Perkuat Digitalisasi Layanan, BRI Siapkan Capex Rp3.5 Triliun
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) pada tahun ini mengalokasikan dana belanja modal atau capital expenditure (capex) untuk IT sebesar Rp3,5 triliun.
“Capex 2021 hampir mirip dengan 2020 sekitar Rp3.5 triliun. Untuk masih ada moderenisasi dari core banking terkait dengan financial system. Mungkin itu yang utama,” kata Direktur IT Indra Utoyo secara virtual di Jakarta, Kamis (21/1/2021).
Direktur Utama BRI Sunarso menambahkan perseroan akan melakukan digitalizing core, yaitu mendigitalisasi layanan dan transaksi atau business process eksisting.
Kemudian BRI juga melakukan enhancement di aplikasi mobile banking, serta mendigitalkan proses kredit mikro dan ekosistem seperti membuat platform pasar.id lalu meluncurkan open API, dan mulai menggunakan big data analytics.
Untuk mendigitalisasi layanan dan mempercepat proses kredit, BRI juga mulai menggunakan kecerdasan buatan (AI) yang diberi nama BRI Brain.
Menurut dia, BRI Brain ini akan mengorganisir data customer BRI untuk dianalisis dan menghasilkan prediksi dalam pengambilan keputusan.
Dari Big Data Analytics yang dimiliki akan diolah oleh BRI Brain, kemudian akan menghasilkan BRI score yang akan digunakan sebagai panduan pekerja BRI mengambil keputusan.
“BRI Brain ini tidak hanya digunakan pada credit scoring, namun juga dalam profiling customer, deteksi transaksi fraud, dan lainnya,” paparnya.
Dalam melakukan digitalisasi layanan demi menjangkau lebih banyak pelaku UMKM dan Ultra Mikro yang belum terlayani perbankan, BRI tidak hanya fokus untuk mempercepat proses kredit semata.
Selain itu, BRI juga melakukan digitalisasi proses transaksi dan penerapan sistem cashless agar perputaran uang di masyarakat bisa terjadi lebih cepat dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
“Capex 2021 hampir mirip dengan 2020 sekitar Rp3.5 triliun. Untuk masih ada moderenisasi dari core banking terkait dengan financial system. Mungkin itu yang utama,” kata Direktur IT Indra Utoyo secara virtual di Jakarta, Kamis (21/1/2021).
Direktur Utama BRI Sunarso menambahkan perseroan akan melakukan digitalizing core, yaitu mendigitalisasi layanan dan transaksi atau business process eksisting.
Kemudian BRI juga melakukan enhancement di aplikasi mobile banking, serta mendigitalkan proses kredit mikro dan ekosistem seperti membuat platform pasar.id lalu meluncurkan open API, dan mulai menggunakan big data analytics.
Untuk mendigitalisasi layanan dan mempercepat proses kredit, BRI juga mulai menggunakan kecerdasan buatan (AI) yang diberi nama BRI Brain.
Menurut dia, BRI Brain ini akan mengorganisir data customer BRI untuk dianalisis dan menghasilkan prediksi dalam pengambilan keputusan.
Dari Big Data Analytics yang dimiliki akan diolah oleh BRI Brain, kemudian akan menghasilkan BRI score yang akan digunakan sebagai panduan pekerja BRI mengambil keputusan.
“BRI Brain ini tidak hanya digunakan pada credit scoring, namun juga dalam profiling customer, deteksi transaksi fraud, dan lainnya,” paparnya.
Dalam melakukan digitalisasi layanan demi menjangkau lebih banyak pelaku UMKM dan Ultra Mikro yang belum terlayani perbankan, BRI tidak hanya fokus untuk mempercepat proses kredit semata.
Selain itu, BRI juga melakukan digitalisasi proses transaksi dan penerapan sistem cashless agar perputaran uang di masyarakat bisa terjadi lebih cepat dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
(her)