Harga Cabai Naik Tinggi, Mendag Lutfi Minta Maaf

Senin, 11 Januari 2021 - 14:01 WIB
loading...
Harga Cabai Naik Tinggi, Mendag Lutfi Minta Maaf
Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi. Foto/Dok. SINDOnews
A A A
JAKARTA - Meski bukan sepenuhnya dalam kendali Kementerian Perdagangan (Kemendag) , Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi tak segan meminta maaf terkait kenaikan harga cabai yang terjadi belakangan ini.

Ia mengatakan, fenomena kenaikan harga cabai bukan hal yang baru. Dalam kurun waktu satu tahun, harga cabai bisa mengalami kenaikan sebanyak 6 kali dan juga turun 6 kali.

(Baca Juga: Cabai Rawit Pedas Menggigit, Inflasi Minggu Pertama Januari Tembus 0,38%)

"Saya ingin ingatkan, cabai ini permintaannya sangat sensitif. Ibu-ibu itu, orang Indonesia makan cabainya adalah cabai segar. Jadi dalam 12 bulan itu saya jamin 6 kali harganya tinggi, dan 6 kali harganya rendah," katanya dalam konferensi pers, Senin (11/1/2021).

(Baca Juga : Sudah Cair ya Bunda, Ini Rincian BLT Keluarga Harapan Rp15 Juta )

Dalam urusan cabai, kata dia, menteri perdagangan akan selalu berada di posisi yang salah. Baik itu ketika harga cabai naik, maupun saat turun.

"Jadi ketika 6 kali harga tinggi, menteri perdagangan yang salah, dan 6 kali panen besar, menteri perdagangan juga yang salah. Jadi ini sudah nasib saya, tinggi salah, turun salah," ungkapnya.

Ia menjelaskan, cabai merupakan salah satu produk yang tidak bisa bertahan lama lebih dari satu bulan. Ketika panen harga cabai akan jatuh karena stok berlimpah. Namun, saat stok berlimpah tidak bisa disimpan lama, sehingga ketika musim paceklik harga menjadi tinggi.

(Baca Juga: Harga Cabai Meroket, Petani Blitar: Yang Paling Untung Pedagang)

"Sampai hari ini belum ada satu teknologi yang bisa diterapkan pemerintah. Karena Indonesia itu maunya cabainya merah dan segar. Cabainya itu mungkin hanya bisa bertahan 30 hari. Jadi ketika paceklik harganya tinggi, ketika panen harganya turun, jatuh. Dua-duanya salah saya. Jadi saya minta maaf," ujarnya.

Untuk mengatasi hal itu, jelas Lutfi, saat ini Kemendag sudah mulai mencoba sistem penyimpanan baru cabai supaya bisa bertahan lama. Caranya dengan sistem pendingin atau CAS (Control Atmosphere System).

"Dengan ruangan yang bisa diatur atmosfernya, sehingga barang pokok itu bisa bertahan setidaknya 7,8 sampai 12 bulan. Nah ini sedang kita kerjakan, mudah-mudahan pada kesempatan pertama bisa digalakkan, terutama di sentra-sentra cabai di Boyolali, Jawa Timur, ini bisa dijalankan," tutup Lutfi.
(fai)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2272 seconds (0.1#10.140)