Direktur Milenial di BRI, Firmanzah: Teladan bagi Generasi Muda
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia Tbk baru saja menggelar RUPSLB. Terdapat empat jabatan yang diisi oleh wajah-wajah baru, yaitu untuk posisi Direktur Bisnis Kecil dan Menengah, Direktur Human Capital, Direktur Keuangan, dan Direktur Jaringan dan Layanan.
Dalam jajaran manajemen kali ini ada kejutan spesial dengan dipilihnya generasi milenial , yaitu Arga Mahanana Nugraha yang dipercaya untuk memimpin di posisi Direktur Jaringan dan Layanan.
Tidak tanggung-tanggung pria yang dipilih merupakan kelahiran Jakarta, 5 Januari 1981. Dia merupakan sarjana lulusan Teknik Informatika Universitas Bina Nusantara. Pendidikan lanjutannya berhasil diselesaikan dengan meraih S2 di Carnegie Mellon University.
Ekonom sekaligus Rektor Universitas Paramadina, Firmanzah, sontak memuji sosok Arga dan menyatakan harapan tinggi untuk Direktur milenial di BRI. "Direksi muda BRI akan menjadi contoh dan teladan bagi seluruh generasi muda saat ini. Karena ada rasa pertanggungjawaban dari seorang direksi muda dan jadi pembuktian dalam sejarah," ujar Firmanzah saat dihubungi hari ini.
Arga sendiri juga telah cukup lama menimba ilmu alias berkarir di Bank BRI. Bahkan sejak 2017 hingga 2018 dia dipercaya sebagai Group Head Cash Management Divisi Transaction Banking. Kemudian, pada 2018 hingga 2020 dia menjabat sebagai Wakil Kepala Divisi Bidang E-Banking Divisi Retail Payment. Lalu menjadi Executive Vice President BRILink Network Division sejak 2020, sebelum akhirnya ditunjuk sebagai Direktur Jaringan dan Layanan pada RUPSLB.
Pengamat ekonomi dari INDEF Bhima Yudhistira juga menyatakan ekspektasinya. Menurutnya pengangkatan direksi BRI baru dan salah satunya berasal dari milenial cukup menarik. Karena dengan usia yang masih muda, ada harapan BRI makin ekspansif di ranah digital banking khususnya dalam pelayanan ke segmen UMKM. Dia juga menambahkan pemilihan direksi bank yang berusia muda juga berkaitan dengan tantangan dari munculnya neo bank, jenis bank yang full digital. "Jadi kita tunggu saja apa kinerja BRI bisa lebih baik dalam pemulihan sektor UMKM kedepannya," kata Bhima hari ini.
Direktur utama BRI Sunarso juga mengakui perseroan menyambut tahun 2021 dengan penuh semangat dan optimistis. "Dengan pelajaran berharga dari krisis yang terjadi di tahun 2020 akan dipetik hikmahnya dan membuat BRI semakin tangguh menghadapi tantangan di masa mendatang," kata Sunarso.
Strategi BRI yang memilih fokus untuk menjaga fundamental kinerja berbarengan dengan menyalurkan berbagai program stimulus pemerintah nyatanya diapresiasi oleh investor. Pada penutupan perdagangan pasar modal di akhir tahun (30/12) saham BBRI ditutup di angka Rp4.170 per lembar saham. Angka ini tumbuh nyaris dua kali lipat dibandingkan dengan nilai saham BBRI di level terendah yang dibukukan 18 Mei silam di harga Rp2.160/unit.
Kenaikan harga saham tersebut membuat kapitalisasi pasar BRI kembali menembus angka Rp500 triliun, tepatnya mencapai Rp514 triliun pada penutupan bursa di tahun 2020. Pencapaian tersebut sekaligus menempatkan BRI sebagai BUMN dengan kapitalisasi pasar terbesar di Indonesia.
"Itu (kinerja harga saham BBRI) yang kembali mendekati ke harga sebelum pandemi,
menunjukkan bahwa strategi dan langkah yang kita ambil ternyata diapresiasi dan direspon positif. Penerapan prinsip kehati-hatian dan manajemen risiko yang baik, Itu direspons baik oleh masyarakat dan pemegang saham. Sustainability itu yang dihargai lebih tinggi dari pada sekadar membukukan laba tapi secara risk management-nya kurang baik. Dan kemudian BRI tidak ugal-ugalan untuk membukukan laba secara agresif, tetapi kami berpikir bahwa situasi masih belum aman sehingga kami harus menyediakan bantalan yang cukup,” imbuh Sunarso.
Pengakuan terhadap kinerja BRI sepanjang tahun 2020 pun datang tak hanya dari tingkat nasional, namun juga regional dan internasional. Tercatat BRI mendapatkan lebih dari 70 penghargaan bergengsi di sepanjang tahun 2020. Beberapa diantaranya yakni Best Issuer for Sustainable Finance dan Best Sustainability Bond dari The Asset, Top 1000 World Banks: BRI Ranked 1st in Indonesia dari The Banker, Best of The Best Companies 2020 dan 1st Indonesia’s Largest Public Companies dari Forbes Indonesia, The Best Retail Banking in Indonesia dari The Asian Banker dan Bank Pendukung UMKM Terbaik (Buku 3 & 4) dari Bank Indonesia.
Selain itu, BRI juga berhasil memborong 14 penghargaan sekaligus pada ajang ESG Awards 2020. Capaian tersebut merupakan apresiasi atas kinerja unggul perseroan dalam penerapan prinsip ESG (Environmental, Social dan Governance) dalam setiap aktivitas bisnisnya.
Dalam jajaran manajemen kali ini ada kejutan spesial dengan dipilihnya generasi milenial , yaitu Arga Mahanana Nugraha yang dipercaya untuk memimpin di posisi Direktur Jaringan dan Layanan.
Tidak tanggung-tanggung pria yang dipilih merupakan kelahiran Jakarta, 5 Januari 1981. Dia merupakan sarjana lulusan Teknik Informatika Universitas Bina Nusantara. Pendidikan lanjutannya berhasil diselesaikan dengan meraih S2 di Carnegie Mellon University.
Ekonom sekaligus Rektor Universitas Paramadina, Firmanzah, sontak memuji sosok Arga dan menyatakan harapan tinggi untuk Direktur milenial di BRI. "Direksi muda BRI akan menjadi contoh dan teladan bagi seluruh generasi muda saat ini. Karena ada rasa pertanggungjawaban dari seorang direksi muda dan jadi pembuktian dalam sejarah," ujar Firmanzah saat dihubungi hari ini.
Arga sendiri juga telah cukup lama menimba ilmu alias berkarir di Bank BRI. Bahkan sejak 2017 hingga 2018 dia dipercaya sebagai Group Head Cash Management Divisi Transaction Banking. Kemudian, pada 2018 hingga 2020 dia menjabat sebagai Wakil Kepala Divisi Bidang E-Banking Divisi Retail Payment. Lalu menjadi Executive Vice President BRILink Network Division sejak 2020, sebelum akhirnya ditunjuk sebagai Direktur Jaringan dan Layanan pada RUPSLB.
Pengamat ekonomi dari INDEF Bhima Yudhistira juga menyatakan ekspektasinya. Menurutnya pengangkatan direksi BRI baru dan salah satunya berasal dari milenial cukup menarik. Karena dengan usia yang masih muda, ada harapan BRI makin ekspansif di ranah digital banking khususnya dalam pelayanan ke segmen UMKM. Dia juga menambahkan pemilihan direksi bank yang berusia muda juga berkaitan dengan tantangan dari munculnya neo bank, jenis bank yang full digital. "Jadi kita tunggu saja apa kinerja BRI bisa lebih baik dalam pemulihan sektor UMKM kedepannya," kata Bhima hari ini.
Direktur utama BRI Sunarso juga mengakui perseroan menyambut tahun 2021 dengan penuh semangat dan optimistis. "Dengan pelajaran berharga dari krisis yang terjadi di tahun 2020 akan dipetik hikmahnya dan membuat BRI semakin tangguh menghadapi tantangan di masa mendatang," kata Sunarso.
Strategi BRI yang memilih fokus untuk menjaga fundamental kinerja berbarengan dengan menyalurkan berbagai program stimulus pemerintah nyatanya diapresiasi oleh investor. Pada penutupan perdagangan pasar modal di akhir tahun (30/12) saham BBRI ditutup di angka Rp4.170 per lembar saham. Angka ini tumbuh nyaris dua kali lipat dibandingkan dengan nilai saham BBRI di level terendah yang dibukukan 18 Mei silam di harga Rp2.160/unit.
Kenaikan harga saham tersebut membuat kapitalisasi pasar BRI kembali menembus angka Rp500 triliun, tepatnya mencapai Rp514 triliun pada penutupan bursa di tahun 2020. Pencapaian tersebut sekaligus menempatkan BRI sebagai BUMN dengan kapitalisasi pasar terbesar di Indonesia.
"Itu (kinerja harga saham BBRI) yang kembali mendekati ke harga sebelum pandemi,
menunjukkan bahwa strategi dan langkah yang kita ambil ternyata diapresiasi dan direspon positif. Penerapan prinsip kehati-hatian dan manajemen risiko yang baik, Itu direspons baik oleh masyarakat dan pemegang saham. Sustainability itu yang dihargai lebih tinggi dari pada sekadar membukukan laba tapi secara risk management-nya kurang baik. Dan kemudian BRI tidak ugal-ugalan untuk membukukan laba secara agresif, tetapi kami berpikir bahwa situasi masih belum aman sehingga kami harus menyediakan bantalan yang cukup,” imbuh Sunarso.
Pengakuan terhadap kinerja BRI sepanjang tahun 2020 pun datang tak hanya dari tingkat nasional, namun juga regional dan internasional. Tercatat BRI mendapatkan lebih dari 70 penghargaan bergengsi di sepanjang tahun 2020. Beberapa diantaranya yakni Best Issuer for Sustainable Finance dan Best Sustainability Bond dari The Asset, Top 1000 World Banks: BRI Ranked 1st in Indonesia dari The Banker, Best of The Best Companies 2020 dan 1st Indonesia’s Largest Public Companies dari Forbes Indonesia, The Best Retail Banking in Indonesia dari The Asian Banker dan Bank Pendukung UMKM Terbaik (Buku 3 & 4) dari Bank Indonesia.
Selain itu, BRI juga berhasil memborong 14 penghargaan sekaligus pada ajang ESG Awards 2020. Capaian tersebut merupakan apresiasi atas kinerja unggul perseroan dalam penerapan prinsip ESG (Environmental, Social dan Governance) dalam setiap aktivitas bisnisnya.
(nng)