Terungkap! Keponakan Luhut Calon Kuat Bos SWF Dana Abadi RI

Kamis, 21 Januari 2021 - 17:17 WIB
loading...
Terungkap! Keponakan...
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. FOTO/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Pemerintah rencananya akan memutuskan pimpinan pengelola dana abadi RI (Sovereign Wealth Fund/SWF) bulan ini. Berdasarkan laporan Bloomberg, ada sejumlah daftar calon kandidat yang muncul sebagai bos SWF di antaranya, Arief Budiman, mantan direktur keuangan produsen energi PT Pertamina; Arsjad Rasjid, direktur utama PT Indika Energy; Tigor Siahaan, CEO PT Bank CIMB Niaga; dan Rizal Gozali, Presiden Direktur PT Credit Suisse Sekuritas Indonesia.

Baca Juga: Satgas Peringatkan Pemalsu Surat Tes Covid-19 Terancam Hukuman Pidana

Namun selain sejumlah orang tersebut ada kandidat yang lebih kuat, yakni Pandu Sjahrir dari Indies Capital Partners Pte. Sjahrir adalah investor terkemuka dan nama terkenal di industri teknologi Indonesia. Setelah mendapatkan gelar dari University of Chicago dan Stanford University Graduate School of Business, ia menjadi investor awal di startup lokal seperti Gojek.
Baca Juga: Jokowi Akui Tak Mudah Praktikan Gas dan Rem dalam Penanganan Covid

Selain Indies Capital, Sjahrir menjabat sebagai ketua operasional Sea Ltd. di Indonesia dan anggota dewan di Bursa Efek Indonesia. Seperti diketahui, pria berumur 41 tahun tersebut juga diketahui merupakan keponakan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan meskipun belum ada keputusan akhir yang dibuat.



Direktur pengelola di penyedia data Global SWF Diego Lopez mengatakan bahwa siapapun yang terpilih sebagai Chief Executive Officer (CEO) harus mampu bekerjasama dengan pemerintah dan mampu menghormati dunia investasi. Menurut dia model lembaga serupa telah diluncurkan di Rusia, Italia, dan Prancis sebagai investasi untuk mendanai infrastruktur. Tetapi agar Indonesia berhasil menarik modal asing, struktur formal, tata kelola, dan kepemimpinan yang kuat akan menjadi sangat penting agar tidak terjadi skandal 1MDB seperti di negara tetangga Malaysia.
Baca Juga: Buum! Tiga Tahun Lagi Industri Pertahanan Indonesia Masuk 50 Besar

Otoritas Investasi Indonesia tersebut telah memperoleh miliaran dolar dalam bentuk jaminan dari AS dan Jepang sebelum mulai beroperasi tahun ini. Jepang berkomitmen USD4 miliar melalui Bank Jepang untuk Kerjasama Internasional dengan jumlah dua kali lipat yang dijanjikan oleh Korporasi Keuangan Pembangunan Internasional AS. Hal itu dikatakan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.



Presiden Joko Widodo (Jokowi) memiliki harapan besar terhadap lembaga pengelola keuangan ini dalam meningkatkan kekayaan negara, terutama di tengah tekanan ekonomi akibat pandemi. Lembaga otoritas investasi ini memiliki peran kunci dalam mendanai proyek-proyek besar mulai dari infrastruktur dan perawatan kesehatan hingga pariwisata dan teknologi.

Baca Juga: Kecantikan Sabina Altynbekova Mengalihkan Fans dari Turnamen Voli

Adapun lembaga tersebut berwenang mengajak investor lokal dan global untuk berpartisipasi dalam mendanai proyek tertentu. Pemerintah berencana untuk memulai dana awal tahun ini dengan aset USD5 miliar dan akan mencari investasi sekitar USD16 miliar di awal. Tidak seperti banyak dana kekayaan kedaulatan yang didirikan oleh negara-negara kaya seperti Norwegia dan Singapura yang digunakan untuk mengelola pendapatan minyak atau cadangan devisa mereka yang besar, model SWF Indonesia dirancang untuk menarik modal asing sebagai investor bersama.
(nng)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1068 seconds (0.1#10.140)