Dukung Inovasi Anak Negeri, Pupuk Kaltim Borong GeNose UGM
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pupuk Kaltim menjadi salah satu perusahaan di Indonesia yang akan menggunakan GeNose C19 , alat pendeteksi Covid-19 buatan Universitas Gajah Mada (UGM). Alat itu sudah dinyatakan lolos uji dan telah mendapatkan izin edar dari Kementerian Kesehatan RI.
Pupuk Kaltim membeli 10 unit GeNose C19 dengan total senilai Rp620 Juta. GeNose C19 diterima secara simbolis oleh Direktur Operasi dan Produksi Pupuk Kaltim Hanggara Patrianta, di UGM pada Senin (25/1/2021).
Diungkapkan Hanggara, pembelian 10 unit GeNose C19 sebagai bentuk dukungan terhadap inovasi buatan anak negeri. Hal ini juga sebagai upaya Pupuk Kaltim dalam menekan penyebaran dan laju pandemi di lingkungan perusahaan, melalui deteksi awal potensi Covid-19 bagi seluruh karyawan dan keluarga besar Pupuk Kaltim. ( Baca juga:Penggunaan GeNose, Pengusaha Bus: Dari Sisi Sains yang Kompeten Menilai Prof. Lang Ling Lung )
“Seluruh alat dioptimalkan untuk tes seluruh karyawan dan keluarga besar perusahaan, sehingga potensi Covid-19 bisa terus diantisipasi,” kata Hanggara Patrianta, dalam keterangan tertulisnya.
Menurut Hanggara, tidak ada keraguan Pupuk Kaltim untuk menjadi pengguna GeNose C19, karena alat tersebut telah melalui uji diagnostik dan izin edar pun telah dikeluarkan Kemenkes RI. Hal ini dinilai cukup untuk menunjukkan GeNose menjadi pilihan mendeteksi Covid-19.
“Semua ini adalah upaya kita untuk menekan pandemi semaksimal mungkin,” terangnya.
Rektor UGM Prof. Panut Mulyono mengapresiasi kepercayaan Pupuk Kaltim terhadap GeNose C19, yang merupakan hasil inovasi tim ahli UGM. Dikatakannya, penggunaan GeNose C19 diharap membantu deteksi Covid-19 di masyarakat, dengan metode yang relatif sederhana secara cepat dan akurat. Uji coba GeNose C19 pun telah dilakukan pemerintah pusat, termasuk jajaran kementerian dengan hasil yang relatif cepat pasca-pengetesan sampel. ( Baca juga:Resmi, Chelsea Pecat Frank Lampard Sebagai Pelatih )
“Semoga keberadaan GeNose mampu membantu bangsa Indonesia untuk penanggulangan Covid-19, khususnya di lingkungan Pupuk Kaltim dan masyarakat di sekitar perusahaan,” ujar Panut.
Dirinya pun menjamin GeNose C19 dapat dimaksimalkan tanpa kendala teknis, mengingat alat tersebut telah melalui tahap penyempurnaan dan keandalan perangkat secara berkala, hingga akhirnya memperoleh izin edar untuk diproduksi secara massal. “Tapi namanya alat pasti ada lebih dan kurangnya. Jika dirasa ada persoalan, tim kami siap datang untuk membantu penanganan secara cepat,” tambah Panut.
Lihat Juga: Pendidikan Prof Ichlasul Amal yang Meninggal Dunia Hari Ini, Pernah Berorasi saat Reformasi 1998
Pupuk Kaltim membeli 10 unit GeNose C19 dengan total senilai Rp620 Juta. GeNose C19 diterima secara simbolis oleh Direktur Operasi dan Produksi Pupuk Kaltim Hanggara Patrianta, di UGM pada Senin (25/1/2021).
Diungkapkan Hanggara, pembelian 10 unit GeNose C19 sebagai bentuk dukungan terhadap inovasi buatan anak negeri. Hal ini juga sebagai upaya Pupuk Kaltim dalam menekan penyebaran dan laju pandemi di lingkungan perusahaan, melalui deteksi awal potensi Covid-19 bagi seluruh karyawan dan keluarga besar Pupuk Kaltim. ( Baca juga:Penggunaan GeNose, Pengusaha Bus: Dari Sisi Sains yang Kompeten Menilai Prof. Lang Ling Lung )
“Seluruh alat dioptimalkan untuk tes seluruh karyawan dan keluarga besar perusahaan, sehingga potensi Covid-19 bisa terus diantisipasi,” kata Hanggara Patrianta, dalam keterangan tertulisnya.
Menurut Hanggara, tidak ada keraguan Pupuk Kaltim untuk menjadi pengguna GeNose C19, karena alat tersebut telah melalui uji diagnostik dan izin edar pun telah dikeluarkan Kemenkes RI. Hal ini dinilai cukup untuk menunjukkan GeNose menjadi pilihan mendeteksi Covid-19.
“Semua ini adalah upaya kita untuk menekan pandemi semaksimal mungkin,” terangnya.
Rektor UGM Prof. Panut Mulyono mengapresiasi kepercayaan Pupuk Kaltim terhadap GeNose C19, yang merupakan hasil inovasi tim ahli UGM. Dikatakannya, penggunaan GeNose C19 diharap membantu deteksi Covid-19 di masyarakat, dengan metode yang relatif sederhana secara cepat dan akurat. Uji coba GeNose C19 pun telah dilakukan pemerintah pusat, termasuk jajaran kementerian dengan hasil yang relatif cepat pasca-pengetesan sampel. ( Baca juga:Resmi, Chelsea Pecat Frank Lampard Sebagai Pelatih )
“Semoga keberadaan GeNose mampu membantu bangsa Indonesia untuk penanggulangan Covid-19, khususnya di lingkungan Pupuk Kaltim dan masyarakat di sekitar perusahaan,” ujar Panut.
Dirinya pun menjamin GeNose C19 dapat dimaksimalkan tanpa kendala teknis, mengingat alat tersebut telah melalui tahap penyempurnaan dan keandalan perangkat secara berkala, hingga akhirnya memperoleh izin edar untuk diproduksi secara massal. “Tapi namanya alat pasti ada lebih dan kurangnya. Jika dirasa ada persoalan, tim kami siap datang untuk membantu penanganan secara cepat,” tambah Panut.
Lihat Juga: Pendidikan Prof Ichlasul Amal yang Meninggal Dunia Hari Ini, Pernah Berorasi saat Reformasi 1998
(uka)