Akseleran Catatkan Pertumbuhan 35 Persen di Akhir 2020

Senin, 18 Januari 2021 - 10:41 WIB
loading...
Akseleran Catatkan Pertumbuhan...
Perusahaan P2P Lending Akseleran mencatatkan pertumbuhan 35% di akhir 2020 dibanding tahun sebelumnya. Foto/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Di bawah tekanan pandemi Covid-19 yang masih mewabah selama sembilan bulan terakhir di Indonesia, perusahaan Peer to Peer (P2P) Lending Akseleran berhasil menyalurkan total pinjaman usaha sebesar Rp960 miliar di akhir Desember 2020, atau tumbuh 35% dibandingkan realisasi yang sama di akhir tahun sebelumnya.

Secara kumulatif, Akseleran yang sudah berizin di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah menyalurkan total pinjaman usaha sebesar Rp1,85 triliun. Sementara, rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) hingga 31 Desember 2020 berada di angka 0,18%.



"Pencapaian Akseleran menunjukkan performa yang positif dan terus meningkat sekalipun di tengah-tengah kondisi pandemi Covid-19," ungkap CEO & Co-Founder Akseleran Ivan Tambunan dalam keterangan resminya, Senin (18/1/2021).

Meskipun demikian, Ivan mengakui, untuk tahun 2020 Akseleran sempat mengalami penurunan akibat Covid-19, khususnya di kuartal kedua sebesar 12% dibandingkan kuartal yang sama tahun 2019. Menurutnya, rata-rata penurunan yang terjadi pada kuartal kedua banyak didominasi di bulan April dan Mei dengan sebesar 30%-39%.

Akan tetapi, lanjut Ivan, performa Akseleran kembali naik di Juni hingga Desember 2020 dimana penyaluran pinjaman di bulan November 2020 sudah mencapai lebih dari Rp120 miliar per bulan, naik lebih dari 50% dari penyaluran sebelum Covid di bulan Januari 2020 sebesar Rp80 miliar.

"Sepanjang 2020, Akseleran mampu mencatat tiga kali rekor penyaluran pinjaman usaha secara beruntun, yakni di September Rp105 miliar, Oktober Rp115 miliar, dan tertinggi terjadi di November Rp120 miliar. Bahkan di Desember sendiri juga mengalami kenaikan hingga 60% dibandingkan periode yang sama di tahun 2019," paparnya.

Dia mengungkapkan, selama tiga tahun beroperasional sebagai perusahaan penyelenggara P2P Lending di Indonesia, Akseleran telah melayani sekitar 2.500 para pelaku usaha mikro kecuil dan menengah (UMKM) yang tersebar di 23 provinsi atau sukses menyerap 50% dari total jumlah provinsi yang ada saat ini.

Adapun ke-12 provinsi dengan total pinjaman usaha terbesar yang sudah disalurkan oleh Akseleran, antara lain DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Timur, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Kalimantan Timur, Riau, Sulawesi Tenggara, Sumatra Selatan, Kalimantan Tengah, dan Maluku.



Di sisi lain, Ivan menerangkan, pertumbuhan penyaluran pinjaman usaha Akseleran juga sejalan dengan pertumbuhan yang terjadi pada pendanaan yang dilakukan oleh para pemberi pinjaman (lender) baik dari retail (perorangan) maupun dari institusi. Tercatat, hingga akhir 2020, total pendanaan Akseleran tumbuh 35% dibandingkan periode yang sama di 2019 dan berasal dari 150 ribu lebih lender retail yang tersebar dari Aceh hingga Papua.

"Kami juga didukung oleh lebih dari 10 lender institusi dan mampu berkontribusi 20% dari total penyaluran pinjaman usaha Akseleran secara kumulatif," katanya.

Pencapaian di tahun 2020 menurutnya semakin memperkuat optimisme Akseleran untuk terus berakselerasi di 2021 dalam mendukung pertumbuhan bisnis UMKM yang sebanyak-banyaknya di seluruh Indonesia.

"Perusahaan juga memberikan ruang seluas-luasnya kepada masyarakat agar dapat melakukan pengembangan dana secara online mulai dari Rp100 ribu dengan imbal hasil yang diperoleh hingga 21% per tahun melalui platform P2P Lending Akseleran," tambahnya.
(fai)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1902 seconds (0.1#10.140)