Pegadaian Tawarkan Kemudahan Bagi Nasabah Terdampak Covid-19
loading...
A
A
A
JAKARTA - Di tengah pandemi Covid-19, PT Pegadaian (Persero) mengikuti arahan pemerintah untuk mempermudah nasabah yang terdampak. Salah satu kemudahan yang ditawarkan adalah melalui program Gadai Peduli, dimana Pegadaian memberikan bunga 0% selama tiga bulan untuk kredit kurang dari Rp1 juta. Program ini ditargetkan dapat menyasar 5 juta nasabah gadai, dengan rincian 3,5 juta nasabah existing dan 1,5 juta nasabah tambahan.
"Selain itu, kami juga memberikan kemudahan bagi produk non gadai, yaitu melalui relaksasi penundaan waktu pembayaran angsuran, perpanjangan masa kredit, dan pembebasan denda keterlambatan," ujar Sekretaris Perusahaan Pegadaian R. Swasono Amoeng Widodo dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Kamis (14/5/2020).
Di masa pandemi ini, Pegadaian berfokus pada sektor gadai dikarenakan transaksi produk non gadai yang cenderung menurun. "Target kami adalah sebesar Rp54 triliun baik untuk gadai dan non gadai. Gadai pun ada yang konvensional, ada yang syariah. Kalau tidak ada Covid-19, tadinya target ini harusnya bisa tercapai di bulan Juni," ucap Amoeng.
Di sisi lain, Pegadaian juga mencatat kenaikan jumlah nasabah hingga 430 ribu nasabah dari bulan Januari hingga April 2020, dengan total 11,463 juta nasabah dari seluruh Indonesia.
"Secara year-on-year (yoy), outstanding loan (OSL) kami naik sebesar Rp39 triliun pada April 2020 dibandingkan Rp34 triliun pada tahun lalu. Omset kami saat ini adalah sebesar Rp145 triliun," lanjutnya.
Hal menarik yang dia catat adalah naiknya transaksi gadai mobil dari bulan Januari hingga April 2020. "Jumlah mobil yang digadaikan naik hingga 30% dalam periode tersebut, dananya ada yang digunakan oleh nasabah untuk konsumsi, membayar gaji, dan keperluan lainnya," tambah Amoeng.
Dia menyampaikan bahwa kenaikan harga emas tidak terlalu signifikan bagi Pegadaian karena 90-95% portofolionya adalah emas. Di Pegadaian, bentuk tabungannya ada tabungan emas fisik dan buku tabungan emas.
"Bagi kami, yang penting adalah OSL, ketika anda menggadai, kami tidak pernah meng-input jumlah gram emas dalam sistem, hanya jumlah pinjaman. Namun ini bisa menjadi masukan untuk kedepannya," imbuh Amoeng.
"Selain itu, kami juga memberikan kemudahan bagi produk non gadai, yaitu melalui relaksasi penundaan waktu pembayaran angsuran, perpanjangan masa kredit, dan pembebasan denda keterlambatan," ujar Sekretaris Perusahaan Pegadaian R. Swasono Amoeng Widodo dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Kamis (14/5/2020).
Di masa pandemi ini, Pegadaian berfokus pada sektor gadai dikarenakan transaksi produk non gadai yang cenderung menurun. "Target kami adalah sebesar Rp54 triliun baik untuk gadai dan non gadai. Gadai pun ada yang konvensional, ada yang syariah. Kalau tidak ada Covid-19, tadinya target ini harusnya bisa tercapai di bulan Juni," ucap Amoeng.
Di sisi lain, Pegadaian juga mencatat kenaikan jumlah nasabah hingga 430 ribu nasabah dari bulan Januari hingga April 2020, dengan total 11,463 juta nasabah dari seluruh Indonesia.
"Secara year-on-year (yoy), outstanding loan (OSL) kami naik sebesar Rp39 triliun pada April 2020 dibandingkan Rp34 triliun pada tahun lalu. Omset kami saat ini adalah sebesar Rp145 triliun," lanjutnya.
Hal menarik yang dia catat adalah naiknya transaksi gadai mobil dari bulan Januari hingga April 2020. "Jumlah mobil yang digadaikan naik hingga 30% dalam periode tersebut, dananya ada yang digunakan oleh nasabah untuk konsumsi, membayar gaji, dan keperluan lainnya," tambah Amoeng.
Dia menyampaikan bahwa kenaikan harga emas tidak terlalu signifikan bagi Pegadaian karena 90-95% portofolionya adalah emas. Di Pegadaian, bentuk tabungannya ada tabungan emas fisik dan buku tabungan emas.
"Bagi kami, yang penting adalah OSL, ketika anda menggadai, kami tidak pernah meng-input jumlah gram emas dalam sistem, hanya jumlah pinjaman. Namun ini bisa menjadi masukan untuk kedepannya," imbuh Amoeng.
(ind)