Allah Ta'ala dan Rasul )

Tak hanya itu, krisis kesehatan ini juga telah membuat ekonomi dunia dalam kondisi buruk, mendorong jutaan orang kembali ke dalam kemiskinan, memperburuk ketimpangan dan memaksa banyak orang untuk tetap tinggal atau kembali ke hidup dalam kemiskinan ekstrim.

“Hal ini dapat diukur dengan memengaruhi kapasitas keluarga dalam menyediakan kebutuhan seperti makanan dan pendidikan bagi keluarganya,” jelasnya.
(uka)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1620 seconds (0.1#10.140)