Bank Net Indonesia Syariah Jaring Dana Murah di Pasar Modal

Selasa, 12 Januari 2021 - 12:08 WIB
loading...
Bank Net Indonesia Syariah Jaring Dana Murah di Pasar Modal
Foto/Ilustrasi/SINDOnews
A A A
JAKARTA - PT Bank Net Indonesia Syariah tengah bersiap untuk melakukan penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) .

Pencatatan saham perdana dijadwalkan pada tanggal 2 Februari 2021. Direktur PT Bank Net Indonesia Syariah Basuki Hidayat mengatakan, proses bookbuilding dilakukan mulai dari tanggal 11 Januari 2021 sampai 18 Januari 2021.

Adapun seluruh dana hasil IPO akan digunakan untuk modal kerja perseroan. “Keseluruhan dana hasil IPO akan digunakan oleh perseroan untuk modal kerja seperti biaya pemeliharaan IT dan penunjangnya dan modal kerja lainnya. Hal ini sejalan dengan rencana strategis bank yang akan bertransformasi menjadi bank digital,” ujarnya di Jakarta, Selasa (12/1/2021). ( Baca juga:BEI Kemas Aturan untuk Merayu Startup Melantai di Pasar Modal )

Bank Net Indonesia Syariah berencana melepaskan saham sebanyak-banyaknya 5 miliar lembar saham biasa dengan nilai nominal Rp100. Adapun setiap saham yang mewakili 37,90% dari modal disetor setelah Penawaran Umum Perdana Saham.

Dalam proses bookbuilding perseroan menetapkan range harga penawaran umum pada kisaran Rp103-Rp105 sehingga dana yang diperoleh berkisar Rp515 miliar-Rp525 miliar.

Selain mencatatkan sahamnya, perseroan juga akan menerbitkan waran seri I sebanyak-banyaknya 2,8 miliar lembar saham atau sebesar 34,175% dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan pada saat pendaftaran.

Menurut dia waran seri I ini diberikan secara cuma-cuma kepada para pemegang saham baru perseroan dengan perbandingan 25 saham baru mendapatkan 14 waran seri I. ( Baca juga:Conor McGregor Jatuhkan Dustin Poirier KO 60 Detik Spektakuler! )

Sementara itu, Direktur Investment Banking PT NH Korindo Sekuritas Indonesia Amir Suhendro Samirin selaku penjamin emisi efek mengatakan, Bank Net Indonesia Syariah telah mendapatkan izin pra efektif dari Otoritas Jasa Keuangan pada tanggal 8 Januari 2021 dan melaksanakan bookbuilding pada tanggal 11 Januari 2021 hingga tanggal 18 Januari 2021.

“Kami berkeyakinan bahwa proses bookbuilding ini akan mendapat respons yang bagus dari pasar serta dapat terserap dengan baik walaupun di tengah masa pandemi Covid-19 ini,” katanya.
(uka)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1130 seconds (0.1#10.140)