Enam Jurus Menteri Teten Kembangkan Usaha Cilik dan Koperasi

Jum'at, 22 Januari 2021 - 08:59 WIB
loading...
Enam Jurus Menteri Teten Kembangkan Usaha Cilik dan Koperasi
MenkopUKM Teten Masduki. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Kementerian Koperasi dan UKM fokus mengembangkan enam program pada 2021. Enam program itu meliputi bidang perkoperasian, usaha mikro, UKM, kewirausahaan, penyaluran dana bergulir, dan penguatan pemasaran produk.

“Untuk bidang perkoperasian kami menargetkan outcome terwujudnya koperasi modern,” kata Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki dalam Rapat Kerja dengan Komisi VI DPR RI di Senayan Jakarta, Kamis (21/1/2021).

Ia mengatakan, koperasi modern akan dikembangkan melalui perluasan model bisnis koperasi dan fasilitasi pemanfaatan teknologi melalui digitalisasi koperasi. Selain itu juga melalui pembiayaan dan penjaminan koperasi dengan skema permodalan, penerapan good corporate governance koperasi melalui sistem pengawasan terpadu, dan pengembangan SDM perkoperasian dan jabatan fungsional.

Sementara untuk usaha mikro diharapkan outcome yang tercapai berupa terwujudnya usaha mikro yang naik kelas. Untuk itu pihaknya mendorong pembiayaan usaha mikro melalui fasilitasi penguatan modal, kemudahan izin dan perlindungan di area infrastruktur publik, pengembangan rantai pasokan usaha mikro melalui standardisasi dan skema jaringan pemasaran. Kemudian pengembangan kapasitas usaha mikro melalui transformasi informal menuju formal. ( Baca juga:Ikuti Arahan Jokowi, Teten Rombak Susunan Para Pejabatnya )

Bidang UKM dengan outcome mendorong pelakunya masuk ke pasar ekspor melalui pengembangan investasi dan UKM melalui skema/sistem pembiayaan dan potensi investasi dan pengembangan SDM UKM melalui fasilitasi pelatihan dan pendampingan serta pengembangan kawasan/kluster UKM berbasis ekspor. Selanjutnya pengembangan kawasan dan rantai pasok UKM berbasis tematik potensi kewilayahan dan kemitraan dan perluasan akses pasar melalui scalling up produk UKM.

Lalu untuk bidang kewirausahaan dengan outcome peningkatan rasio kewirausahaan yang saat ini 3,47%. “Kami akan fokus pada konsultasi bisnis dan layanan pendampingan usaha dan pengembangan teknologi informasi dan inkubasi usaha melalui fasilitasi,” katanya.

Hal itu ditunjang dengan pengembangan ekosistem bisnis melalui kerja sama dunia usaha dan dunia industri serta perguruan tinggi dan pembiayaan wirausaha melalui perluasan akses pembiayaan dan fasilitasi permodalan.

Sedangkan Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM) pun akan diperkuat untuk menyalurkan dana bergulir bagi koperasi diarahkan ke sektor riil difokuskan kepada sub sektor pertanian, kehutanan (perhutanan sosial), pertenakan, perikananan, perkebunan dan UKM strategis.

Selanjutnya Lembaga Layanan Pemasaran Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (LLP-KUMKM) akan ditingkatkan kapasitasnya dalam melayani pemasaran dan perdagangan lokal, regional, dan internasional. “Kami akan mendorong pengembangan SMESCO HUB untuk Indonesia bagian timur didukung dengan pelatihan dan pengembangan program sparc,” kata Teten.

Di lain pihak ia menambahkan banpres produktif untuk pelaku usaha mikro pada tahun 2020 juga telah tersalurkan kepada 12 juta usaha mikro (100%) dengan nilai anggaran Rp28,8 triliun. Namun hingga saat ini belum seluruhnya disalurkan oleh perbankan karena masih adanya pembatasan sosial. Oleh karena itu, Kemenkop mengajukan pertimbangan kepada Kementerian Keuangan agar dapat memberikan kelonggaran pencairan hingga 31 Januari 2021. ( Baca juga:Kasus Dugaan Korupsi, Kejagung Periksa Deputi Direktur Penyertaan BPJS Ketenagakerjaan )
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1029 seconds (0.1#10.140)