Siapkan Skema Pembiayaan UMKM Parekraf, Sandiaga Sambangi Bos OJK
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno , melakukan pertemuan dengan Ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso.
Keduanya membahas rencana dan strategi kolaborasi guna menghasilkan skema pembiayaan yang dibutuhkan pelaku usaha sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) di tengah pandemi Covid-19. Skema pembiayaan diharapkan bermanfaat bagi UMKM parekraf agar mereka dapat bangkit dari pandemi dan membuka lapangan kerja seluas-luasnya.
Baca Juga: Ditemani Wamen Parekraf, Sandiaga Uno Audiensi dengan KPK
"Kami menyepakati beberapa hal mengenai skema pembiayaan untuk sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di mana ada beberapa skema yang sangat diperlukan oleh pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif di tengah pandemi dan melambatnya ekonomi," kata Sandiaga di kantor OJK, Jakarta, Rabu (20/1/2021).
( )
Menurut dia, paket stimulus dalam bentuk pinjaman lunak (soft loan) merupakan salah satu kebijakan yang sangat diperlukan oleh para pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif. Seperti pelaku usaha parekraf di Bali yang melalui Gubernur I Wayan Koster telah mengajukan pembiayaan sebesar Rp9 triliun kepada pemerintah pusat.
"Ini adalah kebijakan yang coba kami realisasikan, di samping itu kita juga perlu skema kredit pemulihan untuk pariwisata dan ekonomi kreatif yang saya sebut sebagai kredit pemulihan parekraf (KPP)," kata Sandiaga.
Menparekraf menargetkan total skema pembiayaan bisa mencapai Rp3 triliun dengan masing-masing pembiayaan maksimum mencapai Rp50 juta. Namun, untuk penyalurannya penting untuk dipastikan agar terlebih dahulu diidentifikasi data calon penerima by name atau by data pelaku usaha parekraf terdampak.
"Pengusaha-pengusaha mulai dari hotel-hotel melati sampai ke homestay, juga para penyelenggara wisata mikro seperti desa wisata, warung-warung, gerai-gerai yang ada dalam status kecil dan mikro," tuturnya.
( )
Dalam pertemuan itu juga dibahas bagaimana membentuk ekosistem bagi UMKM di sektor parekraf untuk dapat mengakses pembiayaan secara murah dan cepat yang lebih berpihak kepada ekonomi kecil dan mikro. Ditargetkan akan ada satu program bersama yang akan bisa di-showcase dalam satu sampai tiga bulan ke depan.
"Karena melihat bahwa ini salah satu cara kita untuk mendorong pemulihan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif yang notabene menjadi sumber mata pencaharian bagi 34 juta masyarakat Indonesia yang bergantung pada sektor parekraf," kata Sandiaga.
Juga bagaimana skema sosial kredit melalui bank wakaf mikro yang bisa juga digunakan untuk pemulihan sektor parekraf secara sederhana dan berbasis komunitas. "Saya berterima kasih, ini satu langkah kolaborasi yang mudah-mudahan bisa membuka lapangan kerja seluas-luasnya," ucapnya.
( )
Ketua OJK Wimboh Santoso menyambut baik kolaborasi yang akan dijalankan dengan Kemenparekraf/Baparekraf. Kata Wimboh, pariwisata dan ekonomi kreatif merupakan sektor prioritas sehingga perlu didorong. Dia pun berharap dalam waktu dekat program kerja sama dengan Kemenparekraf/Baparekraf benar-benar dapat direalisasikan.
"OJK sudah memiliki platform untuk membina masyarakat dari bawah sehingga bisa diterapkan di sektor pariwisata. Mulai dari klusteringnya, pembiayaan yang murah, pembinaan, sampai kepada ekosistem memasarkan produknya secara elektronik," ungkapnya.
Keduanya membahas rencana dan strategi kolaborasi guna menghasilkan skema pembiayaan yang dibutuhkan pelaku usaha sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) di tengah pandemi Covid-19. Skema pembiayaan diharapkan bermanfaat bagi UMKM parekraf agar mereka dapat bangkit dari pandemi dan membuka lapangan kerja seluas-luasnya.
Baca Juga: Ditemani Wamen Parekraf, Sandiaga Uno Audiensi dengan KPK
"Kami menyepakati beberapa hal mengenai skema pembiayaan untuk sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di mana ada beberapa skema yang sangat diperlukan oleh pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif di tengah pandemi dan melambatnya ekonomi," kata Sandiaga di kantor OJK, Jakarta, Rabu (20/1/2021).
( )
Menurut dia, paket stimulus dalam bentuk pinjaman lunak (soft loan) merupakan salah satu kebijakan yang sangat diperlukan oleh para pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif. Seperti pelaku usaha parekraf di Bali yang melalui Gubernur I Wayan Koster telah mengajukan pembiayaan sebesar Rp9 triliun kepada pemerintah pusat.
"Ini adalah kebijakan yang coba kami realisasikan, di samping itu kita juga perlu skema kredit pemulihan untuk pariwisata dan ekonomi kreatif yang saya sebut sebagai kredit pemulihan parekraf (KPP)," kata Sandiaga.
Menparekraf menargetkan total skema pembiayaan bisa mencapai Rp3 triliun dengan masing-masing pembiayaan maksimum mencapai Rp50 juta. Namun, untuk penyalurannya penting untuk dipastikan agar terlebih dahulu diidentifikasi data calon penerima by name atau by data pelaku usaha parekraf terdampak.
"Pengusaha-pengusaha mulai dari hotel-hotel melati sampai ke homestay, juga para penyelenggara wisata mikro seperti desa wisata, warung-warung, gerai-gerai yang ada dalam status kecil dan mikro," tuturnya.
( )
Dalam pertemuan itu juga dibahas bagaimana membentuk ekosistem bagi UMKM di sektor parekraf untuk dapat mengakses pembiayaan secara murah dan cepat yang lebih berpihak kepada ekonomi kecil dan mikro. Ditargetkan akan ada satu program bersama yang akan bisa di-showcase dalam satu sampai tiga bulan ke depan.
"Karena melihat bahwa ini salah satu cara kita untuk mendorong pemulihan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif yang notabene menjadi sumber mata pencaharian bagi 34 juta masyarakat Indonesia yang bergantung pada sektor parekraf," kata Sandiaga.
Juga bagaimana skema sosial kredit melalui bank wakaf mikro yang bisa juga digunakan untuk pemulihan sektor parekraf secara sederhana dan berbasis komunitas. "Saya berterima kasih, ini satu langkah kolaborasi yang mudah-mudahan bisa membuka lapangan kerja seluas-luasnya," ucapnya.
( )
Ketua OJK Wimboh Santoso menyambut baik kolaborasi yang akan dijalankan dengan Kemenparekraf/Baparekraf. Kata Wimboh, pariwisata dan ekonomi kreatif merupakan sektor prioritas sehingga perlu didorong. Dia pun berharap dalam waktu dekat program kerja sama dengan Kemenparekraf/Baparekraf benar-benar dapat direalisasikan.
"OJK sudah memiliki platform untuk membina masyarakat dari bawah sehingga bisa diterapkan di sektor pariwisata. Mulai dari klusteringnya, pembiayaan yang murah, pembinaan, sampai kepada ekosistem memasarkan produknya secara elektronik," ungkapnya.
(ind)