Begini Langkah BRI Dukung Ketahanan Pangan Nasional
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk berupaya mengintegrasikan bisnis pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dan koperasi dalam sebuah klaster dengan offtaker sehingga memberi manfaat rantai nilai (value chain) yang lebih besar. Langkah ini dilakukan sebagai upaya pemberdayaan ekonomi melalui pengembangan ekosistem desa guna mendukung ketahanan sektor pangan.
Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengatakan, BRI terus melakukan penetrasi sosial, tidak sekadar penetrasi bisnis dengan mengalokasikan sumber daya untuk membangun ekosistem desa salah satunya melalui pemberdayaan koperasi.
(Baca Juga: Baru Tahun Ini Anggaran Ketahanan Pangan Dibuat Naik 30%)
Langkah ini menjadikan desa sebagai sentra produksi nasional, caranya dengan mengintegrasikan antara pelaku UMKM dan koperasi dalam sebuah komunitas atau klaster dengan off taker sehingga membentuk value chain.
"Kami memberi perhatian besar untuk pengembangan ekosistem desa melalui klaster dan produk unggulan. Kami berharap desa menjadi sentra produksi sehingga mendukung pembangunan sektor pangan," ujar Supari di Jakarta, Rabu (13/1/2021).
Mayoritas nasabah BRI, 96% di antaranya merupakan pelaku usaha mikro, dan 30% diantaranya bergerak di sektor pertanian, perikanan, serta perdagangan kecil. Hampir semua nasabah mikro BRI tersebut berada di desa.
"Kami selalu mendorong agar pelaku usaha dan masyarakat di desa dapat semakin berdaya dan tangguh sehingga mendapat nilai tambah dari usaha mereka," imbuh dia.
(Baca Juga: BRI Terus Berkomitmen Salurkan Berbagai Bantuan buat UMKM)
Melalui pemberdayaan ekonomi berdasarkan ekosistem desa, BRI terus melakukan pengembangan melalui berbagai pelatihan, intermediasi pelaku usaha dengan offtaker, serta peningkatan penerapan teknologi dan bantuan sertifikasi produk bagi pelaku usaha di desa.
"Harapannya, dari sana akan lahir desa-desa BRILian yang berdaya saing dan unggul yang dapat mempercepat pembangunan kawasan pedesaan secara nasional," ujar Supari.
Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengatakan, BRI terus melakukan penetrasi sosial, tidak sekadar penetrasi bisnis dengan mengalokasikan sumber daya untuk membangun ekosistem desa salah satunya melalui pemberdayaan koperasi.
(Baca Juga: Baru Tahun Ini Anggaran Ketahanan Pangan Dibuat Naik 30%)
Langkah ini menjadikan desa sebagai sentra produksi nasional, caranya dengan mengintegrasikan antara pelaku UMKM dan koperasi dalam sebuah komunitas atau klaster dengan off taker sehingga membentuk value chain.
"Kami memberi perhatian besar untuk pengembangan ekosistem desa melalui klaster dan produk unggulan. Kami berharap desa menjadi sentra produksi sehingga mendukung pembangunan sektor pangan," ujar Supari di Jakarta, Rabu (13/1/2021).
Mayoritas nasabah BRI, 96% di antaranya merupakan pelaku usaha mikro, dan 30% diantaranya bergerak di sektor pertanian, perikanan, serta perdagangan kecil. Hampir semua nasabah mikro BRI tersebut berada di desa.
"Kami selalu mendorong agar pelaku usaha dan masyarakat di desa dapat semakin berdaya dan tangguh sehingga mendapat nilai tambah dari usaha mereka," imbuh dia.
(Baca Juga: BRI Terus Berkomitmen Salurkan Berbagai Bantuan buat UMKM)
Melalui pemberdayaan ekonomi berdasarkan ekosistem desa, BRI terus melakukan pengembangan melalui berbagai pelatihan, intermediasi pelaku usaha dengan offtaker, serta peningkatan penerapan teknologi dan bantuan sertifikasi produk bagi pelaku usaha di desa.
"Harapannya, dari sana akan lahir desa-desa BRILian yang berdaya saing dan unggul yang dapat mempercepat pembangunan kawasan pedesaan secara nasional," ujar Supari.
(fai)