Permintaan Minyak Global Diprediksi Naik 7% Tahun Ini

Kamis, 28 Januari 2021 - 10:38 WIB
loading...
Permintaan Minyak Global...
Permintaan minyak dunia diprediksi naik sekitar 7% pada tahun ini seiring perbaikan ekonomi global dan meluasnya distribusi vaksin Covid-19. Foto/Ilustrasi
A A A
SINGAPURA - Permintaan minyak dunia diperkirakan akan naik hampir 7% tahun ini, didorong oleh distribusi vaksin yang lebih cepat dan prospek ekonomi yang lebih baik.

Total permintaan diperkirakan rata-rata 96,7 juta barel per hari (bph) pada 2021, atau 6,3 juta bph lebih tinggi dari tahun lalu ketika pandemi Covid-19 menyebabkan guncangan permintaan minyak yang belum pernah terjadi sebelumnya.



"Perkiraan jangka pendek kami mengasumsikan distribusi vaksin dipercepat hingga 2021 dan didukung oleh pertumbuhan yang diharapkan 5% dalam PDB global, menurut prospek ekonomi makro kami, menyusul kontraksi 5,4% ekonomi global tahun lalu," kata Wakil Presiden Konsultan Wood Mackenzie Ann-Louise Kittle yang dikutip Reuters, Kamis (28/1/2021).

Kecepatan dan kekuatan pemulihan permintaan minyak global menurutnya akan bergantung pada kecepatan distribusi vaksin Covid-19 dan laju pemulihan ekonomi global.

Dalam hal pasokan, WoodMac memperkirakan produksi minyak dari 48 negara bagian AS yang lebih rendah berkurang sekitar 500.000 barel per hari tahun ini, moderat dari penurunan tahun lalu.

Aktivitas rig diperkirakan akan terus meningkat tetapi sebagian besar tingkat pemulihan akan bergantung pada harga minyak dan kesediaan industri untuk membelanjakan kembali pertumbuhan volume.



Sementara, ia menambahkan, keputusan Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan sekutunya (OPEC +) akan menjadi faktor ketidakpastian yang sangat besar. "Dapatkah OPEC + menegosiasikan kesepakatan setiap bulan dan tetap berkomitmen untuk membatasi produksi? Beberapa pembatasan produksi diperlukan pada 2021 untuk keseimbangan pasar? Tetapi kepatuhan bisa berkurang dengan pemulihan permintaan," kata Kittle.

Meski ada potensi peningkatan permintaan minyak, pemanfaatan kilang tahun ini diperkirakan akan tetap rendah, di tengah pandemi yang sedang berlangsung, pengurangan produksi OPEC + dan penambahan kapasitas baru.

Lebih dari 1 juta bph kapasitas penyulingan akan diselesaikan tahun ini di Timur Tengah dan Asia, yang dapat mengancam rasionalisasi penyulingan lebih lanjut.
(fai)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1960 seconds (0.1#10.140)