Mau Beli Reksa Dana? Begini Cara Mainnya

Senin, 18 Januari 2021 - 07:17 WIB
loading...
Mau Beli Reksa Dana?...
Produk investasi reksa dana sangat cocok bagi para investor yang memiliki banyak keterbatasan, seperti waktu terbatas, dana terbatas, informasi terbatas, dan pengetahuan investasi yang terbatas. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Produk investasi reksa dana sangat cocok bagi para investor yang memiliki banyak keterbatasan, seperti waktu terbatas, dana terbatas, informasi terbatas, dan pengetahuan investasi yang terbatas. Di samping itu, instrumen ini juga mampu mengurangi risiko investasi karena disebarkan pada berbagai produk investasi.

Tetapi bukan berarti reksa dana bebas risiko. Untuk itu, investor tetap perlu mempelajari berbagai risiko produk ini. Reksa dana mulai dikenal di indonesia sejak 1995 dan berkembang pesat mulai 1996. Sebagai sarana investasi, reksa dana diharapkan akan memudahkan masyarakat luas dalam berinvestasi di pasar modal.



Deputi Komunikasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Anto Prabowo mengatakan, pada dasarnya transaksi di reksa dana sangat mudah. Yaitu, cukup mencari produk reksa dana yang sesuai, pilih manajer investasinya, baca prospektusnya, lalu lakukan pembelian (subscription) dan transfer dananya.

"Kita juga bisa membeli langsung melalui manajer investasi atau membelinya lewat agen (bank) yang ditunjuk. Kita datang ke penjual reksa dana, membuka rekening reksa dana, mengisi formulir, menyiapkan fotokopi identitas, dan tentu saja menyiapkan dana yang hendak diinvestasikan untuk membeli unit reksa dana," kata Anto di Jakarta.

Sebagai buktinya kepemilikan unit tersebut, akan mendapat sertifikat reksa dana sejumlah unit yang kita beli. Unit penyertaan reksa dana ada dua jenis.

Pertama, unit penyertaan reksa dana yang bisa dijual kembali kepada manajer investasi disebut reksa dana terbuka (open end). Sebagian reksa dana yang ada di Tanah Air berbentuk reksa dana terbuka. Kebalikannya adalah reksa dana tertutup (close end), yakni reksa dana yang hanya bisa dijual kepada investor lain melalui pasar sekunder.

Manajer investasi merupakan elemen penting dalam transaksi reksa dana. "Sebab ketika kita membeli unit penyertaan reksa dana, maka kita mempercayakan pengelolaan dana tersebut kepada mereka. Yang dimaksud dengan pengelolaan dana adalah manajer investasi akan melakukan transaksi jual beli saham di bursa, di mana hasil dari pengelolaan mereka akan tercermin dalam harga unit penyertaan yang biasa dikenal dengan NAV/NAB (Net Asset Value/nilai aktiva Bersih)," bebernya.



Sedangkan, pada reksa dana, manajer investasi mengelola dana-dana yang ditempatkannya pada sebuah surat berharga dan merealisasikan keuntungan ataupun kerugian dan menerima dividen atau bunga yang dibukukannya ke dalam NAB reksa dana tersebut. NAB merupakan salah satu tolak ukur dalam memantau hasil dari suatu reksa dana.

NAB per saham/unit penyertaan adalah harga dari portofolio suatu reksa dana setelah dikurangi biaya operasional kemudian dibagi jumlah saham/unit penyertaan yang telah beredar (dimiliki investor) pada saat tersebut. "Tiap tahun (atau tengah tahun), manajer investasi akan mengirimkan kita laporan investasi reksa dana kita. Laporan inilah yang menjadi bukti/konfirmasi atas kepemilikan reksa dana kita," tandasnya.
(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Insight Investments...
Insight Investments Management Curi Perhatian di Dua Ajang Bergengsi
Jangan Lewatkan IG Live...
Jangan Lewatkan IG Live MNC Sekuritas dan Avrist Asset Management Mengejar Cuan Lewat RDPT!
Ikuti Promo ”Sweeten...
Ikuti Promo Sweeten Your Valentine with Avrist Asset Management, Raih Cashback Rp100.000 di MotionTrade
Indonesia-India Teken...
Indonesia-India Teken MoU Kerja Sama di Industri Reksa Dana
Prediksi Pasar Modal,...
Prediksi Pasar Modal, Saksikan Youtube Live MNC Sekuritas 'Menggali Cuan di Tahun Ular Kayu' Hari Ini!
MNC Sekuritas Sambut...
MNC Sekuritas Sambut Kunjungan Mahasiswa dari Galeri Investasi BEI Universitas Mercu Buana
Bank QNB Indonesia Luncurkan...
Bank QNB Indonesia Luncurkan Reksa Dana Berbasis USD
8 Emiten Bakal IPO di...
8 Emiten Bakal IPO di Januari 2025, Analis Sarankan Ini ke Investor
Perdagangan Saham Perdana...
Perdagangan Saham Perdana di 2025, IHSG Menghijau ke 7.092
Rekomendasi
Truk Tua Kembali Perkasa!...
Truk Tua Kembali Perkasa! Daimler Rilis Suku Cadang untuk Truk Mercedes-Benz Seri Lama
Cara Gadai BPKB Motor...
Cara Gadai BPKB Motor Buat Lebaran, Mudah dan Praktis!
Raja Charles III Pakai...
Raja Charles III Pakai Ganja untuk Obati Kanker
Berita Terkini
TBS Energi Tuntaskan...
TBS Energi Tuntaskan Divestasi PLTU Batu Bara di Minahasa Utara
20 menit yang lalu
Sri Mulyani: Saya di...
Sri Mulyani: Saya di Sini, Berdiri dan Tidak Mundur
39 menit yang lalu
Makin Suram, OECD Pangkas...
Makin Suram, OECD Pangkas Proyeksi Ekonomi Indonesia Jadi 4,9% di 2025
57 menit yang lalu
HIPKI dan APKI Tanda...
HIPKI dan APKI Tanda Tangani MoU Dukung Hilirisasi Kelapa Indonesia
2 jam yang lalu
Bank Mandiri Taspen...
Bank Mandiri Taspen Mulai Cairkan THR bagi Nasabah Pensiunan
2 jam yang lalu
THR Ojol Bersyarat 9...
THR Ojol Bersyarat 9 Jam Kerja, Partai Perindo: Aplikator Harus Lebih Adil dan Cermati Beban Kerja
3 jam yang lalu
Infografis
Indonesia Beli Rudal...
Indonesia Beli Rudal BrahMos India Senilai Rp7,3 Triliun
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved